Sekelompok Preman Ancam Pekerja, Proyek Jalan di Lampung Utara Terhenti
loading...
A
A
A
LAMPUNG UTARA - Sekelompok preman tiba-tiba datang dan mengancam para pekerja proyek pembangunan jalan dengan senjata tajam .
Akibat insiden itu, proyek pembangunan ruas penghubung Jalan Simpang SD Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara ke Kabupaten Waykanan terhenti.
Para pekerja proyek pembangunan di Desa Negeri Ujung Karang senilai Rp 900-an juta itu akhirnya meninggalkan lokasi. Sejumlah alat berat yang sebelumnya telah berada di sanapun, diangkut kembali.
Salah seorang pekerja, Asy Sadis Al Mushofa mengatakan, proyek terpaksa dihentikan karena beberapa pekerja mendapat ancaman dan senjata tajam dari sekelompok orang.
Korban menceritakan peristiwa berawal dari anggota DPRD Lampung Utara berinisial JB melintas dan menegur para tukang yang sedang bekerja. "Kerja yang baik ya, kalau tidak sekali telepon langsung kumpul orang disini," kata Asy menirukan ucapan JB.
Namun selang 2 jam dia meninggalkan lokasi, sekelompok pria berjumlah 4 orang mendatangi pekerja dan mengacam dengan senjata tajam untuk membubarkan proyek tersebut.
“Bila masih dilanjutkan (pekerjaan) dia tak segan-segan untuk mengacak-acak proyek itu. Karena membawa badik, kami takut," kata AsY saat melaporkan aksi preman itu ke polisi.
Belum diketauhi motif dari pembubaran proyek yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut.
Akibat insiden itu, proyek pembangunan ruas penghubung Jalan Simpang SD Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara ke Kabupaten Waykanan terhenti.
Para pekerja proyek pembangunan di Desa Negeri Ujung Karang senilai Rp 900-an juta itu akhirnya meninggalkan lokasi. Sejumlah alat berat yang sebelumnya telah berada di sanapun, diangkut kembali.
Salah seorang pekerja, Asy Sadis Al Mushofa mengatakan, proyek terpaksa dihentikan karena beberapa pekerja mendapat ancaman dan senjata tajam dari sekelompok orang.
Korban menceritakan peristiwa berawal dari anggota DPRD Lampung Utara berinisial JB melintas dan menegur para tukang yang sedang bekerja. "Kerja yang baik ya, kalau tidak sekali telepon langsung kumpul orang disini," kata Asy menirukan ucapan JB.
Namun selang 2 jam dia meninggalkan lokasi, sekelompok pria berjumlah 4 orang mendatangi pekerja dan mengacam dengan senjata tajam untuk membubarkan proyek tersebut.
“Bila masih dilanjutkan (pekerjaan) dia tak segan-segan untuk mengacak-acak proyek itu. Karena membawa badik, kami takut," kata AsY saat melaporkan aksi preman itu ke polisi.
Belum diketauhi motif dari pembubaran proyek yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut.