Operasional Teman Bus Masih Tarik-Ulur dengan Pate-Pete

Selasa, 11 Januari 2022 - 08:43 WIB
loading...
Operasional Teman Bus Masih Tarik-Ulur dengan Pate-Pete
Sejak 1 Januari 2022 operasional Teman Bus resmi dihentikan sementara. Foto/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Sengkarut operasional Teman Bus di Kota Makassar, masih tarik-ulur. Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) menjadi penentu masa depan angkutan massal tersebut.

Teman Bus resmi beroperasi sejak dilaunching Direktur Jenderal Perhubungan Darat di Center Point of Indonesia ( CPI ) pada 13 November 2021 lalu. Kehadiran angkutan massal ini pun disambut baik oleh masyarakat.

Hanya saja, perjalanan Teman Bus mengaspal di jalan-jalan protokol Kota Makassar tidak begitu mulus. Penolakan demi penolakan muncul dari para sopir pete-pete, yang sejak dulu menguasai jalan. Sumber pendapatan mereka terjun bebas.

Betapa tidak, sejak Teman Bus beroperasi, mayoritas masyarakat beralih menggunakan angkutan massal besutan Kemenhub itu. Apalagi, fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan jauh berbeda. Ditambah lagi tarifnya yang masih gratis.



Beberapa kali, para sopir pete-pete yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat ( Organda ) Kota Makassar juga turun aksi. Bahkan mereka tidak segan-segan menurunkan penumpang di jalan.

Akibat penolakan tersebut, Kemenhub mulai mengambil sikap. Sejak 1 Januari 2022 operasional Teman Bus resmi dihentikan sementara. Operasionalnya akan dievaluasi lebih dalam.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Transportasi Mamminasata Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel , Prayudi Syamsibar mengungkapkan operasional Teman Bus memang sengaja diistirahatkan sementara. Hal ini dilakukan untuk menghindari polemik yang berkepanjangan.

“Kalau untuk pembahasan rute, koridor, dan sebagainya kan sudah selesai. Cuma yang dievaluasi ini utamanya terkait pengadaan barang dan jasanya di kementerian,” ujar dia, Senin (10/1/2022).

Kendati begitu, pemberhentian operasional Teman Bus ini tidak lama. Paling lambat akan kembali beroperasi pada Februari nanti setelah adminsitrasinya sudah dibahas secara matang.

“Sekarang lebih kepada administrasinya dulu ini. Kalau infrastruktur dan prasarananya sementara berjalan juga. Kalau administrasi lebih ke kelengkapan berkasnya. Yang lebih tahu itu Kementerian,” bebernya.



Hingga saat ini, komunikasi dengan Organda juga masih tetap berjalan. Dishub Sulsel secara persuasif terus melakukan pendekatan secara persuasif supaya tidak lagi ada riak-riak saat Teman Bus kembali beroperasi.

“Tapi yang lebih utama adalah kepentingan masyarakat yang lebih banyak. Bukan hanya kepentingan golongan. Karena kalau kita mengakomodir semua kepentingan segelintir orang kita salah, melanggar pemerintah,” ucapnya.

Organda juga sudah memberikan usulan rute untuk operasional Teman Bus. Prayudi mengemukakan sepertinya ada beberapa usulan yang akan diakomodasi.

“Nanti dilihat Kementerian yang mana yang bisa dilayani. Kalau misalnya rute yang diusulkan Organda disetujui tapi ternyata anggaran subsidi dari Kementerian tidak mencukupi, yah mungkin yang sudah ada di koridor existing kita pindahkan ke koridor itu,” jelasnya.

Namun saat ini, pihaknya masih belum bisa memastikan bagaimana keputusan dari Kemenhub terkait operasional Teman Bus di Sulsel. Kendati begitu, ia berharap evaluasinya betul-betul bisa menjadi solusi.

“Keputusannya (saat ini) sudah clear bahwa layanan ini akan tetap melayani masyarakat Kota Makassar di tahun 2022, mungkin sampai beberapa tahun kemudian,” imbuhnya.

Ketua Organda Kota Makassar, Zainal Abidin menyampaikan pada prinsipnya mereka mendukung adanya transportasi massal baru di Kota Makassar. Hanya saja, ia tidak ingin angkutan massal yang sudah ada sebelumnya langsung disingkirkan.

“Intinya harus melihat bahwa kami dari angkutan kota ini masih ada. Makanya perlu dievaluasi, duduk bersama-sama mencari solusinya,” ungkapnya saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin (10/1/2022).



Salah satu solusi yang coba mereka ajukan adalah penyesuaian rute. Sebab, rute awal yang ditetapkan bersama Organda, Dishub Kota Makassar, Dishub Sulsel, dan Kememhub ternyata tidak efektif.

“Salah satunya di koridor 4 (melayani Poltek Ujung Pandang - PIP Salodong) itu hampir kita ubah 90 persen. Dulunya kan harus ke Sudiang, ini tinggal langsung memoting saja di Dg Ramang ke Badokka. Artinya kita sudah jauh dari jalur pete-pete,” bebernya.

Kemudian koridor 3 yang melayani Pelabuhan Soekarno Hatta - UIN Samata juga diusulkan melakukan penyesuaian. Rutenya hanya singgah di Mall Panakkukang (MP) lalu melalui Jalan Hertasning menuju kampus UINAM Samata dan kampus Unhas Gowa.

Selain itu, mereka juga mengusulkan rute pada koridor 2 yang melayani Terminal Malengkeri - Kampus Unhas - Metro Tanjung Bunga dialihkan ke Galesong sampai ke Lego-lego.

“Kami Organda mencoba memasukkan pengajuan kepada pemerintah kalau memang betul mau menghadirkan Teman Bus secara maksimal, maka dia maksimalkan juga khususnya pete-pete sehingga keduanya jalan,” harapnya.

Zainal menambahkan, evaluasi yang dilakukan oleh Kemenhub selama beberapa waktu ini diharapkan bisa mengakomodasi keluhan-keluhan mereka. Sehingga setelah kembali berjalan tidak lagi menimbulkan polemik.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7033 seconds (0.1#10.140)