Monumen Perabuan Tentara Jepang Ditemukan di Kabupaten Maros
loading...
A
A
A
MAROS - Sebuah monumen yang diyakini sebagai monumen perabuan tentara Jepang ditemukan di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Senin (7/3/2022). Monumen ini ditemukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Maros.
Anggota TACB Kabupaten Maros, Muhammad Nur menjelaskan, monumen ini berupa 8 tiang beton persegi 4 yang memiliki inskripsi.
Baca Juga: Jepang
Dia mengatakan, sisi 8 tiang beton yang memiliki inskripsi hanya di bagian selatan dan utara. Sedangkan sisi timur dan barat saling berdempetan rapat. Deretan tiang beton berinskripsi yang ditemukan tersebut memanjang dari barat ke timur.
"Jadi sisi 8 tiang beton yang ditemukan memiliki inskripsi ini hanya di bagian selatan dan utara, sedangkan sisi timur dan barat saling berdempetan rapat deretan tiang beton berinskripsi yang ditemukan tersebut memanjang dari barat ke timur," ujarnya.
Meskipun kalimat yang dikandung inskripsi tersebut tidak dapat terbaca secara utuh, tetapi berdasarkan karakter aksara, dapat diidentifikasi huruf-hurufnya yang menggunakan aksara kanji dan berbahasa Jepang .
Baca Juga: Jepang
Monumen perabuan tentara Jepang ini berdiri di lahan perkebunan masyarakat, sekitar 30 meter dari Jalan Poros Maros-Camba. Setelah dilakukan penelitian oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Maros kondisi perabuan tentara Jepang ini masih asli.
"Kondisi monumen perabuan tentara Jepang masih asli. Dari periode pendudukan tentara Jepang di Maros antara tahun 1942-1945, Pada beberapa bagian permukaan beton, baik di sisi selatan maupun sisi barat terdapat pengelupasan bahan sehingga terdapat kerusakan inskripsi sekitar 30% yang menyebabkan tulisan tidak dapat terbaca utuh," jelasnya.
Hingga sekarang, situs ini belum mendapat sentuhan program pelestarian dari lembaga pemerintah. Kondisinya juga berada pada lingkungan terbuka yang setiap saat dapat dikunjungi oleh siapapun.
Baca Juga: Jepang
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Anggota TACB Kabupaten Maros, Muhammad Nur menjelaskan, monumen ini berupa 8 tiang beton persegi 4 yang memiliki inskripsi.
Baca Juga: Jepang
Dia mengatakan, sisi 8 tiang beton yang memiliki inskripsi hanya di bagian selatan dan utara. Sedangkan sisi timur dan barat saling berdempetan rapat. Deretan tiang beton berinskripsi yang ditemukan tersebut memanjang dari barat ke timur.
"Jadi sisi 8 tiang beton yang ditemukan memiliki inskripsi ini hanya di bagian selatan dan utara, sedangkan sisi timur dan barat saling berdempetan rapat deretan tiang beton berinskripsi yang ditemukan tersebut memanjang dari barat ke timur," ujarnya.
Meskipun kalimat yang dikandung inskripsi tersebut tidak dapat terbaca secara utuh, tetapi berdasarkan karakter aksara, dapat diidentifikasi huruf-hurufnya yang menggunakan aksara kanji dan berbahasa Jepang .
Baca Juga: Jepang
Monumen perabuan tentara Jepang ini berdiri di lahan perkebunan masyarakat, sekitar 30 meter dari Jalan Poros Maros-Camba. Setelah dilakukan penelitian oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Maros kondisi perabuan tentara Jepang ini masih asli.
"Kondisi monumen perabuan tentara Jepang masih asli. Dari periode pendudukan tentara Jepang di Maros antara tahun 1942-1945, Pada beberapa bagian permukaan beton, baik di sisi selatan maupun sisi barat terdapat pengelupasan bahan sehingga terdapat kerusakan inskripsi sekitar 30% yang menyebabkan tulisan tidak dapat terbaca utuh," jelasnya.
Hingga sekarang, situs ini belum mendapat sentuhan program pelestarian dari lembaga pemerintah. Kondisinya juga berada pada lingkungan terbuka yang setiap saat dapat dikunjungi oleh siapapun.
Baca Juga: Jepang
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
(luq)