Warga di Sekitar Jalan Palopo-Toraja Utara Diimbau Waspada Longsor
loading...
A
A
A
PALOPO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo mengimbau warga yang tinggal di sekitar jalan Palopo-Toraja Utara, tepatnya Kelurahan Battang dan Battang Barat untuk waspada.
Peringatan itu disampaikan usai terjadi beberapa kali longsoran kecil dan besar di beberapa titik, khususnya di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat.
Ketua TRC BPBD Kota Palopo, Sulkifli Sukirman mengatakan, memang status bencana di Wara Barat belum dikeluarkan secara resmi. Namun, BPBD tetap mengimbau warga untuk waspada khususnya saat hujan deras dan yang tinggal di sepanjang jalan poros Palopo-Toraja Utara.
"Harapan kami dari BPBD mengimbau masyarakat di Battang dan Battang Barat waspada, apa lagi hujan intensitasnya lebat setidaknya masyarakat waspada," ujarnya.
"Titik rawan akses jalan Palopo-Toraja Utara banyak sebenarnya, baik yang potensinya kecil tapi akan besar dan ada beberapa memang potensinya besar," lanjut Sulkifli.
Apalagi, kata dia, sepanjang jalan ke hulu Kota Palopo ini kontur tanahnya cukup labil. "Waspada tapi tidak panik, waspada khususnya saat hujan deras. Karena sepekan terakhir banyak terjadi longsoran," ujarnya.
Diinformasikan BPBD Kota Palopo, longsor kembali terjadi pada Rabu (10/11/2021) sore hari, tepatnya antara km 13 dan km 14 yang menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 20 meter.
Akibatnya jalur Palopo-Toraja kembali terputus. Longsor ini menyebabkan satu rumah ibadah roboh dan tertimbun material longsor.
Dua hari sebelumnya, tepatnya senin malam, juga terjadi longsor di 3 titik. Longsor ini cukup besar dan sempat menutup badan meski akhirnya material longsor berhasil dibersihkan BPBD bekerja sama Dinas PUPR Kota Palopo.
Kejadian itu disusul fenomena tanah retakan di kilometer 7 dan kilometer 11 arah Palopo-Toraja Utara.
Retakan tanah di kilometer 7 menyebabkan 1 rumah retak sementara di kilometer 11 ada 4 rumah yang retak. BPBD Kota Palopo bekerja sama Pemerintah Kelurahan Battang dibantu aparat TNI dan Polri, langsung mengevakuasi pemilik rumah tersebut.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Barang-barangnya sudah kami evakuasi dan amankan di rumah keluarga masing-masing tempat mereka mengungsi sementara. Di kilometer 7 ada 1 rumah rusak akibat tanah retak sementara di kilometer 11 ada 4 rumah," ujarnya.
Sebenarnya data BPBD Kota Palopo masih ada beberapa rumah di kilometer 11 yang berpotensi rusak akibat adanya potensi retakan tanah di Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
Anggota DPRD Kota Palopo yang juga merupakan warga Battang dan Battang Barat, menginformasi longsor kembali terjadi di kilometer 12 pada pukul 23.10 WITA, Rabu (10/11/2021) malam.
"Hujan deras malam ini kembali menyebabkan terjadinya longsor di kilometer 12. Material longsor menutup jalan poros Palopo-Toraja Utara," ujarnya
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini ikut mengimbau warga di sepanjang jalan poros Palopo-Toraja Utara untuk selalu waspada terjadinya longsor utamanya pada kondisi curah hujan yang lebat.
Peringatan itu disampaikan usai terjadi beberapa kali longsoran kecil dan besar di beberapa titik, khususnya di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat.
Ketua TRC BPBD Kota Palopo, Sulkifli Sukirman mengatakan, memang status bencana di Wara Barat belum dikeluarkan secara resmi. Namun, BPBD tetap mengimbau warga untuk waspada khususnya saat hujan deras dan yang tinggal di sepanjang jalan poros Palopo-Toraja Utara.
"Harapan kami dari BPBD mengimbau masyarakat di Battang dan Battang Barat waspada, apa lagi hujan intensitasnya lebat setidaknya masyarakat waspada," ujarnya.
"Titik rawan akses jalan Palopo-Toraja Utara banyak sebenarnya, baik yang potensinya kecil tapi akan besar dan ada beberapa memang potensinya besar," lanjut Sulkifli.
Apalagi, kata dia, sepanjang jalan ke hulu Kota Palopo ini kontur tanahnya cukup labil. "Waspada tapi tidak panik, waspada khususnya saat hujan deras. Karena sepekan terakhir banyak terjadi longsoran," ujarnya.
Diinformasikan BPBD Kota Palopo, longsor kembali terjadi pada Rabu (10/11/2021) sore hari, tepatnya antara km 13 dan km 14 yang menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 20 meter.
Akibatnya jalur Palopo-Toraja kembali terputus. Longsor ini menyebabkan satu rumah ibadah roboh dan tertimbun material longsor.
Dua hari sebelumnya, tepatnya senin malam, juga terjadi longsor di 3 titik. Longsor ini cukup besar dan sempat menutup badan meski akhirnya material longsor berhasil dibersihkan BPBD bekerja sama Dinas PUPR Kota Palopo.
Kejadian itu disusul fenomena tanah retakan di kilometer 7 dan kilometer 11 arah Palopo-Toraja Utara.
Retakan tanah di kilometer 7 menyebabkan 1 rumah retak sementara di kilometer 11 ada 4 rumah yang retak. BPBD Kota Palopo bekerja sama Pemerintah Kelurahan Battang dibantu aparat TNI dan Polri, langsung mengevakuasi pemilik rumah tersebut.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Barang-barangnya sudah kami evakuasi dan amankan di rumah keluarga masing-masing tempat mereka mengungsi sementara. Di kilometer 7 ada 1 rumah rusak akibat tanah retak sementara di kilometer 11 ada 4 rumah," ujarnya.
Sebenarnya data BPBD Kota Palopo masih ada beberapa rumah di kilometer 11 yang berpotensi rusak akibat adanya potensi retakan tanah di Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
Anggota DPRD Kota Palopo yang juga merupakan warga Battang dan Battang Barat, menginformasi longsor kembali terjadi di kilometer 12 pada pukul 23.10 WITA, Rabu (10/11/2021) malam.
"Hujan deras malam ini kembali menyebabkan terjadinya longsor di kilometer 12. Material longsor menutup jalan poros Palopo-Toraja Utara," ujarnya
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini ikut mengimbau warga di sepanjang jalan poros Palopo-Toraja Utara untuk selalu waspada terjadinya longsor utamanya pada kondisi curah hujan yang lebat.
(agn)