Muktamar NWDI, TGB Sampaikan Tiga Hal Penting
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Muktamar pertama NWDI dimulai di Pancor, Lombok Timur. Acara dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Tiga hal penting disampaikan oleh Ketua Umum PB NWDI TGB HM Zainul Majdi.
Muktamar perdana Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah dibuka oleh Presiden Joko Widodo melalui virtual di Pancor, Lombok Timur, Minggu (30/1/2022).
Ketua Umum PB NWDI TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan tiga hal penting.
“Muktamar yang pertama untuk mengingat hal-hal yang diwariskan Maulanasyaikh (TGH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) muassis NWDI,” katanya, Minggu (30/1).
Di dalam kitab suci Alquran, Allah perintahkan untuk beribadah. Maka berkhidmat di NWDI diniatkan ibadah dan karena Allah. “Ada empat hal yang Sidi (guru) Syaikh sampaikan supaya amal ini bernilai ibadah,” terang TGB.
Pertama, niat harus baik. Karena Allah. Hadis innamal akmalu binniyat, selalu disampaikan dalam setiap majelis. “Luruskan hati kita dari awal. Karena awalmu adalah akhirmu,” ucap Doktor Ahli Tafsir Alquran ini.
Kedua, proses harus baik. Sejak awal 1937 ketiak membangun sekolah pertama menggunakan proses terbaik.
Yang ketiga, semua dilibatkan. Seluruh kearifan yang tumbuh di masyarakat digunakan. “Kearifan agama dipakai, kearifan budaya dipakai. Ketindihan memproses NWDI menjadi contoh,” ucapnya.
Berikutnya substansinya harus baik, isinya harus baik. Terakhir dilakukan dengan kepahaman dan pengetahuan. “Bila tanpa kepahaman maka ujungnya tak akan baik,” tambahnya.
NWDI itu, sambung TGB, ketika membangun di awal itu ukhuwah menjadi ciri penanda. Baca: Tabrak Fly Over, Atap Bus Sipirok Nauli Terlepas dan 17 Penumpang Terluka.
NWDI adalah satu dari perjuangan umat di Indonesia. Diantara yang juga dicontohkan oleh pendiri NWDI datang mengunjungi dan bersilaturahim. “Membangun ukhuwah wathaniyah, ukhuwah nadliyah, dan ukhuwah Islamiyah,” kata TGB lagi.
Terakhir, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menyampaikan, NWDI adalah wadah perjuangan menjaga dan memegang teguh amanah. Tercermin pada amanah di kata wathan.
“Menjaga tanah air bukan hanya kewajiban organisasi dan kewajiban kebangsaan. Tapi juga kewajiban keagamaan, hukumnya fardhu ain, itu yang disampaikan oleh Maulanasyikah,” tutupnya. Baca Juga: Mantap, Petugas Damkar Berhasil Temukan HP Warga yang Jatuh ke Sungai.
Muktamar perdana Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah dibuka oleh Presiden Joko Widodo melalui virtual di Pancor, Lombok Timur, Minggu (30/1/2022).
Ketua Umum PB NWDI TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan tiga hal penting.
“Muktamar yang pertama untuk mengingat hal-hal yang diwariskan Maulanasyaikh (TGH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) muassis NWDI,” katanya, Minggu (30/1).
Di dalam kitab suci Alquran, Allah perintahkan untuk beribadah. Maka berkhidmat di NWDI diniatkan ibadah dan karena Allah. “Ada empat hal yang Sidi (guru) Syaikh sampaikan supaya amal ini bernilai ibadah,” terang TGB.
Pertama, niat harus baik. Karena Allah. Hadis innamal akmalu binniyat, selalu disampaikan dalam setiap majelis. “Luruskan hati kita dari awal. Karena awalmu adalah akhirmu,” ucap Doktor Ahli Tafsir Alquran ini.
Kedua, proses harus baik. Sejak awal 1937 ketiak membangun sekolah pertama menggunakan proses terbaik.
Yang ketiga, semua dilibatkan. Seluruh kearifan yang tumbuh di masyarakat digunakan. “Kearifan agama dipakai, kearifan budaya dipakai. Ketindihan memproses NWDI menjadi contoh,” ucapnya.
Berikutnya substansinya harus baik, isinya harus baik. Terakhir dilakukan dengan kepahaman dan pengetahuan. “Bila tanpa kepahaman maka ujungnya tak akan baik,” tambahnya.
NWDI itu, sambung TGB, ketika membangun di awal itu ukhuwah menjadi ciri penanda. Baca: Tabrak Fly Over, Atap Bus Sipirok Nauli Terlepas dan 17 Penumpang Terluka.
NWDI adalah satu dari perjuangan umat di Indonesia. Diantara yang juga dicontohkan oleh pendiri NWDI datang mengunjungi dan bersilaturahim. “Membangun ukhuwah wathaniyah, ukhuwah nadliyah, dan ukhuwah Islamiyah,” kata TGB lagi.
Terakhir, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menyampaikan, NWDI adalah wadah perjuangan menjaga dan memegang teguh amanah. Tercermin pada amanah di kata wathan.
“Menjaga tanah air bukan hanya kewajiban organisasi dan kewajiban kebangsaan. Tapi juga kewajiban keagamaan, hukumnya fardhu ain, itu yang disampaikan oleh Maulanasyikah,” tutupnya. Baca Juga: Mantap, Petugas Damkar Berhasil Temukan HP Warga yang Jatuh ke Sungai.
(nag)