Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Momen Imlek, Ganjar Temui Veteran Perang Keturunan Tionghoa
loading...
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui Trisno Yoewono (77) di kawasan Bulusan, Tembalang, Semarang. Yoewono merupakan veteran perang keturunan Tionghoa. Foto/Ist
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemui Trisno Yoewono (77) di kawasan Bulusan, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/2/2022). Yoewono merupakan veteran perang keturunan Tionghoa.
Yoewono ternyata murid dari Dullah, pelukis istana kesayangan Presiden pertama RI, Soekarno. Ganjar sempat berbincang dengan Yoewono.
"Kok dulu sebagai orang Indonesia keturunan Tionghoa mau ikut perang. Kenapa pak?" kata Ganjar di kediaman Yoewono sambil melihat lukisan yang terpajang di dinding.
Yoewono menjelaskan, keinginannya ikut berperang lantaran cinta terhadap Indonesia. Meskipun keturunan Tionghoa, dia menyebut Indonesia sebagai tanah kelahirannya.
"Kita kesadaran diri, kita lahir di Indonesia, mau gimana ya jadi orang Indonesia. Wah nggak ada (gaji), kita rela mati untuk bela negara," ujar Yoewono.
Di sela-sela obrolan, Ganjar sempat teralihkan oleh sebuah lukisan yang menyerupai dirinya. Namun lukisan itu masih belum rampung.
"Pak Yu, nanti kalau sudah selesai itu lukisannya kabari saya ya. Biar saya beli," ucap Ganjar.
Ganjar pun memuji beberapa lukisan karya realis milik Yoewono. Ganjar juga mengajak Yoewono menggelar pameran ke publik kembali.
"Wah keren, berarti ini lukisan jenengan alirannya realis ya. Katanya pernah bikin pameran, mbok dipamerkan lagi," kata Ganjar.
Adapun Yoewono di masa tuanya kini terkena stroke. Yoewono mengaku belum banyak menghasilkan karya lukis lagi akibat sakit yang dideritanya.
Yoewono pun menyampaikan rasa terima kasihnya ke Ganjar. Dia menilai Ganjar sosok yang rendah hati dan tidak melupakan rakyat kecil.
"Terimakasih Pak Ganjar, sudah datang. Tadi ngobrol banyak saya cerita macem-macem. Pak gubernur baik sama rakyat kecil, saya nggak pernah lupa sama Pak gubernur," tutur Yoewono.
Yoewono ternyata murid dari Dullah, pelukis istana kesayangan Presiden pertama RI, Soekarno. Ganjar sempat berbincang dengan Yoewono.
"Kok dulu sebagai orang Indonesia keturunan Tionghoa mau ikut perang. Kenapa pak?" kata Ganjar di kediaman Yoewono sambil melihat lukisan yang terpajang di dinding.
Yoewono menjelaskan, keinginannya ikut berperang lantaran cinta terhadap Indonesia. Meskipun keturunan Tionghoa, dia menyebut Indonesia sebagai tanah kelahirannya.
"Kita kesadaran diri, kita lahir di Indonesia, mau gimana ya jadi orang Indonesia. Wah nggak ada (gaji), kita rela mati untuk bela negara," ujar Yoewono.
Di sela-sela obrolan, Ganjar sempat teralihkan oleh sebuah lukisan yang menyerupai dirinya. Namun lukisan itu masih belum rampung.
"Pak Yu, nanti kalau sudah selesai itu lukisannya kabari saya ya. Biar saya beli," ucap Ganjar.
Ganjar pun memuji beberapa lukisan karya realis milik Yoewono. Ganjar juga mengajak Yoewono menggelar pameran ke publik kembali.
"Wah keren, berarti ini lukisan jenengan alirannya realis ya. Katanya pernah bikin pameran, mbok dipamerkan lagi," kata Ganjar.
Adapun Yoewono di masa tuanya kini terkena stroke. Yoewono mengaku belum banyak menghasilkan karya lukis lagi akibat sakit yang dideritanya.
Yoewono pun menyampaikan rasa terima kasihnya ke Ganjar. Dia menilai Ganjar sosok yang rendah hati dan tidak melupakan rakyat kecil.
"Terimakasih Pak Ganjar, sudah datang. Tadi ngobrol banyak saya cerita macem-macem. Pak gubernur baik sama rakyat kecil, saya nggak pernah lupa sama Pak gubernur," tutur Yoewono.
(shf)
Explore More