Dishub Makassar Bakal Ambil Alih Ribuan Titik Parkir Tepi Jalan Umum
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pengelolaan parkir tepi jalan umum (TJU) rencananya bakal dialihkan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar . Setidaknya sekitar 1.141 titik TJU yang dikelola Perumda Parkir Makassar Raya bakal dikelola oleh Dishub.
Terkait hal itu, Kepala Seksi Pengoperasian Sarana dan Prasarana Dishub Makassar , Evi Siregar, menuturkan tahun ini pihaknya bakal lebih dulu menggarap studi kelayakan atau feasibility study (FS).
"Rencana 2023 realisasinya. Saat ini masih feasibility studinya," ucap Evi.
Evi menyebut pada April ini direncanakan FS sudah bisa dilakukan, dengan estimasi biayanya diperkirakan mencapai Rp100 juta.
"Kami cari konsultannya dulu untuk pembuatan FS-nya. Ini dipihakketigakan, jadi saya buat kerangka kerjanya dulu biar jadi acuan bagi pihak ketiga untuk FS-nya," katanya.
Nantinya, setiap titik parkir tepi jalan akan dipetakan, termasuk menginvestasi lahan-lahan milik Pemkot yang berpotensi dijadikan titik parkir untuk selanjutnya masuk dalam tahapan perencanaan pada tahun 2023 mendatang.
"Parkir tepi jalan akan dikelola Dinas Perhubungan , termasuk titik parkir yang lain. Di luar tepi jalan, kami lakukan analisis kelayakan perparkirannya lalu kami lakukan pengadaan alat seperti alat pembayaran non tunai, aplikasinya, sehingga terlihat di aplikasi berapa satuan parkiran motor dan mobil," jelas Evi.
Pengalihan pengelolaan parkir tersebut berdasarkan arahan Wali Koya Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang menginginkan adanya pembaruan di tubuh Perumda Parkir Makassar Raya.
Danny, sapaan akrabnya ingin agar pengelolaan parkir oleh Perumda Parkir benar-benar profesional layaknya perusahaan pengelola parkir.
Misal, mengelola lahan perparkiran di suatu area properti seperti pada pusat perbelanjaan, perkantoran, gedung, hingga rumah sakit, dengan cara bekerjasama dengan pemilik lahan area tersebut.
Sementara itu, Pejabat Direksi Perumda Parkir Makassar Raya, Nikolaus Beni, mengatakan pihaknya kini tengah berupaya melakukan sejumlah perbaikan.
Sosialisasi dan penjajakan terus dilakukan kepada masyarakat dan badan usaha yang memiliki pelataran parkir, agar pengelolaan parkirnya bisa dikerjasamakan.
Adapun bentuk kerja samanya, kata Niko, yakni dengan mengadakan peralatan parkir otomatis yang sering disebut palang otomatis.
Salah satu kerja sama yang kini digarap ialah perparkiran Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya. Niko mengatakan pihaknya sudah melakukan survei dan pertemuan dengan pihak terkait untuk selanjutnya ditindaklanjuti lebih jauh.
"Yang lainnya seperti RS Sayang Rakyat, pelataran IMMIM, pelataran RCC Panakkukang, juga ada RS Bahagia, dan Pelelangan Ikan Paotere sementara dijajaki," katanya.
Jika terjadi kesepakatan, maka pemasangan palang otomatis dengan ID Card berbasis pembayaran non tunai atau cashless segera dilakukan. “Intinya kami lakukan nontunai, berbasis elektronik dan tidak ada pungutan uang di lapangan,” tegasnya.
Tidak menutup kemungkinan, kata Niko, hotel-hotel hingga mal-mal juga akan disasar untuk dikelola langsung oleh Perumda Parkir.
Lihat Juga: Eksekutor Pegawai Dishub Makassar Beli Senpi dari Jaringan Teroris, Kasatpol PP Kasih Rp85 Juta
Terkait hal itu, Kepala Seksi Pengoperasian Sarana dan Prasarana Dishub Makassar , Evi Siregar, menuturkan tahun ini pihaknya bakal lebih dulu menggarap studi kelayakan atau feasibility study (FS).
"Rencana 2023 realisasinya. Saat ini masih feasibility studinya," ucap Evi.
Evi menyebut pada April ini direncanakan FS sudah bisa dilakukan, dengan estimasi biayanya diperkirakan mencapai Rp100 juta.
"Kami cari konsultannya dulu untuk pembuatan FS-nya. Ini dipihakketigakan, jadi saya buat kerangka kerjanya dulu biar jadi acuan bagi pihak ketiga untuk FS-nya," katanya.
Nantinya, setiap titik parkir tepi jalan akan dipetakan, termasuk menginvestasi lahan-lahan milik Pemkot yang berpotensi dijadikan titik parkir untuk selanjutnya masuk dalam tahapan perencanaan pada tahun 2023 mendatang.
"Parkir tepi jalan akan dikelola Dinas Perhubungan , termasuk titik parkir yang lain. Di luar tepi jalan, kami lakukan analisis kelayakan perparkirannya lalu kami lakukan pengadaan alat seperti alat pembayaran non tunai, aplikasinya, sehingga terlihat di aplikasi berapa satuan parkiran motor dan mobil," jelas Evi.
Pengalihan pengelolaan parkir tersebut berdasarkan arahan Wali Koya Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang menginginkan adanya pembaruan di tubuh Perumda Parkir Makassar Raya.
Danny, sapaan akrabnya ingin agar pengelolaan parkir oleh Perumda Parkir benar-benar profesional layaknya perusahaan pengelola parkir.
Misal, mengelola lahan perparkiran di suatu area properti seperti pada pusat perbelanjaan, perkantoran, gedung, hingga rumah sakit, dengan cara bekerjasama dengan pemilik lahan area tersebut.
Sementara itu, Pejabat Direksi Perumda Parkir Makassar Raya, Nikolaus Beni, mengatakan pihaknya kini tengah berupaya melakukan sejumlah perbaikan.
Sosialisasi dan penjajakan terus dilakukan kepada masyarakat dan badan usaha yang memiliki pelataran parkir, agar pengelolaan parkirnya bisa dikerjasamakan.
Adapun bentuk kerja samanya, kata Niko, yakni dengan mengadakan peralatan parkir otomatis yang sering disebut palang otomatis.
Salah satu kerja sama yang kini digarap ialah perparkiran Rumah Sakit Pertamina Royal Biringkanaya. Niko mengatakan pihaknya sudah melakukan survei dan pertemuan dengan pihak terkait untuk selanjutnya ditindaklanjuti lebih jauh.
"Yang lainnya seperti RS Sayang Rakyat, pelataran IMMIM, pelataran RCC Panakkukang, juga ada RS Bahagia, dan Pelelangan Ikan Paotere sementara dijajaki," katanya.
Jika terjadi kesepakatan, maka pemasangan palang otomatis dengan ID Card berbasis pembayaran non tunai atau cashless segera dilakukan. “Intinya kami lakukan nontunai, berbasis elektronik dan tidak ada pungutan uang di lapangan,” tegasnya.
Tidak menutup kemungkinan, kata Niko, hotel-hotel hingga mal-mal juga akan disasar untuk dikelola langsung oleh Perumda Parkir.
Lihat Juga: Eksekutor Pegawai Dishub Makassar Beli Senpi dari Jaringan Teroris, Kasatpol PP Kasih Rp85 Juta
(tri)