Edy Mulyadi Minta Maaf, Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak

Senin, 24 Januari 2022 - 12:51 WIB
loading...
Edy Mulyadi Minta Maaf, Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak
Edy Mulyadi (kanan) minta maaf dan menjelaskan maksud menyebut Kalimantan tempat jin buang anak. Foto/YouTube
A A A
JAKARTA - Usai membuat gempar dan dihujat saat mengkritik rencana pemindahan ibu kota negara dengan menyebutkan Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi akhirnya minta maaf.
Permintaan maaf itu disampaikan Edy Mulyadi sekaligus menjelaskan maksud pernyataanya soal Kalimantan Tempar Jin Buang Anak.


"Di Jakarta, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh. Jangankan Kalimantan, Monas di Jakarta itu dulunya tempat jin buang anak. BSD Bumi Serpong Damai itu pada 1980 an masih tempat jin buang anak," ujarnya melalui YouTube @bangedychannel, dikutip Senin (24/1/2022).

"Bagaimanapun juga saya tetap minta maaf kalau ucapan saya dianggap melukai. Sekali lagi saya tekankan, tempat jin buang anak itu buat saya, kami bener-bener hanya untuk menggambarkan tempat yang jauh. Enggak ada pertensi untuk merendahkan. Enggak ada," ujarnya.

Sebelumnya video Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan saat mengkritik rencana pemindahan ibu kota negara dengan menyebutkan Kalimantan Tempat Jin Buang Anak menyebabkan kontreversi dan polemik.

Video pernyataan Edy Mulyadi berdurasi 58 detik yang diunggah akun Twitter @RiuRizki Utomo_ menggegerkan dan viral di media sosial.



"Bisa memahami gak, ini ada tempat sebuah elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy Mulyadi dalam potongan video segmen pertama.

"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain gw bangun di sana," tutur Edy Mulyadi dalam potongan video segmen kedua.



"Enggak ada, nih, sampeyan tinggal dimana om ajab, di Jakartanya Jakarta mana, mana mau dia tinggal di Gunung Sahari Jakarta Pusat dipindah ke Kalimantan Penajam sama untuk beli rumah di sana. Gw mau jadi warga ibu kota baru. Mana mau," ucap Edy Mulyadi dalam video segmen ketiga.

Pada video segmen ketiga tersebut ada seorang di belakang Edy Mulyadi yang menimpali ucapannya. "Hanya monyet," kata pria tersebut. Ucapan pria tersebut kemudian dibarengi dengan gelak tawa peserta diskusi tersebut.

Sementara itu karena dinilai berbau rasisme Edy Mulyadi, salah seorang tokoh Dayak di Balikpapan, Mey Chisti menyatakan bahwa cuitan Edy tersebut tidak hanya menyakiti perasaan suku Dayak, namun seluruh warga kalimantan khususnya warga Kalimantan Timur.

Para tokoh adat Dayak Kaltim juga meminta jika ketidaksepakatan pemindahan Ibu Kota Negara bisa disampaikan dengan cara yang lebih elegan tanpa harus menyakiti atau menyinggung masyarakat maupun kelompok adat tertentu.

Atas cuitan yang viral itu, tokok adat Dayak akan melaporkan ke Mapolda Kaltim, Senin (24/1/2022) besok. "Kita akan laporkan ke Mapolda Kaltim," tegasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)