KKB Alihkan Isu dengan Hoaks, Begini Penjelasan Danrem 173/PVB
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Video anggota TNI membongkar paksa pintu di Kantor Pemkab Intan Jaya, Papua, pada tahun 2021, ternyata hoaks. Oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), video tersebut disebar dengan narasi hoaks, memfitnah pemerintah daerah dan pusat, serta aparat TNI Polri.
Hoaks video tersebut, menurut Danrem 173/PVB, Brigjen TNI Taufan Gestoro ternyata sengaja disebar oleh KKB untuk mengalihkan isu pembantaian warga sipil, dan pelecehan seksual yang dilakukan KKB.
Bahkan, Taufan Gestoro bersama Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengecek langsung ruangan di Pemkab Intan Jaya, yang videonya sengaja diviralkan oleh KKB. Persoalan tersebut sudah diselesaikan secara baik oleh Pemkab Intan Jaya, dengan Danrem 173/PVB.
Taufan Gestoro mengungkapkan, bahwa kejadian dalam video yang sengaja disebar KKB tersebut, adalah kejadian tahun 2021 silam, dan sudah diselesaikan dengan baik antara Pemkab Intan Jaya, bersama TNI.
"Kejadian sebenarnya, aparat TNI itu berupaya membuka pintu yang sulit dibuka dalam rangka pelaksanakaan pengecekan, dan pengamanan kantor, agar tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif," kata jenderal TNI bintang satu ini.
"Setelah berhasil dibuka, kemudian personel Pos Holomama dari Yonif PR 501/BY yang saat itu bertugas, melakukan pengecekan ke bagian dalam kantor dengan cara masuk ke dalam ruangan-ruangan kantor tersebut," tambahnya.
Akibat dari kegiatan pengecekan dan pengamanan tersebut, mengakibatkan beberapa pintu yang dibuka paksa mengalami kerusakan. Taufan Gestoro mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni terkait rusaknya beberapa fasilitas kantor.
"Koordinasi pada saat itu sampai saat ini dengan para Pejabat Pemkab Intan Jaya, sudah dilakukan. Bahkan saat perbaikan juga telah dikomunikasikan dengan Bupati Intan Jaya. Jadi sebetulnya, sejak beredarnya video pada 2021 sudah tidak ada masalah. Hanya saja sekarang pada tahun 2022, video itu digunakan oleh orang dan kelompok tertentu untuk menyudutkan aparat TNI," ungkapnya.
Kembali viralnya video tahun 2021 silam, Taufan Gestoro berharap bagi masyarakat yang belum mengetahui kejadian yang sebenarnya, dapat mengerti dan tidak terprovokasi dengan narasi dari tayangan video itu. "Saat ini kondisi fasilitas yang ada di video itu telah diperbaiki, dan telah berfungsi kembali, serta dapat beroperasional seperti sediakala," katanya.
Sementara itu, di tempat yang berbeda, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Aqsha Erlangga menegaskan, agar seluruh warga Papua, tetap fokus, tetap kawal dan bantu aparat kepolisian Polda Papua, yang sedang berupaya keras untuk penegakan hukum terhadap aksi-aksi gerombolan KKB.
Gerombolan KKB tersebut, menurutnya sudah sering kali berulah di luar batas pikiran normal, dan sudah di luar dari rasa perikemanusiaan. KKB dan simpatisannya selalu cari alasan pembenaran diri untuk membantai, membunuh dan memperkosa warga sipil Orang Asli Papua (OAP), dan non OAP yang tidak berdosa.
"Saya yakin tujuan video itu adalah untuk mengalihkan isu pelanggaran HAM Berat, yang dilakukan oleh KKB baru-baru ini. Saya berharap para anggota KKB, dan para simpatisannya semua sadar hati, serta terketuk hatinya karena perbuatannya sudah di luar peri kemanusiaan, dan tidak mencerminkan sebagai hamba Tuhan yang penuh cinta kasih," pungkasnya.
Baca Juga
Hoaks video tersebut, menurut Danrem 173/PVB, Brigjen TNI Taufan Gestoro ternyata sengaja disebar oleh KKB untuk mengalihkan isu pembantaian warga sipil, dan pelecehan seksual yang dilakukan KKB.
Bahkan, Taufan Gestoro bersama Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengecek langsung ruangan di Pemkab Intan Jaya, yang videonya sengaja diviralkan oleh KKB. Persoalan tersebut sudah diselesaikan secara baik oleh Pemkab Intan Jaya, dengan Danrem 173/PVB.
Taufan Gestoro mengungkapkan, bahwa kejadian dalam video yang sengaja disebar KKB tersebut, adalah kejadian tahun 2021 silam, dan sudah diselesaikan dengan baik antara Pemkab Intan Jaya, bersama TNI.
"Kejadian sebenarnya, aparat TNI itu berupaya membuka pintu yang sulit dibuka dalam rangka pelaksanakaan pengecekan, dan pengamanan kantor, agar tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif," kata jenderal TNI bintang satu ini.
"Setelah berhasil dibuka, kemudian personel Pos Holomama dari Yonif PR 501/BY yang saat itu bertugas, melakukan pengecekan ke bagian dalam kantor dengan cara masuk ke dalam ruangan-ruangan kantor tersebut," tambahnya.
Akibat dari kegiatan pengecekan dan pengamanan tersebut, mengakibatkan beberapa pintu yang dibuka paksa mengalami kerusakan. Taufan Gestoro mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni terkait rusaknya beberapa fasilitas kantor.
"Koordinasi pada saat itu sampai saat ini dengan para Pejabat Pemkab Intan Jaya, sudah dilakukan. Bahkan saat perbaikan juga telah dikomunikasikan dengan Bupati Intan Jaya. Jadi sebetulnya, sejak beredarnya video pada 2021 sudah tidak ada masalah. Hanya saja sekarang pada tahun 2022, video itu digunakan oleh orang dan kelompok tertentu untuk menyudutkan aparat TNI," ungkapnya.
Kembali viralnya video tahun 2021 silam, Taufan Gestoro berharap bagi masyarakat yang belum mengetahui kejadian yang sebenarnya, dapat mengerti dan tidak terprovokasi dengan narasi dari tayangan video itu. "Saat ini kondisi fasilitas yang ada di video itu telah diperbaiki, dan telah berfungsi kembali, serta dapat beroperasional seperti sediakala," katanya.
Sementara itu, di tempat yang berbeda, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Aqsha Erlangga menegaskan, agar seluruh warga Papua, tetap fokus, tetap kawal dan bantu aparat kepolisian Polda Papua, yang sedang berupaya keras untuk penegakan hukum terhadap aksi-aksi gerombolan KKB.
Gerombolan KKB tersebut, menurutnya sudah sering kali berulah di luar batas pikiran normal, dan sudah di luar dari rasa perikemanusiaan. KKB dan simpatisannya selalu cari alasan pembenaran diri untuk membantai, membunuh dan memperkosa warga sipil Orang Asli Papua (OAP), dan non OAP yang tidak berdosa.
"Saya yakin tujuan video itu adalah untuk mengalihkan isu pelanggaran HAM Berat, yang dilakukan oleh KKB baru-baru ini. Saya berharap para anggota KKB, dan para simpatisannya semua sadar hati, serta terketuk hatinya karena perbuatannya sudah di luar peri kemanusiaan, dan tidak mencerminkan sebagai hamba Tuhan yang penuh cinta kasih," pungkasnya.
(eyt)