Sinergi MNC Peduli dan YEMI Bagikan Kaki Palsu kepada Penyandang Cacat Prasejahtera di Garut

Sabtu, 16 April 2022 - 18:56 WIB
loading...
Sinergi MNC Peduli dan...
MNC Peduli bersama Yayasan Etika Moral Indonesia (YEMI) memberikan bantuan kaki palsu ini kepada 42 warga di Dinas Sosial Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022). Foto/MPI/Fani Ferdiansyah
A A A
GARUT - MNC Peduli bersama Yayasan Etika Moral Indonesia (YEMI) kembali memberikan bantuan alat kesehatan kepada masyarakat prasejahtera. Alat kesehatan berupa kaki palsu ini diberikan kepada 42 warga di Dinas Sosial Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022).

Kegiatan ini merupakan komitmen MNC Peduli dan YEMI dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas untuk dapat kembali berdaya dalam kesehariannya.



Head of CSR MNC Group Tengku Havid mengatakan, dengan kaki palsu diharapkan dapat mempermudah penerima bantuan dalam menjalankan aktivitas.

“Tentunya supaya kembali aktif, utamanya bisa kembali bekerja dan meningkatkan perekonomian mereka,” katanya.

Havid menambahkan, sinergi MNC Peduli dengan YEMI sudah terjalin sejak 2021. “Kami bersyukur dengan kerja sama ini, harapan kami supaya bisa berdampak lebih luas lagi,” ujarnya.

Wakil Bendahara YEMI, Linda Tan menjelaskan bahwa kegiatan sosial yang dilaksanakan ini diperuntukkan bagi orang tak mampu yang kurang beruntung secara fisik.

"Semoga sumbangan yang diberikan ini bisa membantu dan bermanfaat bagi mereka (difabel) untuk dapat kembali beraktivitas kembali," ucap Linda.



Selain kaki palsu, para difabel ini juga mendapatkan paket sembako berupa minyak goreng, kecap manis dan lainnya.

Irfan Supriadi (40), salah seorang penerima bantuan kaki palsu, mengaku bersyukur bila ia menjadi salah satu dari sekian banyak penyandang cacat yang mendapatkan kaki palsu.

"Alhamdulillah, sudah enakan sekarang. Bisa berjalan lagi. InsyaAllah bisa beraktivitas lagi," tutur warga Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, ini seraya mengucap syukur.

Irfan menceritakan, kaki kirinya terpaksa diamputasi karena ia menderita penyakit diabetes pada enam bulan yang lalu.

"Karena diabetes saya berhenti bekerja setahun yang lalu. Pada enam bulan yang lalu kaki saya diamputasi," tutur Irfan.

Saat kedua kakinya masih lengkap, Irfan berprofesi sebagai pemangkas rambut. Diketahui pemangkas rambut asal Banyuresmi, Garut selama ini telah terkenal di sejumlah wilayah Indonesia. "Mudah-mudahan bisa bekerja lagi," harapnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3353 seconds (0.1#10.140)