COVID-19 di Bali Meroket, PTM di Semua Jenjang Dihentikan Mulai Hari Ini
loading...
Pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh Bali dihentikan terhitung mulai hari ini, Jumat (4/2/2022). Foto ilustrasi SINDOnews
A
A
A
DENPASAR - Pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh Bali dihentikan terhitung mulai hari ini, Jumat (4/2/2022). Kebijakan ini diberlakukan menyusul kasus COVID-19 yang terus meroket.
Keputusan itu berlaku untuk jenjang pendidikan mulai TK, SD, SMP hingga SMA. "Menghentikan sementara pembelajaran tatap muka sampai situasi kondusif," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa.
Penghentian PTM, terangnya, sesuai dengan arahan Gubernur Bali mengingat kasus COVID-19 di Bali sedang merebak dan berkembang sangat cepat.
Satgas Penanganan COVID-19 Bali mencatat, tambahan kasus positif baru mencapai 1.501 orang, Kamis (3/2/2022). Jumlah itu naik hampir dua kali lipat dari sehari sebelumnya berjumlah 771 kasus.
Kluster COVID-19 juga terus menyebar di sekolah yang ada di sembilan kota dan kabupaten di Bali. Sebagian besar adalah siswa jenjang SMP dan SMA.
Boy mengaku belum mendapat data total siswa yang terpapar COVID-19. "Ini dinamis berkembang terus. Sehingga kalau kami menyampaikan sekarang segini nanti malam dan besok dapat laporan dan sebagainya tau-tau besoknya ada lagi," paparnya.
Dia menambahkan, penghentian PTM dilakukan demi keselamatan dan kesehatan seluruh siswa, guru dan pendidik. "Langkah ini juga kita harapkan mampu menurunkan yang terpapar itu," ujarnya.
Keputusan itu berlaku untuk jenjang pendidikan mulai TK, SD, SMP hingga SMA. "Menghentikan sementara pembelajaran tatap muka sampai situasi kondusif," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa.
Penghentian PTM, terangnya, sesuai dengan arahan Gubernur Bali mengingat kasus COVID-19 di Bali sedang merebak dan berkembang sangat cepat.
Satgas Penanganan COVID-19 Bali mencatat, tambahan kasus positif baru mencapai 1.501 orang, Kamis (3/2/2022). Jumlah itu naik hampir dua kali lipat dari sehari sebelumnya berjumlah 771 kasus.
Kluster COVID-19 juga terus menyebar di sekolah yang ada di sembilan kota dan kabupaten di Bali. Sebagian besar adalah siswa jenjang SMP dan SMA.
Boy mengaku belum mendapat data total siswa yang terpapar COVID-19. "Ini dinamis berkembang terus. Sehingga kalau kami menyampaikan sekarang segini nanti malam dan besok dapat laporan dan sebagainya tau-tau besoknya ada lagi," paparnya.
Dia menambahkan, penghentian PTM dilakukan demi keselamatan dan kesehatan seluruh siswa, guru dan pendidik. "Langkah ini juga kita harapkan mampu menurunkan yang terpapar itu," ujarnya.
(don)
Explore More