Diprediksi, 5 tahun lagi jalanan Mamuju macet total

Jum'at, 24 Mei 2013 - 10:22 WIB
Diprediksi, 5 tahun lagi jalanan Mamuju macet total
Diprediksi, 5 tahun lagi jalanan Mamuju macet total
A A A
Sindonews.com - Populasi atau perkembangan kendaraan di Mamuju saat ini sudah mencapai 12 persen per tahun. Jika tidak diantisipasi sejak dini, dikhawatirkan dalam lima tahun kedepan volume jalan di mamuju tak mampu menampung jumlah kendaraan.

Dari data di Samsat Kabupaten Mamuju tercatat, hingga bulan April 2013 jumlah kendaraan di Mamuju sebanyak 17.212 unit. Dari jumlah tersebut, kendaraan roda dua menduduki tempat teratas. Yakni sebanyak 72.199 unit. Sedang kendaraan roda empat hanya 5.073 unit.

Kanit Reginent UPTD Samsat Mamuju Ipda Morens Dannari, mengatakan, peningkatan itu disebabkan oleh perkembangan Mamuju sebagai ibukota provinsi Sulbar yang sedang berkembang. Perkembangan jumlah kendaraan itu seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.

"Dua tahun ke depan, harus ada pemantauan lebih khusus sebagai upaya antisipasi meledaknya jumlah kendaraan. Sebab dalam lima tahun ke depan, kuatir akan sulit mengontrol jumlah kendaraan. Saat ini, jumlahnya masih dinilai wajar," katanya di kantor Samsat Mamuju, Jumat (24/5/2013).

Dari segi pelayanan, meningkatnya jumlah kendaraan itu seimbang dengan tingkat pelanggaran di jalan. Namun, katanya, Satlantas Polres Mamuju sudah mengantisipasinya. Berbagai program untuk mengurangi angka pelanggaran itu dilakukan dan langsung terjun ke masyarakat.

Selain itu, program pemerintah dengan pemutihan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sangat efektif untuk memancing kesadaran masyarakat. Pemutihan ini berlaku bagi kendaraan yang menunggak pajak selama dua tahun berturut-turut.

Salah seorang warga Mamuju yang ditemui di ruang tunggu, Ahmad Sutandi, mengaku bahwa pengurusan STNK tidak harus berlarut-larut. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang harus menunggu hingga satu bulan.

"Ini sebenarnya yang membuat warga malas membayar pajak. Sudah jauh-jauh datang ke Mamuju, tapi harus menunggu hingga satu bulan. Banyak waktu tersita. Sekarang, tidak lagi seperti itu," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5470 seconds (0.1#10.140)