Mamuju kembali menjadi zona neraka

Kamis, 11 April 2013 - 23:14 WIB
Mamuju kembali menjadi zona neraka
Mamuju kembali menjadi zona neraka
A A A
Sindonews.com - Kabupaten Mamuju kembali menjadi zona neraka bagi bakal calon legisatif (Bacaleg) yang bertarung dalam Pemilu 2014. Sejumlah tokoh parpol berjuang meraih kemenangan di Mamuju, sehingga ibu kota Sulawesi Barat (Sulbar) ini merupakan representasi keberhasilan parpol dalam menjaring simpati rakyat.

Di bursa DPRD Mamuju sendiri, dipastikan tiga pimpinannya bertarung di zona yang sama yakni daerah pemilihan (dapil) Mamuju satu. Dapil itu meliputi Kecamatan Mamuju, Tapalang, Tapalang Barat, Simboro dan Balabalakang.

Mereka adalah Ketua DPRD Mamuju Sugianto dari Partai Golkar, Wakil Ketua DPRD Mamuju Masram Jaya dari PAN dan Wakil Ketua DPRD Mamuju Suraedah Duka dari Partai Demokrat.

Masram dan Suraedah merupakan wajah baru pada pemilu 2009 lalu. Keduanya kembali bertarung dengan persiapan dan perhitungan yang lebih matang. Peluang sedikit lebih besar, apalagi ada penambahan kuota kursi DPRD Mamuju dari 35 kursi menjadi 45 kursi dengan lima dapil. Sedang kuota di dapil Mamuju satu sebanyak 12 kursi.

Di DPRD Provinsi pun hampir dipastikan dua pimpinannya bertarung di wilayah yang sama. Yakni Ketua DPRD Sulbar Hamzah Hapati Hasan dari Partai Golkar dan Wakil Ketua DPRD Sulbar Muh. Jayadi dari PAN. Keduanya berada di daerah pemilihan Sulbar 5, zona Kabupaten Mamuju A. Meliputi 11 kecamatan.

Sedang zona Kabupaten Mamuju B merupakan kawasan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) yang terdiri dari lima kecamatan. Para pimpinan wakil rakyat itu juga merupakan pimpinan partai masing-masing.

Ketatnya persaingan di Mamuju ini ditambah dengan sejumlah anggota dewan incumbent baik provinsi maupun kabupaten yang memiliki kemampuan dan pengalaman. Demikian juga beberapa pendatang baru yang potensinya tidak diragukan.

Sementara jumlah pemilih di Mamuju yang diperebutkan sebanyak 314.177 suara. Angka ini dipastikan akan sedikit bertambah pada hari H pemungutan suara. Sementara kuota kursi untuk dapil Sulawesi Barat 5 zona Kabupaten Mamuju A hanya sebanyak 9 kursi.

Untuk yang sudah berpengalaman, zona 'neraka' Mamuju tidak menjadi masalah. Situasi politik seperti ini justru menjadi peluang. Apalagi optimisme itu muncul dari beberapa hasil pantauan lembaga survei.

"Saya tidak gentar melawan caleg dari parpol manapun. Termasuk Masram dan Suraedah. Yang pasti, saya tidak hanya memperjuangkan kemenangan diri saja. Tetapi mempertahankan tradisi Partai Golkar sebagai pemenang dalam setiap Pemilu di Mamuju. Saya bukan pendatang baru. Persaingan seperti ini sudah saya alami sejak tahun 1997 lalu dan saya selalu maju di zona neraka," kata Sugianto, Mamuju, Sulbar, Kamis (11/4/2013).

Sementara Suraedah Duka pun mengaku tidak kecil hati melawan tokoh politik dengan segudang berpengalaman dan kemampuan.

Putri kedua Bupati Mamuju, Suhardi Duka, ini justru yakin Partai Demokrat akan menjadi pemenang Pemilu 2014 dan mengambil alih kursi Ketua DPRD Mamuju.

"Semua caleg Partai Demokrat solid. Semua sudah siap bertarung dan tidak terpengaruh oleh isu nasional terkait kondisi partai kami," tegasnya.

Berbeda dengan Masram Jaya yang nampak lebih tenang menghadapi dua rivalnya. Bahkan dia tidak mimpi untuk merebut kursi Ketua DPRD Mamuju. Dia hanya ingin PAN masuk dalam tiga besar parpol di Sulbar, seperti yang diraih dalam pemilu 2009 lalu.

Dari DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan dalam beberapa kesempatan mengaku siap maju di pemilu 2014 dengan zona yang tetap seperti pada pemilu 2009.

Diakui, persaingan pemilu 2014 terasa sangat kencang. Apalagi hanya 14 parpol yang menjadi peserta. "Kami memiliki strategi matang yang terstruktur hingga ke akar rumput," katanya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, DPW PAN Sulbar mengatur strategi baru. Yakni untuk zona kota Mamuju ditempati oleh ketuanya, Abdul Jawas Gani. Sementara Jayadi menjaring suara di sejumlah kecamatan bagian utara.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5393 seconds (0.1#10.140)