Tetap Beroperasi di Tengah PSBB, DKI Tutup Perusahaan Otomotif di Cakung
loading...
Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Timur menutup paksa perusahaan otomotif di kawasan Cakung, Kamis 23 April 2020 kemarin.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A
A
A
JAKARTA - Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Timur menutup paksa perusahaan otomotif di kawasan Cakung, Kamis 23 April 2020 kemarin. Tindakan ini dilakukan karena perusahaan tak mengindahkan seruan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Timur, Galuh Prasiwi mengatakan, setelah dilakukan pengecekan ditemukan bahwa perusahaan tersebut masih beroperasi, kemudian pihaknya langsung menempelkan stiker larangan beroperasi selama PSBB berlangsung."Kami lakukan tindakan tegas dengan menutup sementara operasional perusahaan karena melanggar ketentuan PSBB yang tengah berlangsung," ujar Galuh saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (24/4/2020).
Menurut Galuh, penutupan sementara kepada perusahaan otomotif di kawasan Cakung telah sesuai dengan aturan yang ditentukan dalam poin PSBB. Pasalnya, perusahaan tersebut tidak termasuk ke dalam kegiatan yang dikecualikan dalam Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020.
"Perusahaan otomotif ini tidak masuk ke dalam perusahaan yang dikecualikan dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020. Karena itu kami langsung tutup," kata Galuh.
Dari hasil sidak yang dilakukan ditemukan sebanyak 1.000 karyawan yang masih bekerja di tengah pemberlakuan PSBB. "Pihak manajemen tidak menyangkal kesakahan dan menerima penutupan operasional PSBB untuk mematuhi penerapan PSBB," ujar Galuh.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta secara resmi kembali memperpanjang masa penerapan PSBB hingga 22 Mei 2020. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 serta menyelamatkan warga dari ancamam Coronavirus Disease.
Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Timur, Galuh Prasiwi mengatakan, setelah dilakukan pengecekan ditemukan bahwa perusahaan tersebut masih beroperasi, kemudian pihaknya langsung menempelkan stiker larangan beroperasi selama PSBB berlangsung."Kami lakukan tindakan tegas dengan menutup sementara operasional perusahaan karena melanggar ketentuan PSBB yang tengah berlangsung," ujar Galuh saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (24/4/2020).
Menurut Galuh, penutupan sementara kepada perusahaan otomotif di kawasan Cakung telah sesuai dengan aturan yang ditentukan dalam poin PSBB. Pasalnya, perusahaan tersebut tidak termasuk ke dalam kegiatan yang dikecualikan dalam Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020.
"Perusahaan otomotif ini tidak masuk ke dalam perusahaan yang dikecualikan dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020. Karena itu kami langsung tutup," kata Galuh.
Dari hasil sidak yang dilakukan ditemukan sebanyak 1.000 karyawan yang masih bekerja di tengah pemberlakuan PSBB. "Pihak manajemen tidak menyangkal kesakahan dan menerima penutupan operasional PSBB untuk mematuhi penerapan PSBB," ujar Galuh.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta secara resmi kembali memperpanjang masa penerapan PSBB hingga 22 Mei 2020. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 serta menyelamatkan warga dari ancamam Coronavirus Disease.
(hab)
Lihat Juga :
