Istri dan Anaknya Tewas Dibunuh, Ditemukan Puntung Rokok Milik Danu Ini kata Keluarga Tuti
loading...
A
A
A
SUBANG - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Subang terus diselidiki pihak Kepolisian untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. Dari hasil penyisiran yang dilakukan oleh penyidik Kepolisian ditemukan puntung rokok di tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil tes DNA puntung rokok itu ternyata milik Danu (21) salah satu keponakan korban Tuti.
Namun demikian Lilis (58) kakak dari mendiang Tuti menyebutkan jika Danu yang juga masih keponakannya mamang sering datang ke rumah korban Tuti dan Amalia. Tetapi kedatangan Danu tidak lain karena kepentingan pekerjaan.
Danu selama ini berkerja di yayasan milik keluarga korban tersebut. Oleh karena itu Danu sering disuruh-suruh oleh Amalia, termasuk juga oleh Yosef, yang juga suami dari Tuti sekaligus ayah kandung Amalia.
"Jadi Danuitu masih saudara, dia keponakan saya, anak kakak saya. Dia akrab dengan Amel dan Yoris. Sering disuruh-suruh Yoris bikin surat. Setahu saya, Danu datang (ke rumah korban) kalau dipanggil. Selain masih saudara juga kan, dia (Danu) juga kerja di yayasan," ujarnya.
Tak hanya kerap berkunjung ke rumah Tuti, Danu juga sering pergi bersama Amalia. Selain itu dia sering mengantar Tuti juga Yosef.
"Karena memang dia tidak punya kerjaan dan suka diberi uang oleh keluarga korban. Bahkan sering juga diajak rapat," tutur Lilis.
Lilis bercerita, di hari kejadian sebelum jasad Amalia dan ibunya Tuti ditemukan, Danu datang ke rumahnya sambil menangis. Saat itu Danu diminta datang oleh Yosef ke rumahnya karena Amalia dan ibunya Tuti hilang diculik orang tak dikenal.
"KetikaDanudatang ke rumahYosef, Dia katanya melihat rumah sudah berantakan. Terdapat pula bercak darah di rumahtersebut. Saat itu saya kaget dan begegas ke rumah adik saya (tuti). Danu juga panik dan sempat nangis juga," tutur Lilis.
Hasil tes DNA puntung rokok itu ternyata milik Danu (21) salah satu keponakan korban Tuti.
Baca Juga
Namun demikian Lilis (58) kakak dari mendiang Tuti menyebutkan jika Danu yang juga masih keponakannya mamang sering datang ke rumah korban Tuti dan Amalia. Tetapi kedatangan Danu tidak lain karena kepentingan pekerjaan.
Danu selama ini berkerja di yayasan milik keluarga korban tersebut. Oleh karena itu Danu sering disuruh-suruh oleh Amalia, termasuk juga oleh Yosef, yang juga suami dari Tuti sekaligus ayah kandung Amalia.
"Jadi Danuitu masih saudara, dia keponakan saya, anak kakak saya. Dia akrab dengan Amel dan Yoris. Sering disuruh-suruh Yoris bikin surat. Setahu saya, Danu datang (ke rumah korban) kalau dipanggil. Selain masih saudara juga kan, dia (Danu) juga kerja di yayasan," ujarnya.
Tak hanya kerap berkunjung ke rumah Tuti, Danu juga sering pergi bersama Amalia. Selain itu dia sering mengantar Tuti juga Yosef.
"Karena memang dia tidak punya kerjaan dan suka diberi uang oleh keluarga korban. Bahkan sering juga diajak rapat," tutur Lilis.
Lilis bercerita, di hari kejadian sebelum jasad Amalia dan ibunya Tuti ditemukan, Danu datang ke rumahnya sambil menangis. Saat itu Danu diminta datang oleh Yosef ke rumahnya karena Amalia dan ibunya Tuti hilang diculik orang tak dikenal.
"KetikaDanudatang ke rumahYosef, Dia katanya melihat rumah sudah berantakan. Terdapat pula bercak darah di rumahtersebut. Saat itu saya kaget dan begegas ke rumah adik saya (tuti). Danu juga panik dan sempat nangis juga," tutur Lilis.