Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Khofifah Galakkan Aksi Percepatan Tanam Padi di Ngawi

Senin, 25 April 2022 - 10:44 WIB
loading...
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Khofifah Galakkan Aksi Percepatan Tanam Padi di Ngawi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggalakkan aksi Gerakan Percepatan Tanam Padi di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Ngawi. Foto/ist
A A A
NGAWI - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggalakkan aksi Gerakan Percepatan Tanam Padi di Desa Dempel, Kecamatan Geneng, Ngawi pada Minggu (24/1/2022).

Percepatan tanam padi ini sebagai upaya membangun ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. "Percepatan tanam ini kita galakkan untuk menjaga produksi padi di Jatim tetap tinggi serta mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," ungkap Khofifah.

Baca juga: Gelar Mudik Gratis Rute Jakarta-Jawa Timur, Pemprov Siagakan 10 Armada Bus

Pemilihan varietas padi Inpari 32 yang ditanam ini pun memiliki tujuan khusus. Dengan menanam varietas ini, diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi panen dengan potensi kemampuan produksi sekitar 9 ton per hektar.

Khofifah menambahkan bahwa, Jatim sebagai penyumbang produksi nomor satu nasional juga menjadi pemicu agar tetap terjaga. Produksi padi Jatim tahun 2020 dan 2021, berturut-turut menjadi yang tertinggi se Indonesia dengan total produksi mencapai masing-masing 9.9 juta ton dan 9,74 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Oleh sebab itu, diperlukan berbagai upaya dan inovasi lanjutan untuk mendukung potensi yang telah dimiliki. Salah satunya dengan modernisasi alsintan serta keberadaan petani-petani milenial di daerah. "Hadirnya petani milenial menjadi sangat penting. Kreativitas yang luar biasa dari petani milenial Ngawi harus di support dari kemudahan mereka untuk mengakses berbagai regulasi yang menjadi persyaratan untuk mengekspor produknya," tuturnya.

Tidak hanya potensi petani milenial, Kabupaten Ngawi sendiri tercatat sebagai daerah penghasil padi tertinggi kedua di Jatim yaitu 786.000 ton/GKG dengan luas panen 128.738 Ha. Jika dibandingkan dengan Lamongan di posisi teratas dengan produksi 792.000 ton/ GKG dengan luasan panen 138.450 Ha maka kabupaten Ngawi memiliki produktivitas padi yang lebih bagus daripada daerah yang lain di Jatim.

"Dengan memperhatikan potensi tersebut, maka saat ini Jatim sudah harus bisa meningkatkan kualitas produksi beras masuk pada kualifikasi beras organik kualitas premium yang bisa masuk global market yang lebih luas," ujar Khofifah.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyatakan, dengan potensi luasan lahan dan produksi padi di Ngawi dirinya optimis akan terus terjadi peningkatan di masa depan. "Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi di Ngawi. Petani milenial kita di sini sudah sangat luar biasa. Didukung juga dengan Peraturan Bupati, diharapkan masa tanam bisa semakin cepat dan tanah kembali subur," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3147 seconds (0.1#10.140)