Pembangunan Hunian Bagi Warga Korban Erupsi Semeru Tuntas Sebelum Ramadhan
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Gubernur Jawa Timur (Jatim) yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Pramuka Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan pembangunan 50 unit hunian sementara (huntara) bagi penyintas awan panas guguran (APG) Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (11/2/2022).
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah yang didampingiBupati Lumajang Thoriqul Haq dan Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil. Kegiatan pembangunan huntara dengan target 50 huntara dalam Bakti Pramuka Peduli Semeru diselenggarakan oleh Kwarda Pramuka Jatim bersama Kwarcab Pramuka se- Jatim. Pelaksanaannya terbagi setiap huntara dikerjakan oleh sepuluh orang.
Baca juga: Kepergok Langgar Prokes, 4 Anggota Satpol PP Bangkalan Dihukum Push Up
Terkait pembangunan Huntara ini, Khofifah memuji ke gotong royongan semua pihak yang bersama sama membantu meringankan beban masyarakat Lumajang akibat APG Gunung Semeru. "Saya sudah ketiga kalinya ke tempat ini dan percepatan pembangunannya luar biasa. Bahkan percepatan Huntap (hunian tetap)-nya juga luar biasa. Kebersamaan ini indah sekali," katanya.
Khofifah menambahkan, rasa kepedulian dan kegotongroyongan ini harus tertanam dan dimiliki seluruh anggota Pramuka yang terkenal sigap dan tangguh dalam setiap kebencanaan di Jawa Timur. Kecepatan proses ini diharapkan bisa dijadikan referensi bagi penanganan kebencanaan di masa depan.
"Ini bisa dijadikan referensi dalam proses relokasi di daerah lain di Indonesia. Dengan sebuah kegotongroyongan yang luar biasa dan manajemen yang sangat bagus kita bisa melihat ada sangat banyak percepatan pembangunan yang bisa kita capai," terangnya.
Selain itu, Khofifah juga mendukung rencana Bupati Lumajang yang akan menyelesaikan Huntara dan Huntap sebelum bulan puasa Ramadhan. Sehingga diharapkan, masyarakat, saat puasa sudah mulai bisa berpindah. Tak hanya bangunan Huntap dan Huntara, sarana pendukung juga terus dikebut pengerjaannya. Hal ini tak lain sebagai bentuk bakti dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan COVID-19, Warga Berkomorbid Diminta Kurangi Mobilitas
"Suasananya indah sekali. Saya rasa apa yang disiapkan oleh Pak Bupati ini bisa disebut Smart Village atau bahkan Smart City karena ada 2.000 hunian yang sudah terintegrasi dari sisi ekonomi, pendidikan sosial dan permukiman itu sendiri," pujinya.
Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil melaporkan, pembangunan Huntara bagi pengungsi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Desa Sumbermujur terus dikebut bersamaan dengan pembangunan huntap.
Total lahan yang disediakan untuk hunian seluas 81 hektar seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit Huntara. Huntara ini akan ditempati oleh 1.951 kepala keluarga (KK) dari Desa Sumbermujur. Ukurannya 10x14 meter dengan luas bangunan 6 x4.8 meter. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi serta fasilitas penunjang lainnya.
"Dalam hal ini, gerakan Pramuka Jatim bersinergi dengan pemerintah untuk ikut serta membantu masyarakat yang terdampak bencana. Gerakan ini sebagai wujud pengamalan satya dan darma Pramuka yaitu pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pada proses pembangunan Huntap dan Huntara, pada tahap pertama sebanyak 208 Huntara dan 353 Huntap sudah terselesaikan. Sejak Desember hingga Januari percepatan pembangunan baik huntap maupun huntara sangat terasa.
"Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan seluruh desain fasilitas umum, fasilitas sosial dan edukasi yang sudah kita siapkan set plannya. Sudah ada empat fasilitas umum tuntas dibangun," kata Thoriqul.
Lebih lanjut, Thoriqul menyebutkan, aliran listrik bisa segera terpasang pada akhir Maret mendatang. Juga dicanangkan akan terpasang, air bersih pada April akan terselesaikan. "Kami harapkan sebelum bulan puasa, masyarakat terdampak bisa tinggal di huntap dan huntara yang sudah disiapkan secara bertahap," tuturnya.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah yang didampingiBupati Lumajang Thoriqul Haq dan Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil. Kegiatan pembangunan huntara dengan target 50 huntara dalam Bakti Pramuka Peduli Semeru diselenggarakan oleh Kwarda Pramuka Jatim bersama Kwarcab Pramuka se- Jatim. Pelaksanaannya terbagi setiap huntara dikerjakan oleh sepuluh orang.
Baca juga: Kepergok Langgar Prokes, 4 Anggota Satpol PP Bangkalan Dihukum Push Up
Terkait pembangunan Huntara ini, Khofifah memuji ke gotong royongan semua pihak yang bersama sama membantu meringankan beban masyarakat Lumajang akibat APG Gunung Semeru. "Saya sudah ketiga kalinya ke tempat ini dan percepatan pembangunannya luar biasa. Bahkan percepatan Huntap (hunian tetap)-nya juga luar biasa. Kebersamaan ini indah sekali," katanya.
Khofifah menambahkan, rasa kepedulian dan kegotongroyongan ini harus tertanam dan dimiliki seluruh anggota Pramuka yang terkenal sigap dan tangguh dalam setiap kebencanaan di Jawa Timur. Kecepatan proses ini diharapkan bisa dijadikan referensi bagi penanganan kebencanaan di masa depan.
"Ini bisa dijadikan referensi dalam proses relokasi di daerah lain di Indonesia. Dengan sebuah kegotongroyongan yang luar biasa dan manajemen yang sangat bagus kita bisa melihat ada sangat banyak percepatan pembangunan yang bisa kita capai," terangnya.
Selain itu, Khofifah juga mendukung rencana Bupati Lumajang yang akan menyelesaikan Huntara dan Huntap sebelum bulan puasa Ramadhan. Sehingga diharapkan, masyarakat, saat puasa sudah mulai bisa berpindah. Tak hanya bangunan Huntap dan Huntara, sarana pendukung juga terus dikebut pengerjaannya. Hal ini tak lain sebagai bentuk bakti dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan COVID-19, Warga Berkomorbid Diminta Kurangi Mobilitas
"Suasananya indah sekali. Saya rasa apa yang disiapkan oleh Pak Bupati ini bisa disebut Smart Village atau bahkan Smart City karena ada 2.000 hunian yang sudah terintegrasi dari sisi ekonomi, pendidikan sosial dan permukiman itu sendiri," pujinya.
Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil melaporkan, pembangunan Huntara bagi pengungsi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Desa Sumbermujur terus dikebut bersamaan dengan pembangunan huntap.
Total lahan yang disediakan untuk hunian seluas 81 hektar seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit Huntara. Huntara ini akan ditempati oleh 1.951 kepala keluarga (KK) dari Desa Sumbermujur. Ukurannya 10x14 meter dengan luas bangunan 6 x4.8 meter. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi serta fasilitas penunjang lainnya.
"Dalam hal ini, gerakan Pramuka Jatim bersinergi dengan pemerintah untuk ikut serta membantu masyarakat yang terdampak bencana. Gerakan ini sebagai wujud pengamalan satya dan darma Pramuka yaitu pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pada proses pembangunan Huntap dan Huntara, pada tahap pertama sebanyak 208 Huntara dan 353 Huntap sudah terselesaikan. Sejak Desember hingga Januari percepatan pembangunan baik huntap maupun huntara sangat terasa.
"Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan seluruh desain fasilitas umum, fasilitas sosial dan edukasi yang sudah kita siapkan set plannya. Sudah ada empat fasilitas umum tuntas dibangun," kata Thoriqul.
Lebih lanjut, Thoriqul menyebutkan, aliran listrik bisa segera terpasang pada akhir Maret mendatang. Juga dicanangkan akan terpasang, air bersih pada April akan terselesaikan. "Kami harapkan sebelum bulan puasa, masyarakat terdampak bisa tinggal di huntap dan huntara yang sudah disiapkan secara bertahap," tuturnya.
(msd)