Rizal Ramli Siap Ladeni LBP Soal Utang Luar Negeri

Rabu, 10 Juni 2020 - 23:48 WIB
loading...
Rizal Ramli Siap Ladeni LBP Soal Utang Luar Negeri
Ekonom senior, Rizal Ramli. Foto/Dok.SINDONews
A A A
SURABAYA - Ekonom senior, Rizal Ramli (RR) menyatakan kesiapannya untuk meladeni tantangan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dalam debat soal utang negara.

(Baca juga: Jumlah Positif COVID-19 Bertambah 1.241, Jatim Sumbang 273 )

Bahkan tidak tanggung-tanggung, Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu juga meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama tim ekonomi lainnya untuk turut serta dalam debat.

"Awalnya Rizal Ramli tidak setuju. Dia bilang tidak usah diladeni. Tapi karena ditawarkan oleh promotor dari Prodem, akan berdebat satu paket dengan tim ekonomi Jokowi, termasuk Menkeu Sri Mulyani, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, maka dia (Rizal Ramli) mau," ujar Juru Bicara Rizal Ramli, Adhie Massardi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6/2020).

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini menambahkan, agar debat menjadi serius, maka Rizal Ramli mengusulkan harus ada punishment. Kalau Rizal Ramli kalah, dia tidak akan mengeritik pemerintah lagi. Sementara kalau RR menang, dia minta semua tim ekonomi mundur.

"Ini 'new democracy' karena kita terpapar virus demokrasi yang tidak ada manfaatnya untuk rakyat. Rizal mendukung gagasan debat dari Prodem," sambung Adhie.

(Baca juga: Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 )

Adhie lalu menegaskan, antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Rizal Ramli bersahabat sudah sangat lama. Apalagi sama-sama di kabinet Gus Dur.

Yang ingin disampaikan RR, lanjut Adhie, Luhut adalah menteri paling senior. Gus Dur dikenal karena intelektualnya. Luhut harus bersama-sama ikut mewariskan demokrasi ini lewat dialog yang bertanggung jawab.

Kader-kader demokrasi mendatang harus memiliki legasi, bahwa ada tokoh-tokoh pe dahulu yang menghormati demokrasi. Harapannya, ke depan demokrasi dan pemerintahan lebih baik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9161 seconds (0.1#10.140)