Industri Pariwisata Bali Keberatan Rencana Tarif VoA Naik 3 Kali Lipat

Kamis, 14 April 2022 - 10:41 WIB
loading...
Industri Pariwisata...
Pelaku pariwisata Bali yang tergabung dalam Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menolak rencana kenaikan tarif visa on arrival (VoA) tiga kali lipat menjadi Rp1,5 juta. Foto SINDOnews
A A A
DENPASAR - Pelaku pariwisata Bali yang tergabung dalam Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menolak rencana kenaikan tarif visa on arrival (VoA) tiga kali lipat menjadi Rp1,5 juta. Kenaikan itu dinilai akan memberatkan wisatawan yang datang ke Bali.

"Kita dan 10 stakeholder keberatan dengan rencana kenaikan VoA tiga kali lipat ini," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Ida Bagus Agung Partha Adnyana di sela diskusi bertajuk 'Kembali ke Bali-Collaborative Action for Bali International Traffic Rebound 2022' di Nusa Dua, Kamis (14/4/2022).



Pria yang disapa Gus Agung ini menyampaikan, sejak VoA diberlakukan 7 Maret 2022, kunjungan wisman ke Bali mulai merangkak naik. Bahkan dalam tiga hari terakhir, angka kedatangan sudah mencapai 2.500 wisman per hari.

Gus Agung mengingatkan jangan sampai rencana kenaikan VoA menjadi isu yang tidak bagus di tengah upaya pemulihan pariwisata Bali. Apalagi sudah dua tahun perekonomian Bali terpuruk akibat dampak pandemi.

Tarif VoA khusus wisata yakni Rp500 ribu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019. Ijin tinggal khusus bagi turis pemegang VoA berlaku selama 30 hari dan bisa diperpanjang satu kali.

Dia meminta Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata In Journey Dony Oskaria yang hadir dalam diskusi membantu menyampaikan keberatan ini kepada kementerian terkait. "Saya minta Pak Dony membantu menyampaikan ini dalam forum resmi," ujar Gus Agung.

Menanggapi itu, Dony menyatakan menyanggupi. "Kita akan coba supaya ini (rencana kenaikan VoA) dibatalkan. Tadi pak menteri secara langsung merespon. Kita segera buat surat, termasuk juga dengan kebaikan VoA," katanya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2614 seconds (0.1#10.140)