ASN Sumbang Rp11 M untuk COVID-19, Pemprov Jabar: Tak Ada Pemotongan Gaji

Rabu, 10 Juni 2020 - 19:35 WIB
loading...
ASN Sumbang Rp11 M untuk...
Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur, dan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dudi S Abdurachim. Foto: Dok/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Total sumbangan yang telah diberikan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Barat untuk penanganan COVID-19 mencapai Rp11 miliar.

Ketua Divisi Pemberdayaan Aparatur, Non Aparatur, dan Masyarakat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dudi S Abdurachim menyatakan, dana sumbangan tersebut diberikan secara sukarela oleh para ASN. Tidak ada paksaan atau pemotongan gaji dalam kegiatan bertajuk ASN Jabar Peduli COVID-19 itu.

"Gaji dan tunjangan ASN langsung masuk ke rekening masing-masing. Kalau mereka mau berdonasi, dapat mengirim ke rekening yang telah kami buka," ujar Dudi di Bandung, Rabu (10/6/2020).

Selain memberikan sebagian rejekinya secara sukarela, lanjut Dudi, ASN di lingkungan Pemprov Jabar juga turut berperan serta dalam penanggulangan COVID-19 dengan mengedukasi masyarakat soal bahaya COVID-19.

"Sekitar Rp9 miliar (dana sumbangan) sudah kami sumbangkan ke gugus tugas provinsi. Sisanya, kami tunggu sampai akhir bulan Juli, nanti akan kita sumbangkan ke gugus tugas dan masuk ke kas daerah," terangnya.

(Baca: Pemprov Jabar Targetkan Sektor Pariwisata Kembali Normal Januari 2021)

Dana sumbangan dari ASN yang disalurkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar juga digunakan untuk membantu biaya operasional pihak kecamatan yang melaksanakan program dapur umum. "Untuk lebih dari 600 kecamatan dan setiap kecamatan mendapatkan Rp1 juta untuk biaya operasional dapur umum," imbuhnya.

Dudi mengatakan, pihaknya juga sudah menerjunkan 100 ASN ke-27 kabupaten/kota di Jabar untuk memperbaiki saluran data dan informasi sebagai upaya membarui dan mendukung Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar).

"Data yang diperbaiki berkaitan dengan segala hal tentang COVID-19, terutama yang berkaitan dengan peta persebaran COVID-19 di daerah-daerah. Data informasi ini diolah oleh Pikobar untuk membantu divisi-divisi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja," jelasnya.

(Baca: Protokol Kesehatan Pariwisata Kabupaten Pangandaran Jadi Contoh Wilayah Lain)

Dikatakan Dedi, seluruh divisi di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja berdasarkan data. Dengan data yang komprehensif, keputusan yang diambil diharapkan tetap sasaran dan penanggulangannya berjalan optimal.

Dia mencontohkan, dalam mengedukasi masyarakat soal COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 harus mengetahui informasi penting apa yang belum diketahui masyarakat, seperti mencuci tangan dengan benar maupun tentang social distancing. Jika data itu terangkum, kata Dudi, maka proses edukasi bisa efektif dan efisien.

"Selama ini aplikasi Pikobar sudah ada, namun pengisian data terhambat. ASN yang diturunkan, selain bertugas mencari data, mereka juga akan melakukan asistensi kepada rekan-rekan pemerintah kabupaten/kota untuk membarui data-data yang berkaitan COVID-19," paparnya.

Sebelum bertugas, 100 ASN terpilih itu telah menjalani rapid diagnostic test (RDT) dan mendapat pembekalan dari Atlas Medical Pioneer (AMP) Fakultas Kedokteran Unpad terkait protokol pencegahan penyebaran COVID-19. Hal itu dilakukan untuk menekan risiko terpapar COVID-19.

"Mereka yang mendapat tugas ke kabupaten/kota akan menghadapi risiko tinggi. Maka, kami harus membekali mereka dengan sungguh-sungguh dan memastikan mereka pergi dengan keadaan sehat," katanya.

(Baca: Update Corona Jabar: Pasien Positif Bertambah 25 Kasus dan Sembuh 11 Orang)

Dudi pun mengapresiasi solidaritas sosial dan semangat gotong royong ASN Jabar terhadap penanganan COVID-19, baik dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Dudi juga mengajak ASN Jabar untuk terus berperan serta menangani COVID-19 dengan kompetensi yang dimiliki.

"Ada banyak cara yang bisa lakukan untuk membantu percepatan penanganan COVID-19. Kalau kita punya uang, kita bisa menyumbang. Kalau kita punya pengetahuan, kita mengedukasi masyarakat soal COVID-19. Kita dapat membantu percepatan penanganan COVID-19 dengan kompetensi kita," pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2208 seconds (0.1#10.140)