Ini Nasihat Wantim MUI Penuh Kesejukan Memasuki Bulan Suci Ramadhan

Rabu, 22 April 2020 - 16:53 WIB
loading...
Ini Nasihat Wantim MUI...
Ketua Wantim MUI Din Syamsuddin. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Din Syamsuddin, menyampaikan tausiyah terkait beberapa hal, termasuk pandemi corona menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.

Pertama, Dewan Pertimbangan MUI meminta semua pihak untuk sikapi dan hadapi pandemi corona ini dengan prasangka baik (husnuzan), hati tetap tenang, penuh kesabaran, berikhtiar.

"Dan yakin bahwa segala yang terjadi adalah atas takdir dan kehendak Allah SWT. Sejatinya virus corona juga makhluk Allah yang diturunkan ke muka bumi untuk menguji dan meningkatkan keimanan kita sebagai kaum muslimin," ujar Ketua Wantim MUI Din Syamsuddin dalam jumpa pers, Rabu (22/4/2020).

Wantim MUI juga mengajak semua pihak bertekad menguatkan lembaga keluarga dengan tetap semangat mensyiarkan ibadah di bulan Ramadhan dari rumah masing-masing. Termasuk berpuasa dengan khusyuk, menunaikan salat rawatib dan salat tarawih berjamaah bersama keluarga di rumah, meningkatkan ibadah sunnah, penuh harap kebaikan (raja’) dari Allah SWT.

Lalu, mendekatkan diri kepada Allah SWT (muraqabah), memperbanyak introspeksi diri (muhasabah), memperbanyak zikir dan doa (dzikrullah), memperbanyak membaca Alquran (tilawatil quran), sering bersuci untuk menjaga wudu (daimul wudhu)', menjaga fisik tetap sehat, disiplin bersih sesuai protokol kesehatan, bekerja dari rumah (work from home), beribadah di rumah (pray from home), bersilaturahim dari rumah, tetap rutin berolahraga, menjaga jarak sehat (physical distancing), dan memanfaatkan teknologi daring sebagai media berkumpul bersama saat sahur, berbuka puasa, dan menjalankan kajian-kajian keagamaan dan kemasyarakatan.

Ketiga, kata Din, Wantim MUI mengajak untuk tingkatkan spirit gotong-royong dan solidaritas persaudaraan keislaman (ukhuwah Islamiyah), persaudaran kebangsaan (ukhuwah wathaniyah), persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah insaniyah) untuk bersatu padu menanggulangi wabah corona. (BACA JUGA: Brimob Polda Sumut Berbagi Makan Malam Gratis)

"Saling membantu, saling menolong, dan berempati kepada saudara-saudara kita yang terinfeksi dan terdampak medis, sosial, dan ekonomi dari Korona dalam semangat kepedulian," katanya.

"Di antaranya dengan mempercepat membayar zakat mal di awal Ramadhan, serta memperbanyak infak dan sedekah baik dalam bentuk uang, makanan, obat-obatan, alat pelindung diri (APD), pakaian dan apa saja yang sangat membantu dan dibutuhkan oleh saudara-saudara kita," tambahnya.

Keempat, lanjut Din, Wantim MUI mengimbau kepada lembaga penyiaran publik untuk menyajikan acara yang produktif, membangun solidaritas bersama, menghibur namun mendidik, dan menghindari penyajian tayangan acara yang kontraproduktif dengan kekhusyukan bulan Ramadhan dan suasana keprihatinan rakyat yang tengah dilanda pandemi corona.

Kelima, menyampaikan dukungan dan semangat kepada seluruh tenaga medis dan relawan yang berada di barisan terdepan dalam penanganan wabah corona.

"Pemerintah hendaknya memastikan tercukupinya kebutuhan alat pelindung diri dan obat-obatan bagi mereka dan bagi rumah sakit rujukan agar upaya penanganan dan penyembuhan pasien corona berjalan secara optimal dan efektif sehingga Indonesia kembali sehat."

Keenam, menyosialisasikan pandangan kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita yang terpapar corona. Mari terus berikan dukungan kesembuhan dan kesehatan kepada mereka dengan tetap berpegang kepada mekanisme dan protokol kesehatan dari pemerintah.

"Jangan memandang mereka sebagai orang yang terdiskriminasi dan dianggap sebagai aib dan sampah masyarakat yang ditelantarkan termasuk menolak jenazahnya untuk dimakamkan," katanya.

Ketujuh, dalam suasana keprihatinan pandemi corona seyogianya menunda aktivitas mudik Lebaran saat merayakan Idul Fitri nanti untuk memutus mata rantai penyebaran dan menekan penyebaran virus corona.

"Perayaan Idul Fitri tahun ini hendaknya dijadikan momentum peningkatan solidaritas dan kesederhanaan, menghindari perilaku bersenang-senang yang melampaui batas, mubazir, dan menghambur-hamburkan harta untuk hal-hal yang kurang bermanfaat dan tidak menjadi prioritas bagi upaya percepatan penanggulangan wabah corona secara medis, sosial, dan ekonomi."
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3449 seconds (0.1#10.140)