17 Tahun Terbaring Lemah, Penderita Celebral Parsial Itu Tempati Hunian Layak

Senin, 15 Juni 2020 - 17:06 WIB
loading...
17 Tahun Terbaring Lemah, Penderita Celebral Parsial Itu Tempati Hunian Layak
Diva Nabila dan Nanang Soedarto (kanan) saat menempati tempat hunian yang lebih layak, Senin (15/6/2020). Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Masih ingat kisah Nanang Soedarto (53) yang merawat cucunya, Diva Nabila (17 tahun), yang viral belum lama ini?

Diva Nabila merupakan remaja yang hampir 17 tahun lamanya hanya terbaring tak berdaya di kasur lusuhnya. Dia menderita penyakit Cerebral Palsy sejak berusia 6 bulan.(baca juga: Dalam Kemiskinan, 17 Tahun Kakek Ini Merawat Cucunya yang Lumpuh )

Kini, dia bisa menempati hunian lebih layak setelah Komunitas Tolong Menolong (KTM) mengevakuasi Diva Nabila dan Nanang Soedarto ke tempat hunian baru. Sebelumnya, kakek dan cucu ini tempat tinggalnya di kawasan Ikan Gurami Gang Lebar Nomer 52.

KTM sudah mempersiapkan tempat tinggal mereka untuk sementara di Tambak Asri 312A, Surabaya, sembari berharap bantuan rumah susun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Pemerintah Kota Surabaya. Sebelum dievakuasi, Nabila sempat dicek kondisi kesehatannya oleh Dokter Sukma Sahadewa.

Daniel Lukas Rorong, Ketua Komunitas Tolong Menolong (KTM) menceritakan, proses evakuasi sendiri berjalan dramatis dan mengharukan.

17 Tahun Terbaring Lemah, Penderita Celebral Parsial Itu Tempati Hunian Layak


Nanang mengalami kesulitan saat mengangkat cucunya dari ranjangnya menuju ke mobil yang sudah disiapkan, terutama saat keluar melewati lorong yang menjadi akses keluar.

Tak hanya itu saja, para tetangga pun melepas kepindahan Nabila dengan penuh haru. "Cepat sembuh ya, nak," kata Darmi (70) sambil mencium pipi Nabila dan terlihat meneteskan air mata.

Setiba di hunian sementara, Nanang langsung menggendong cucunya tersebut memasuki kamar yang sudah disiapkan dan menaruh Nabila di ranjang springbed.

"Syukurlah, proses evakuasi berjalan lancar. Namun kami masih punya tugas lainnya lagi yakni mengawal administrasi kependudukan Diva Nabila. Seperti akte lahir, Kartu Keluarga serta Kartu Tanda Penduduk, mengingat usia Nabila saat ini sudah menginjak 17 tahun," kata Daniel yang sudah menjadi relawan kemanusiaan sejak 2010 lalu ini.

Setelah urusan surat kependudukan selesai, Daniel berharap adanya bantuan pengobatan secara serius dan intensif yang dicover melalui BPJS PBI kelas 3 yang dibiayai oleh pemerintah.

Daniel juga berharap agar pemerintah bisa lebih serius lagi membantu pengobatan Diva Nabila, di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

"Atas nama kemanusiaan, tolong bantu remaja putri ini. Lihat langsung kondisinya. Bayangkan, hampir 17 tahun lamanya, dia hanya terbaring di ranjang. Ditambah dengan kondisi hunian yang sebelumnya sangat tidak layak," papar Daniel, didampingi Soetjipto Joe Angga, Pembina KTM.

Nanang Soedarto sendiri mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan untuk cucunya tersebut. Hal senada juga diungkapkan Anita (39), ibu kandung Diva Nabila yang ikut dalam proses evakuasi anaknya.

"Saya terharu dan tidak menyangka, banyak yang peduli terhadap keadaan putri saya, Nabila. Selanjutnya, saya akan sering bolak-balik Gresik-Surabaya untuk ikut memantau kondisinya," ujar Anita yang baru saja "kehilangan" anak ketiganya Rosiana Desiani akibat penyakit Cerebral Palsy juga pada 2019 lalu.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)