Wali Kota Rai Mantra Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar Gunung Agung
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar saat ini bersiap dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru, utamanya di pasar rakyat sebagai sektor penggerak ekonomi kerakyatan. Guna memastikan penerapan protokol kesehatan yang lebih disiplin dan bertanggung jawab sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru di pasar rakyat, Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra meninjau langsung suasana operasional dengan adaptasi kebiasaan baru di Pasar Gunung Agung, Rabu (10/6/2020).
Wali Kota Rai Mantra dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kewaspadaan masyarakat merupakan suatu keharusan saat ini. Hal ini lantaran belum ditemukanya vaksin untuk Covid-19 ini. Selain itu, adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di pasar tradisional atau pasar rakyat menjadi perhatian bersama.
"Jadi dalam kondisi saat ini kita bersama harus beradaptasi terhadap kebiasaan baru, yaitu dengan rutin menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan dimanapun," kata Rai Mantra.
Rai Mantra menjelaskan, keberadaan pasar rakyat sebagai penggerak perekonomian harus terus berjalan. Namun demikian operasionalnya juga harus aman dari klaster penyebaran Covid-19. Sehingga, syarat mutlak adalah beradaptasi dengan kebiasaan baru, yaitu protokol kesehetan yang lebih ketat dan disiplin. "Kuncinya adalah sterilisasi, cuci tangan, jaga jarak dan selalu gunakan masker, dan ini harus dilaksanakan dwngan disiplin dan bertanggungjawab," paparnya
Kepala Unit Pasar Gunung Agung Utara, Kadek Hendarto Sukrana mengatakan bahwa pada prinsipnya Pasar Gunung Agung sudah menerapkan prtokol kesehatan dengan ketat. Mulai dari sterilisasi kendaraan, pengecekan suhu tubuh, zona wajib masker, menggunakan APD berupa face shiled, hand sanitizer serta menjaga jarak atau physical distancing. Selain itu, sterilisasi kawasan secara rutin juga dilaksanakan.
"Pada intinya kami sudah menerapkan protokol kesehatan, namun kuncinya kembali pada komitmen pedagang dan pembeli untuk mematuhi dan mentaati secara disiplin, sehingga operasional tetap berjalan dan keamanan dalam berniaga dapat diciptakan," ujarnya. (humasdps)
Wali Kota Rai Mantra dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kewaspadaan masyarakat merupakan suatu keharusan saat ini. Hal ini lantaran belum ditemukanya vaksin untuk Covid-19 ini. Selain itu, adanya klaster baru penyebaran Covid-19 di pasar tradisional atau pasar rakyat menjadi perhatian bersama.
"Jadi dalam kondisi saat ini kita bersama harus beradaptasi terhadap kebiasaan baru, yaitu dengan rutin menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan dimanapun," kata Rai Mantra.
Rai Mantra menjelaskan, keberadaan pasar rakyat sebagai penggerak perekonomian harus terus berjalan. Namun demikian operasionalnya juga harus aman dari klaster penyebaran Covid-19. Sehingga, syarat mutlak adalah beradaptasi dengan kebiasaan baru, yaitu protokol kesehetan yang lebih ketat dan disiplin. "Kuncinya adalah sterilisasi, cuci tangan, jaga jarak dan selalu gunakan masker, dan ini harus dilaksanakan dwngan disiplin dan bertanggungjawab," paparnya
Kepala Unit Pasar Gunung Agung Utara, Kadek Hendarto Sukrana mengatakan bahwa pada prinsipnya Pasar Gunung Agung sudah menerapkan prtokol kesehatan dengan ketat. Mulai dari sterilisasi kendaraan, pengecekan suhu tubuh, zona wajib masker, menggunakan APD berupa face shiled, hand sanitizer serta menjaga jarak atau physical distancing. Selain itu, sterilisasi kawasan secara rutin juga dilaksanakan.
"Pada intinya kami sudah menerapkan protokol kesehatan, namun kuncinya kembali pada komitmen pedagang dan pembeli untuk mematuhi dan mentaati secara disiplin, sehingga operasional tetap berjalan dan keamanan dalam berniaga dapat diciptakan," ujarnya. (humasdps)
(alf)