Warga Harap Wisata Bahari dan Agrowisata Bisa Dihadirkan di Pitumpanua

Minggu, 13 Maret 2022 - 19:33 WIB
loading...
Warga Harap Wisata Bahari...
Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Elfrianto saat menggelar reses di Kecamatan Pitumpanua. Foto: Istimewa
A A A
WAJO - Warga di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo , berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo untuk mengembangkan potensi wisata bahari dan agrowisata di Kecamatan Pitumpanua.

Sebagai salah satu Kecamatan yang berbatasan langsung dengan laut, wisata bahari memang sangat berpotensi dikembangkan Pemkab Wajo di Kecamatan Pitumpanua. Apa lagi Pelabuhan penyebrangan Bansalae berada di wilayah tersebut.



Beberapa daerah yang dapat dijadikan destinasi wisata Bahari, yakni Desa Buriko, dengan wisata mangrove. Selanjutnya Pelabuhan Bangsalae Siwa yang dapat dimanfaatkan untuk mengantar wisatawan ke tempat spot-spot snorkeling, diving yang ada di sekitar Bansalae.

Bahkan di lokasi itu wisatawan dapat menikmati keindahan terumbu karang dan dapat melihat habitat laut lainnya seperti ikan lumba-lumba, ikan paus, penyu dan singa laut. Selain itu beberapa lokasi yang berada di Pelabuhan Bansalae dapat disulap menjadi Dufan mini serta menghadirkan beberapa permainan seperti banana boat dan lain-lainnya.

"Kemarin waktu reses, banyak warga yang meminta agar Pemkab Wajo dapat mengembangkan potensi wisata bahari dan agrowisata di Kecamatan Pitumpanua. Dan permintaan itu memang sangat beralasan. Destinasi Wisata Bajari bertujuan sebagai wadah ekonomi baru bagi masyarakat serta berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Elfrianto, kepada Sindo, Minggu (13/2/2022).

Selain dikenal akan hasil laut. Kecamatan Pitumpanua sejak dahulu dikenal sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Bahkan di Desa Jauh Pandang potensi Agrowisata sangat memungkinkan untuk dikembangkan

Sebab di daerah tersebut, kata Kevin sapaan akrab Elfrianto, komoditi seperti cengkeh, mangga, durian, lengkeng, duku, langsat, rambutan dan tanaman lainnya banyak dijumpai.

Pengembangan sektor pertanian yang digabungkan dengan pariwisata atau agrowisata di seluruh daerah dapat memicu peningkatkan ekonomian warga. Terobosan menggabungkan pertanian dengan sektor pariwisata dapat menjadi warna baru bagi para petani dan nelayan di Kecamatan Pitumpanua.

"Sektor pertanian dan pariwisata jika dikolaborasikan memang sangat bagus, bahkan hal itu dapat membantu warga mendapat penghasilan lain. Sebagai wakil rakyat tentu kita dorong pemerintah untuk dapat merealisasikan hal itu. Dan saya yakin wisata bahari dan agrowisata mampu membawa efek positif bagi para petani dan nelayan. Semunya Perlu pembinaan, dukungan dan pemasaran agar bisa menjadi daerah unggulan untuk meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat," beber politisi PAN.





Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dahniar Gaffar mengatakan, untuk pengembangan wisata mangrove di Desa Buriko, Pemkab Wajo saat ini masih menunggu izin dari Pemrintah Provinsi (Pemprov) Sulsel agar wilayah itu dapat dijadikan sebagai tempat wisata. Sebab wilayah tersebut masuk dalam hutan lindung dan menjadi kewenangan provinsi.

Jika izin dari provinsi telah keluar, maka Pemkab Wajo akan melakukan pembenahan dari segi infrastruktur sehingga kawan mangrove di Desa Buriko dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata.

"Tinggal menunggu izin dari provinsi, karena kawasan mangrove yang ada di Desa Buriko masuk dalam kewenangan Pemprov," jelasnya.

Sedangkan untuk pengembangan Wisata Bahari dan Agrowisata di Pelabuhan Bansalae dan Desa Jauh Pandang ada baiknya di inisiasi oleh pemerinrah desa setempat. Hal itu bertujuan agar hasil dari pengembangan wisata tersebut menjadi PAD Desa.

"Kita harus dorong pemerintah desa, mereka kan punya dana. Hasil dari itu juga bisa menjadi PAD Desa," pungkasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3847 seconds (0.1#10.140)