Berbeda Usia 19 Tahun, Pemuda Ini Nikahi Wanita Pujaannya di Dalam Goa Sedalam 70 Meter

Selasa, 29 Maret 2022 - 16:34 WIB
loading...
Berbeda Usia 19 Tahun, Pemuda Ini Nikahi Wanita Pujaannya di Dalam Goa Sedalam 70 Meter
Dua pasangan melakukan ijab kabul di dalam Goa Ngingrong, Selasa (29/3/2022). Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
SLEMAN - Prosesi pernikahan unik, dilakukan dua pasangan pengantin, Yudi Nuryanto (29) warga Wukirsari Cangkringan, Sleman, dengan Arismawati (48) warga Pakembinangun, Sleman. Serta Rumadi (36) dengan Rika (37) keduanya warga Ringinharjo, Bantul.



Dua pasang pengantin melaksanakan akad nikah di Goa Ngingrong, Padukuhan Mulo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Selasa (29/3/2022). Sebelum mereka mengucapkan janji suci untuk hidup bersama sehidup semati, pasangan ini harus berjibaku menuruni lembah sedalam 70 meter.



Di tempat yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai Global Network Gunungsewu tersebut. Janji sehidup semati diucapkan kedua pasangan pengantin. Prosesi pernikahan dimulai dengan kirab pengantin dengan cucuk lampah, tujuh rebana Shoutul Fata, dan pasangan pengantin membawa pohon kelapa gading muda.



Sementara mahar yang digunakan adalah seperangkat alat sholat dan satu toples walang goreng. Bersama penata rias, pasangan ini melewati pemeriksaan protokol kesehatan yang dilakukan Satgas COVID-19. Sesampainya di depan wahana flying fox ada pelaminan sederhana, dengan latar belakang tebing goa yang berlafalkan Allah.

Prosesi acara sendiri dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon kelapa gading muda di lokasi oleh para calon pengantin, dan panitia pernikahan.

Kemudian, salah satu pengantin pria melakukan flying fox masih mengenakan baju pengantin lengkap. Sementara diujungnya sudah ditunggu oleh calon pengantin wanita, sembari diiringi alunan irama musik rebana memecah keheningan alam.



"Ini mengandung filosofi bahwa perjalanan panjang dalam pernikahan harus dilalui dengan bersama-sama," tutur Ketua Fortais dan Nikah Bareng Nusantara, Ryan Budi Nuryanto, di sela acara.

Setelah itu, rombongan pengantin dan semua kru menuruni tebing dengan dipandu oleh tim dari Pokdarwis Goa Ngingrong. Medan yang cukup menantang, tidak menyurutkan niat mereka dan semua kru tim untuk bisa menggelar pernikahan yang istimewa ini.

Sesampainya di mulut goa yang masih alami ini, semua rombongan beristirahat sebentar dan nampak para perias memperbaiki riasan para calon pengantin. Setelah dirasa cukup prosesi pernikahan dimulai dengan lantunan Ayat Suci Al Quan.



Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan prosesi ijab kabul dengan dipimpin langsung Kepala KUA Wonosari, Harsono dengan saksi nikah Lurah Kalurahan Mulo, Sugiyart, serta Ketua Fortais Indonesia dan Nikah Bareng Nasional, RM. Ryan Budi Nuryanto.

Mahar yang dibawa mempelai pria dalam pernikahan unik ini, juga sangat unik. Yakni seperangkat alat sholat dan satu toples walang goreng khas Gunungkidul. "Nikah bareng sosial ini telah kami lakukan sejak 2006, pasca gempa bumi Jateng-DIY," papar Ryan.

Dengan perbedaan yang ada ini, menurutnya sebagai perekat persatuan bangsa berlandaskan budaya dan kearifan lokal daerah dari masing-masing peserta. "Pernikahan kali ini membawa misi sosial, religi, nasionalisme, budaya, destinasi pernikahan pertama di Yogyakarta, dan kebangkitan dari pandemi yang dibangun secara bersama-sama diharapkan dengan berkonsep nikah bareng," ungkapnya.



Goa Ngingrong sendiri merupakan kawasan lembah karst yang berbentuk sebuah luweng atau collapse dollin, biasa disebut juga sinkhole. Di mana secara alami membentuk sebuah goa horizontal dengan segala eksotis keindahannya.

Selain keindahan alam, goa ini juga memiliki wisata khusus yaitu flyng fox dengan ketinggian 70 meter, dan panjang 150 meter. Tentunya sangat menantang adrenalin dan nyali, karena melintasi dua sisi yang berbeda dari luweng tersebut.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)