Gubernur Bali Siapkan 3 Hal Ini untuk Memikat para Delegasi G20

Selasa, 14 Desember 2021 - 22:04 WIB
loading...
Gubernur Bali Siapkan 3 Hal Ini untuk Memikat para Delegasi G20
Sejak presidensi G20 dibuka 1 Desember 2021 oleh Presiden Jokowi, Bali tempat dihelatnya pertemuan G20 pada 2022 terus dibenah. Bali didandan sekian rupa untuk memikat hati para delegasi G20 nanti. Foto ist
A A A
JAKARTA - Sejak presidensi G20 dibuka 1 Desember 2021 oleh Presiden Jokowi , Bali tempat dihelatnya pertemuan G20 pada 2022 mendatang terus dibenah. Bali didandan sekian rupa untuk memikat hati para delegasi dan pimpinan dari berbagai negara yang akan hadir pada G20 nanti.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, pihaknya tengah menata Bali agar lebih berkesan bagi para delegasi G20 nanti.

Beberapa hal yang dilakukan, misalnya, setiap tempat penyelenggaraan pertemuan G20 harus memberikan kesan kuat bagi delegasi maupun pimpinan yang hadir, yang berbeda dengan penyelenggaraan rangkaian kegiatan G20 di negara-negara lain sebelumnya.

“Suasana persidangan yang di Bali misalnya. Aksesorisnya ciri kearifan lokal Bali sangat bagus. Sehingga persidangan akan lebih hidup dan peserta bergairah dalam mengikuti pertemuan," kata Wayan Koster dalam diskusi virtual digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) dengan tema 'Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20', Senin (13/12/2021).

Gubernur Koster mengatakan bahwa setiap pertemuan yang digelar di Bali akan menampilkan banyak kearifan lokal yang menjadi ciri khas dari Pulau Dewata. Dari mulai ornamen hingga tarian khas Bali yang terkenal, menjadi bagian yang akan ditampilkan oleh penyelenggara pertemuan.

Untuk itu, dirinya akan turun langsung mempersiapkan setiap tempat pertemuan yang akan dipergunakan. "Semua dilakukan demi memberikan pelayanan yang optimal kepada para delegasi maupun pimpinan negara yang akan datang. Saya akan mempersembahkan yang terbaik untuk pelaksanaan gelaran G20 yang dilakukan di Indonesia, khususnya Bali," janjinya.

Selain menyiapkan suasana kearifan lokal Bali, Pemprov Bali juga sedang menata hutan mangrove seluas 1.200 hektare. Lokasi ini, kata Koster, mejadi salah satu titik yang diyakininya mampu memikat para delegasi maupun pimpinan G20 yang datang di pertemuan-pertemuan itu.

Di sana nantinya, juga ada fasilitas persemaian yang akan mampu menghasilkan 10 juta bibit pada beberapa waktu ke depan. "Salah satu gelaran acara G20 akan bertempat di sekitar hutan mangrove sebagai simbol dukungan Indonesia dalam komitmennya mengantisipasi perubahan iklim di masa mendatang," tambahnya.

Jadi, sambung gubernur, dibangunnya hutan mangrove itu sekaligus menunjukkan langkah konkret yang telah dilakukan dalam menindaklanjuti perubahan iklim. "Saat ini tengah dibangun oleh pemerintah. Terkait infrastruktur oleh Kementerian PUPR dan terkait dengan Mangrove akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan," katanya.

Hal berikut yang bakal menjadi daya pikat, setiap bangunan yang dilintasi oleh para delegasi ke tempat perhelatan G20 tersebut akan dipakai panel surya. Saat ini ide tersebut tengah dikaji secara matang. Langkah ini juga menujukkan komitmen Indonesia yang tengah menyuarakan penggunaan energi bersih bebas karbon.

Penerangan jalan umum, ujarnya, juga akan menggunakan panel tenaga surya yang akan dipasang pada sejumlah jalan yang dilintasi oleh para delegasi ketika menghadiri pertemuan internasional itu.

Penggunaan energi yang bebas karbon juga akan dipergunakan pada transportasi berbasis listrik yang menggunakan baterai. Para delegasi maupun pimpinan negara akan menggunakan transportasi pada setiap berkegiatan dalam pertemuan G20 yang diselenggarakan di Bali

"Adanya hutan mangrove dan penerapan energi yang bersih, tentunya akan menjadi showcase energi ramah lingkungan dan menjadi taste baru sesuai instruksi presiden," ujar Koster.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2568 seconds (0.1#10.140)