Pemprov Jatim Luncurkan Smart Card dan Cashless di Terminal B Anjuk Ladang, Nganjuk
loading...
A
A
A
NGANJUK - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan Smart Card dan Cashless Transaction untuk kendaraan angkutan penumpang umum di Terminal B Anjuk Ladang, Kabupaten Nganjuk, Rabu (29/9/2021).
Harapannya, sistem ini dapat memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan pelayanan operasional kendaraan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe B se-Jatim.
Sebagai informasi, melalui inovasi ini, dapat diketahui data pergerakan atau perjalanan kendaraan dan penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan yang terintegrasi antar terminal se-Jatim. Tidak hanya itu, sistem ini dapat mendukung konektivitas antar terminal yang terintegrasi secara realtime.
“Sistem SmartCard ini merupakan satu-satunya dan pertama yang sudah diterapkan di Terminal Tipe B di Indonesia,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Nganjuk.
Secara teknis sistem ini, sopir bus menempelkan atau taping kartu SmartCard di portal pintu masuk, portal otomatis mengirim data nomor kendaraan dan jam kedatangan kendaraan pada database. Setelah berhenti di terminal kedatangan, kondektur akan melaporkan jumlah penumpang yang turun pada operator.
Selanjutnya operator meng-input data jumlah penumpang guna melaporkan jumlah penumpang. Pun, ketika kendaraan keluar, secara otomatis akan ditampilkan data seperti nama bus, jam keberangkatan, trayek, tujuan, masa uji berlaku dan lain-lain
Sedangkan penggunaan uang elektronik atau cashless, bertujuan memberikan efisiensi, rasa aman, nyaman kepada masyarakat dalam melakukan proses transaksi utamanya di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk. “Sistem ini salah satunya menggunakan jaringan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Jatim,” imbuh Khofifah. Baca: Bobol Kotak Amal Musala buat Judi Online, Pemuda Ini Babak Belur Dihajar Massa.
Dengan sistem tersebut, maka penumpang yang telah memilih rute perjalanan pada aplikasi hanya tinggal melakukan scan barcode. Selanjutnya, secara otomatis tertera nominal rupiah yang harus dibayarkan.
Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan mobile banking Bank Jatim ataupun bank lain, serta aplikasi finansial teknologi lainnya. “Sistem SmartCard ini juga menjamin ketepatan waktu perjalanan kendaraan angkutan umum, yaitu terhadap waktu kedatangan dan keberangkatan kendaraan atau bus,” tandas Khofifah.
Sementara itu, Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo mengatakan, saat ini finansial teknologi terus dikembangkan mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan kemudahan layanan perbankan. Baca Juga: Brutal, 7 Anggota Geng Motor America Aniaya Warga hingga Terluka Parah.
Kemudahan layanan ini, kata dia, juga menjadi tugas dan tanggung jawab Bank Jatim untuk terus berinovasi. “Transaksi pembayaran tiket bus secara cashless tentunya membawa berbagai keuntungan. Seperti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menekan kebocoran pendapatan,” pungkasnya.
Harapannya, sistem ini dapat memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan pelayanan operasional kendaraan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe B se-Jatim.
Sebagai informasi, melalui inovasi ini, dapat diketahui data pergerakan atau perjalanan kendaraan dan penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan yang terintegrasi antar terminal se-Jatim. Tidak hanya itu, sistem ini dapat mendukung konektivitas antar terminal yang terintegrasi secara realtime.
“Sistem SmartCard ini merupakan satu-satunya dan pertama yang sudah diterapkan di Terminal Tipe B di Indonesia,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Nganjuk.
Secara teknis sistem ini, sopir bus menempelkan atau taping kartu SmartCard di portal pintu masuk, portal otomatis mengirim data nomor kendaraan dan jam kedatangan kendaraan pada database. Setelah berhenti di terminal kedatangan, kondektur akan melaporkan jumlah penumpang yang turun pada operator.
Selanjutnya operator meng-input data jumlah penumpang guna melaporkan jumlah penumpang. Pun, ketika kendaraan keluar, secara otomatis akan ditampilkan data seperti nama bus, jam keberangkatan, trayek, tujuan, masa uji berlaku dan lain-lain
Sedangkan penggunaan uang elektronik atau cashless, bertujuan memberikan efisiensi, rasa aman, nyaman kepada masyarakat dalam melakukan proses transaksi utamanya di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk. “Sistem ini salah satunya menggunakan jaringan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Jatim,” imbuh Khofifah. Baca: Bobol Kotak Amal Musala buat Judi Online, Pemuda Ini Babak Belur Dihajar Massa.
Dengan sistem tersebut, maka penumpang yang telah memilih rute perjalanan pada aplikasi hanya tinggal melakukan scan barcode. Selanjutnya, secara otomatis tertera nominal rupiah yang harus dibayarkan.
Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan mobile banking Bank Jatim ataupun bank lain, serta aplikasi finansial teknologi lainnya. “Sistem SmartCard ini juga menjamin ketepatan waktu perjalanan kendaraan angkutan umum, yaitu terhadap waktu kedatangan dan keberangkatan kendaraan atau bus,” tandas Khofifah.
Sementara itu, Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo mengatakan, saat ini finansial teknologi terus dikembangkan mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan kemudahan layanan perbankan. Baca Juga: Brutal, 7 Anggota Geng Motor America Aniaya Warga hingga Terluka Parah.
Kemudahan layanan ini, kata dia, juga menjadi tugas dan tanggung jawab Bank Jatim untuk terus berinovasi. “Transaksi pembayaran tiket bus secara cashless tentunya membawa berbagai keuntungan. Seperti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menekan kebocoran pendapatan,” pungkasnya.
(nag)