Terungkap! Penendang Sesajen Gunung Semeru Warga Lombok Timur Sedang Kuliah di Jogja
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Identitas pria yang menendang dan membuang sesaji di lokasi bencana letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur akhirnya terungkap. Pelaku yang berinisial F merupakan warga Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat ini, pelaku F sedang menempuh pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta.
"Jadi F ini lulusan Madrasah Tsanawiyah di Lombok Timur dan lanjut Madrasah Aliyah di Yogyakarta. Sekarang sedang sekolah S-1 di salah satu universitas di Yogyakarta," ungkap Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, dikutip Rabu (12/1/2022).
Dia menegaskan bahwa Polda NTB hanya menindaklanjuti hasil koordinasi dengan Polda Jatim. Karena itu, persoalan tersebut kini berada di bawah kewenangan Polda Jatim.
Terkait hal ini, personel Polda Jatim telah mendatangi keluarga F di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
"Jadi, kami dari Polda NTB sifatnya membantu, backup dan Polda Jatim sudah menjumpai pihak keluarga (penendang sesajen) di Lombok Timur," ujar Artanto.
Dalam pertemuannya, lanjut dia, Kepolisian mendapat klarifikasi dari pihak keluarga F. "Pihak keluarga sudah menyatakan bahwa F ini memang betul dari keluarga mereka," paparnya.
Berdasarkan informasi dari keluarganya, F adalah orang berpendidikan yang saat ini sedang menempuh program pendidikan sarjana di Yogyakarta.
Diketahui, F viral di media sosial dengan aksinya dalam sebuah unggahan video sedang memakai rompi hitam dan berkomentar soal sesajen di kawasan bencana letusan Gunung Semeru. Dalam video tersebut, F terlihat membuang dan menendang sesajen yang ada di hadapannya.
Video tersebut telah menimbulkan banyak reaksi masyarakat. Di antaranya dari Alissa Wahid, putri sulung Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid dalam akun resmi twitternya @AlissaWahid.
"Mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh," cuitnya.
"Repot memang ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," cuitnya lagi.
Begitu juga ungkapan kecewa datang dari Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Dia menyataan, pria tersebut bukan mengurus tugasnya, namun malah melanggar nilai-nilai yang ada di masyarakat lokal sekitar Gunung Semeru.
Saat ini, pelaku F sedang menempuh pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta.
"Jadi F ini lulusan Madrasah Tsanawiyah di Lombok Timur dan lanjut Madrasah Aliyah di Yogyakarta. Sekarang sedang sekolah S-1 di salah satu universitas di Yogyakarta," ungkap Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, dikutip Rabu (12/1/2022).
Dia menegaskan bahwa Polda NTB hanya menindaklanjuti hasil koordinasi dengan Polda Jatim. Karena itu, persoalan tersebut kini berada di bawah kewenangan Polda Jatim.
Terkait hal ini, personel Polda Jatim telah mendatangi keluarga F di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
"Jadi, kami dari Polda NTB sifatnya membantu, backup dan Polda Jatim sudah menjumpai pihak keluarga (penendang sesajen) di Lombok Timur," ujar Artanto.
Dalam pertemuannya, lanjut dia, Kepolisian mendapat klarifikasi dari pihak keluarga F. "Pihak keluarga sudah menyatakan bahwa F ini memang betul dari keluarga mereka," paparnya.
Berdasarkan informasi dari keluarganya, F adalah orang berpendidikan yang saat ini sedang menempuh program pendidikan sarjana di Yogyakarta.
Diketahui, F viral di media sosial dengan aksinya dalam sebuah unggahan video sedang memakai rompi hitam dan berkomentar soal sesajen di kawasan bencana letusan Gunung Semeru. Dalam video tersebut, F terlihat membuang dan menendang sesajen yang ada di hadapannya.
Video tersebut telah menimbulkan banyak reaksi masyarakat. Di antaranya dari Alissa Wahid, putri sulung Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid dalam akun resmi twitternya @AlissaWahid.
"Mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh," cuitnya.
"Repot memang ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," cuitnya lagi.
Begitu juga ungkapan kecewa datang dari Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Dia menyataan, pria tersebut bukan mengurus tugasnya, namun malah melanggar nilai-nilai yang ada di masyarakat lokal sekitar Gunung Semeru.
(shf)