Ratusan Pelajar Ikuti Seleksi Paskibraka Kabupaten Maros 2022

MAROS - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Maros kembali melakukan seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Maros tahun 2022. Seleksi tersebut berlangsung selama dua hari, sejak Rabu (16/3/2022) kemarin dan berpusat di Lapangan Pallantikang.

Seleksi Paskibraka ini merupakan rangkaian penyelenggaraan pembinaan sebagai pengibar bendera pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77. Total ada ratusan pelajar terbaik Maros yang bersaing untuk mengisi posisi Paskibraka.



Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengatakan pihaknya akan berusaha untuk melahirkan anggota paskibraka yang ideal, baik secara fisik maupun spiritualnya. Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19, maka untuk saat ini Disparpora sementara hanya akan menghadirkan pasukan 17.

"Kegiatan ini berlangsung dua hari sejak kemarin. Untuk sementara pasukan 17 dulu sebanyak 17 orang. Sambil meninjau kembali, jika Covid-19 sudah melandai dan memungkinkan, kita juga akan berusaha menghadirkan pasukan 8. Semoga bisa kita cukupkan 25 orang," ungkap dia.

Chaidir menegaskan, bagi panitia agar melakukan penyeleksian dengan sebaik-baiknya. Ia juga kembali menguatkan peserta untuk tidak berkecil hati ketika tidak lolos dalam tahap penyeleksian ini.

"Semoga seleksi bisa berjalan lancar dan transparan. Tak hanya itu, tapi juga melahirkan pengerek bendera dari putra putri terbaik Kabupaten Maros . Untuk yang tidak lolos nanti jangan kecewa, masuk seleksi menjadi perwakilan sekolah saja sudah luar biasa," hiburnya.

Di sisi lain, Kepala Disparpora Maros, Ferdiansyah, saat ditemui menuturkan, seleksi calon paskibraka Kabupaten Maros 2022 ini berlangsung dua hari. Seleksi Paskibraka ini diikuti peserta sebanyak 170 orang utusan dari 33 SMA sederajat se-Kabupaten Maros.



"Ada 170, 69 putra dan 58 putri. Panitia atau Tim seleksi juga tidak tanggung-tanggung ada 35 orang. Mereka ini ada dari unsur Disparpora, Kepolisian Resor Maros, Purna Paskibraka Indonesia (PPI)," sebutnya.

Untuk lolos, kata dia, harus melewati beberapa tahapan seleksi. "Ada seleksi berkas, kesehatan, postur badan, PBB, wawancarai. Yang lolos pasti adalah putra putri yang berwawasan luas, karena ditahap wawancara peserta akan dites terkait pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, kebudayaan dan keagamaan," bebernya.