Petugas Tegas di Hari Kedua PSBB, Warga Boncengan Motor Dilarang ke Kota Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pada hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya plus Sumedang, petugas lebih tegas dalam menegakkan disiplin dan aturan.
Petugas yang siaga di titik check point perbatasan Kota-Kabupaten Bandung, Kota Bandung-Cimahi, Kota-Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung-Sumedang, tegas memerintahkan warga yang berboncengan motor untuk kembali dan dilarang masuk ke Kota Bandung.
Di salah satu check point di Bunderan Cibiru, petugas kepolisian, TNI, dan instansi terkait memeriksa para pengguna jalan yang hendak Kota Bandung.
Pengendara motor yang membonceng penumpang diperintahkan kembali dan tak boleh ke Kota Bandung. Padahal kedua warga tersebut telah mengenakan masker dan sarung tangan.
Sejumlah pengendara motor tampak tak terima dengan kebijakan tegas itu. "Yang boncengan langsung balik kanan biar gak macet. Cepat-cepat!" kata salah seorang petugas di check point bundaran Cibiru.
Tak hanya itu, petugas juga tegas terhadap pengendara mobil yang membawa penumpang melebih kapasitas yang diperolehkan. Jendela mobil wajib dibuka. "Jendela kaca dibuka. Yang berboncengan silakan putar balik tidak boleh masuk Kota Bandung," ujar petugas lain.
Seorang pengguna sepeda motor yang diminta memutar balik arah, Bani mengaku tahu PSBB diterapkan di Kota Bandung. Namun, sepengetahuan Bani, pengendara motor berboncengan yang beralamat sama sesuai KTP diperbolehkan masuk Kota Bandung. "Ini kan saya suami istri tapi dilarang," kata Bani kesal.
Bani mengemukakan, sangat kecewa dengan kebijakan petugas di check point yang tak memeriksa identitas terlebih dulu tetapi langsung memberi perintah balik kanan.
Sementara itu, Camat Cibiru Didi Dikayuana mengatakan, saat ini seluruh pengguna motor yang berboncengan tidak diperkenankan masuk ke Kota Bandung sesuai Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2020 tentang PSBB.
"Ada usulan memang sempat diusulkan bahwa yang satu keluarga bisa tapi karena peraturannya seperti itu, kami tegas untuk Cibiru putar balik," tegas Didi.
Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan, polisi juga lebih tegas menindak para pelanggar PSBB Kota Bandung. Dengan tindakan tegas ini diharapkan, warga menaati aturan dalam Perwal Nomor 14 tahun 2020.
Bayu mengatakan, sepeda motor yang masuk ke Kota Bandung mencapai angka 57 ribu unit per hari. Selama pelaksanaan PSBB, pelanggaran masih didominasi oleh pengguna motor berboncengan sehingga petugas mesti memberi teguran dengan diberi blangko dan diperintahkan untuk memutar balik arah.
"Pelanggaran yang terjadi memang belum terlalu banyak dan itu didominasi oleh masih berboncengan motor. Hari ini kami mencoba lebih selektif lagi di dalam memberikan teguran atau peringatan," kata Bayu ditemui di Bunderan Cibiru, Kamis (23/4/2020).
Menurut Bayu, pada hari kedua PSBB ini, warga terlihat mulai disiplin mengenakan masker. "Untuk penggunaan masker sudah lebih disiplin. Namun yang berboncengan motor masih sangat banyak sehingga hari ini kami akan sedikit lebih tegas," ujar Kasatlantas.
Bayu menuturkan, ke depan, penindakan tidak hanya dilakukan di 19 titik check point, juga di persimpangan jalan. "Di tiap persimpangan juga akan kami laksanakan kegiatan ini (pemeriksaan dan penindakan). Jadi tidak hanya di check point batas Kota Bandung," tandas dia.
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
Petugas yang siaga di titik check point perbatasan Kota-Kabupaten Bandung, Kota Bandung-Cimahi, Kota-Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung-Sumedang, tegas memerintahkan warga yang berboncengan motor untuk kembali dan dilarang masuk ke Kota Bandung.
Di salah satu check point di Bunderan Cibiru, petugas kepolisian, TNI, dan instansi terkait memeriksa para pengguna jalan yang hendak Kota Bandung.
Pengendara motor yang membonceng penumpang diperintahkan kembali dan tak boleh ke Kota Bandung. Padahal kedua warga tersebut telah mengenakan masker dan sarung tangan.
Sejumlah pengendara motor tampak tak terima dengan kebijakan tegas itu. "Yang boncengan langsung balik kanan biar gak macet. Cepat-cepat!" kata salah seorang petugas di check point bundaran Cibiru.
Tak hanya itu, petugas juga tegas terhadap pengendara mobil yang membawa penumpang melebih kapasitas yang diperolehkan. Jendela mobil wajib dibuka. "Jendela kaca dibuka. Yang berboncengan silakan putar balik tidak boleh masuk Kota Bandung," ujar petugas lain.
Seorang pengguna sepeda motor yang diminta memutar balik arah, Bani mengaku tahu PSBB diterapkan di Kota Bandung. Namun, sepengetahuan Bani, pengendara motor berboncengan yang beralamat sama sesuai KTP diperbolehkan masuk Kota Bandung. "Ini kan saya suami istri tapi dilarang," kata Bani kesal.
Bani mengemukakan, sangat kecewa dengan kebijakan petugas di check point yang tak memeriksa identitas terlebih dulu tetapi langsung memberi perintah balik kanan.
Sementara itu, Camat Cibiru Didi Dikayuana mengatakan, saat ini seluruh pengguna motor yang berboncengan tidak diperkenankan masuk ke Kota Bandung sesuai Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2020 tentang PSBB.
"Ada usulan memang sempat diusulkan bahwa yang satu keluarga bisa tapi karena peraturannya seperti itu, kami tegas untuk Cibiru putar balik," tegas Didi.
Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan, polisi juga lebih tegas menindak para pelanggar PSBB Kota Bandung. Dengan tindakan tegas ini diharapkan, warga menaati aturan dalam Perwal Nomor 14 tahun 2020.
Bayu mengatakan, sepeda motor yang masuk ke Kota Bandung mencapai angka 57 ribu unit per hari. Selama pelaksanaan PSBB, pelanggaran masih didominasi oleh pengguna motor berboncengan sehingga petugas mesti memberi teguran dengan diberi blangko dan diperintahkan untuk memutar balik arah.
"Pelanggaran yang terjadi memang belum terlalu banyak dan itu didominasi oleh masih berboncengan motor. Hari ini kami mencoba lebih selektif lagi di dalam memberikan teguran atau peringatan," kata Bayu ditemui di Bunderan Cibiru, Kamis (23/4/2020).
Menurut Bayu, pada hari kedua PSBB ini, warga terlihat mulai disiplin mengenakan masker. "Untuk penggunaan masker sudah lebih disiplin. Namun yang berboncengan motor masih sangat banyak sehingga hari ini kami akan sedikit lebih tegas," ujar Kasatlantas.
Bayu menuturkan, ke depan, penindakan tidak hanya dilakukan di 19 titik check point, juga di persimpangan jalan. "Di tiap persimpangan juga akan kami laksanakan kegiatan ini (pemeriksaan dan penindakan). Jadi tidak hanya di check point batas Kota Bandung," tandas dia.
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
(awd)