IRT di Gowa Lakukan Kekerasan ke Pelajar karena Diduga Curi Uang
loading...
Polres Gowa menangani kasus kekerasan anak, dimana pelakunya adalah IRT dan korbannya seorang pelajar. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
GOWA - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa melakukan aksi kekerasan kepada pelajar atas tuduhan pencurian uang. Kasus itu kini ditanganj Kepolisian Resor (Polres) Gowa.
Pelaku berinisial SR (36) melakukan aksi kekerasan terhadap korban berinisial KA (11) di Desa Tanrara, Kecamatan Bontonompo Selatan, Senin (7/3/2022) sekira pukul 13.00 Wita.
Kasi Humas Polres Gowa , AKP Mangatas Tambunan, menjelaskan kronologis kejadian bermula saat pelaku kehilangan uang di rumahnya. Ia lantas menuduh korban yang melakukan pencurian.
"Karena pelaku emosi lalu mendatangi pelapor, kemudian mencari korban. Saat melihat korban, pelaku langsung menarik tangan, kemudian mengangkat lalu melepaskan korban hingga terjatuh di jalan," kata dia, Rabu (9/3/2022).
Akibat aksi kekerasan itu, korban mengalami rasa sakit pada paha kanan. Korban diketahui adalah anak Yatim yang ditinggal oleh ibunya karena menikah lagi.
"Jadi informasi yang kami dapat pasca-kejadian tersebut bahwa korban saat ini tinggal bersama tantenya. Ya karena kejadian ini lalu tante korban melaporkan hal tersebut ke Polres Gowa," tuturnya.
Mangatas mengimbuhkan kejadian ini patut menjadi pelajaran agar tidak melakukan aksi kekerasan terhadap anak . Pasalnya, tindakan demikian akan mempengaruhi mental anak-anak itu sendiri.
"Saya juga mengajak semua masyarakat menjadi yang terdepan dalam melakukan perlindungan terhadap anak-anak dari perlakuan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari bentuk kekerasan," tuturnya.
Terkait kasus tersebut, pihak PPA Polres Gowa masih terus mendalami dan melakukan penyelidikan atas kasus ini.
Pelaku berinisial SR (36) melakukan aksi kekerasan terhadap korban berinisial KA (11) di Desa Tanrara, Kecamatan Bontonompo Selatan, Senin (7/3/2022) sekira pukul 13.00 Wita.
Kasi Humas Polres Gowa , AKP Mangatas Tambunan, menjelaskan kronologis kejadian bermula saat pelaku kehilangan uang di rumahnya. Ia lantas menuduh korban yang melakukan pencurian.
"Karena pelaku emosi lalu mendatangi pelapor, kemudian mencari korban. Saat melihat korban, pelaku langsung menarik tangan, kemudian mengangkat lalu melepaskan korban hingga terjatuh di jalan," kata dia, Rabu (9/3/2022).
Akibat aksi kekerasan itu, korban mengalami rasa sakit pada paha kanan. Korban diketahui adalah anak Yatim yang ditinggal oleh ibunya karena menikah lagi.
"Jadi informasi yang kami dapat pasca-kejadian tersebut bahwa korban saat ini tinggal bersama tantenya. Ya karena kejadian ini lalu tante korban melaporkan hal tersebut ke Polres Gowa," tuturnya.
Mangatas mengimbuhkan kejadian ini patut menjadi pelajaran agar tidak melakukan aksi kekerasan terhadap anak . Pasalnya, tindakan demikian akan mempengaruhi mental anak-anak itu sendiri.
"Saya juga mengajak semua masyarakat menjadi yang terdepan dalam melakukan perlindungan terhadap anak-anak dari perlakuan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari bentuk kekerasan," tuturnya.
Terkait kasus tersebut, pihak PPA Polres Gowa masih terus mendalami dan melakukan penyelidikan atas kasus ini.
(tri)
Lihat Juga :
