Cegah Tawuran, Polsek Ciracas Rajin Pantau Media Sosial
loading...
Polres Metro Jakarta Timur bersama jajaran Polsek Ciracas melakukan giat pemantauan media sosial (medsos) guna mencegah tawuran selama Ramadhan. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur bersama jajaran Polsek Ciracas melakukan giat pemantauan media sosial ( medsos ) guna mencegah tawuran selama Ramadhan . Tindakan pre-emptive strike tim patroli segera bertindak sebelum terjadi tawuran.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, jajarannya saat ini rutin memantau media sosial. Alasannya, kata dia, sebelum melakukan mereka kerap melakukan janji terlebih dahulu di medsos.
"Fungsi (unit) intel dan reserse kriminal (reskrim) memonitor media sosial yang sering digunakan para pelaku tawuran, jadi kita lebih awal sudah tahu," kata Jupriono saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta Timur, Senin (4/4/2022).
Jupriono mengulas keberhasilannya melakukan pemantauan medsos dengan memberikan contoh kesuksesannya menghentikan tawuran di daerah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Melalui pemantauan medsos, dia mengatakan, anggotanya berhasil mengamankan 11 remaja yang berniat melakukan tawuran.
"Semalam di Jalan Raya PKP, Kelurahan Kelapa Dua Wetan kita mengamankan 11 orang anak yang hendak melakukan tawuran. Diamankan sebelum terjadi tawuran," katanya.
Jupriono menuturkan, 11 anak tersebut sempat diamankan meski dari hasil pemeriksaan tidak kedapatan membawa senjata tajam atau barang berbahaya lainnya. Setelah diamankan di Mapolsek Ciracas untuk proses pembinaan, orang tua dari 11 remaja tersebut dipanggil untuk memberikan efek jera.
"Kita panggil orang tuanya untuk dilakukan pembinaan ke mereka," kata Jupriono.
Metode pemantauan medsos ini merupakan upaya dari termasuk bentuk pencegahan tawuran. Selain pemantauan medsos, tim patroli presisi Polres Metro Jakarta Timur juga melakukan patroli rutin dengan melibatkan pengurus RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Pokdar.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, jajarannya saat ini rutin memantau media sosial. Alasannya, kata dia, sebelum melakukan mereka kerap melakukan janji terlebih dahulu di medsos.
"Fungsi (unit) intel dan reserse kriminal (reskrim) memonitor media sosial yang sering digunakan para pelaku tawuran, jadi kita lebih awal sudah tahu," kata Jupriono saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta Timur, Senin (4/4/2022).
Jupriono mengulas keberhasilannya melakukan pemantauan medsos dengan memberikan contoh kesuksesannya menghentikan tawuran di daerah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Melalui pemantauan medsos, dia mengatakan, anggotanya berhasil mengamankan 11 remaja yang berniat melakukan tawuran.
"Semalam di Jalan Raya PKP, Kelurahan Kelapa Dua Wetan kita mengamankan 11 orang anak yang hendak melakukan tawuran. Diamankan sebelum terjadi tawuran," katanya.
Jupriono menuturkan, 11 anak tersebut sempat diamankan meski dari hasil pemeriksaan tidak kedapatan membawa senjata tajam atau barang berbahaya lainnya. Setelah diamankan di Mapolsek Ciracas untuk proses pembinaan, orang tua dari 11 remaja tersebut dipanggil untuk memberikan efek jera.
"Kita panggil orang tuanya untuk dilakukan pembinaan ke mereka," kata Jupriono.
Metode pemantauan medsos ini merupakan upaya dari termasuk bentuk pencegahan tawuran. Selain pemantauan medsos, tim patroli presisi Polres Metro Jakarta Timur juga melakukan patroli rutin dengan melibatkan pengurus RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Pokdar.
(mhd)
Lihat Juga :
