1.000 Km Jalan di Jember Rusak, Bupati Janji Selesai Dibenahi Mei 2022
loading...
A
A
A
JEMBER - Perbaikan jalan rusak sepanjang 1.000 km yang tersebar di Jember, Jawa Timur ditargetkan selesai pada Mei 2022. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp780 miliar.
Bupati Jember, Hendy Siwanto mengakui keadaan jalan di daerahnya pernah sangat memprihatinkan. Bahkan sampai ada ungkapan Jember daerah dengan 1.000 lubang. Kondisi ini muncul karena tidak dilakukannya maintenance pekerjaan yang baik dan terstruktur.
"Jalan menjadi urat nadi perekonomian. Kalau jalannya rusak karena tidak adanya perbaikan jalan maka laju perekonomian menjadi tersendat. Dan hal ini akan berdampak biaya operasional menjadi bengkak dan lebih besar. Hal inilah yang mempengaruhi harga-harga di Kabupaten Jember menjadi tidak kompetitif," kata Hendy Siswanto dalam keterangannya dikutip, Minggu (12/12/2021).
Saat ini jalan di Jember membentang sepanjang 2.975 km, termasuk di dalamnya jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Pemkab Jember menargetkan memperbaiki jalan rusak sepanjang 1.085 km.
"Area jalan di kampung-kampung itu sudah lebar, dengan jumlah kepadatan penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa, karena kepadatan penduduk inilah alasan kami menargetkan perbaikan jalan, mengingat kebutuhan masyarakat menggunakan fasilitas jalan menjadi sangat penting," katanya.
Menurutnya, perbaikan jalan 1.000 km ini memerlukan tahapan proses mengingat keterbatasan anggaran pada tahun ini. Setelah berdiskusi dan berkomunikasi intensif dengan DPRD, Hendy mendapat dukungan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan jalan 1.000 km ini yang akan dianggarkan secara multiyears.
"Setelah melalui proses pemilihan vendor dengan tender serta proses lainnya, pekerjaan perbaikan jalan ini baru dimulai bulan Agustus 2021 dan kami menargetkan perbaikan jalan 1.000 KM akan selesai pada bulan Mei 2022," katanya.
Bupati berharap masyarakat ikut andil dalam hal pengawasan serta sosialisasi khususnya kepada pengemudi kendaraan berat seperti truk dan lainnya agar patuh untuk melewati jalur jalan yang sudah ditentukan.
"Untuk menjaga kualitas perbaikan jalan, kami sudah sampaikan kepada Dinas Bina Marga apabila terdapat kontraktor yang tidak bekerja dengan baik perihal perbaikan jalan ini, maka kontraktor tersebut tidak akan dibayarkan."
"Kondisi lain apabila sudah dilakukan pembayaran maka kami akan melakukan audit dengan BPK dan akan meminta pengembalian pembayaran tersebut," katanya.
Bupati Jember, Hendy Siwanto mengakui keadaan jalan di daerahnya pernah sangat memprihatinkan. Bahkan sampai ada ungkapan Jember daerah dengan 1.000 lubang. Kondisi ini muncul karena tidak dilakukannya maintenance pekerjaan yang baik dan terstruktur.
"Jalan menjadi urat nadi perekonomian. Kalau jalannya rusak karena tidak adanya perbaikan jalan maka laju perekonomian menjadi tersendat. Dan hal ini akan berdampak biaya operasional menjadi bengkak dan lebih besar. Hal inilah yang mempengaruhi harga-harga di Kabupaten Jember menjadi tidak kompetitif," kata Hendy Siswanto dalam keterangannya dikutip, Minggu (12/12/2021).
Saat ini jalan di Jember membentang sepanjang 2.975 km, termasuk di dalamnya jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Pemkab Jember menargetkan memperbaiki jalan rusak sepanjang 1.085 km.
"Area jalan di kampung-kampung itu sudah lebar, dengan jumlah kepadatan penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa, karena kepadatan penduduk inilah alasan kami menargetkan perbaikan jalan, mengingat kebutuhan masyarakat menggunakan fasilitas jalan menjadi sangat penting," katanya.
Menurutnya, perbaikan jalan 1.000 km ini memerlukan tahapan proses mengingat keterbatasan anggaran pada tahun ini. Setelah berdiskusi dan berkomunikasi intensif dengan DPRD, Hendy mendapat dukungan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan jalan 1.000 km ini yang akan dianggarkan secara multiyears.
"Setelah melalui proses pemilihan vendor dengan tender serta proses lainnya, pekerjaan perbaikan jalan ini baru dimulai bulan Agustus 2021 dan kami menargetkan perbaikan jalan 1.000 KM akan selesai pada bulan Mei 2022," katanya.
Bupati berharap masyarakat ikut andil dalam hal pengawasan serta sosialisasi khususnya kepada pengemudi kendaraan berat seperti truk dan lainnya agar patuh untuk melewati jalur jalan yang sudah ditentukan.
"Untuk menjaga kualitas perbaikan jalan, kami sudah sampaikan kepada Dinas Bina Marga apabila terdapat kontraktor yang tidak bekerja dengan baik perihal perbaikan jalan ini, maka kontraktor tersebut tidak akan dibayarkan."
"Kondisi lain apabila sudah dilakukan pembayaran maka kami akan melakukan audit dengan BPK dan akan meminta pengembalian pembayaran tersebut," katanya.
(shf)