Begini Isi Surat Wasiat Mahasiswi yang Tewas Gantung Diri Gegara Asmara
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Mahasiswi di perguruan tinggi negeri di Kota Makassar, QA (21) ditemukan tewas gantung diri pada Minggu (12/9/2021) dini hari. Saat melakukan olah TKP, selain menemukan tali gantungan, polisi juga menemukan surat wasiat.
Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea , Iptu Nurtjahyana mengungkap dari hasil identifikasi sementara, QA memilih gantung diri lantaran dirundung persoalan asmara. Itu diketahui setelah polisi menemukan surat wasiat yang ditinggalkan korban.
"Motifnya asmara, karena diputuskan sama pacarnya. Bunyi suratnya begitu, ditambah lagi kami menduga ada permasalah keluarga, karena keluarganya ini sudah berpisah dan masing-masing sudah berkeluarga. Ibu dan Bapaknya juga tertutup semalam," tuturnya.
Berikut isi surat yang ditinggalkan QA untuk ibunya:
U/ Ibu
Bun, minta maafka karena ternyata nda kuatka.
Terlalu berpengaruh adit di hidupku bun. na renggut semua mi.
takutka bikin maluki. anggapmi kalau ndadaka itu karena cowo. terlalu sakit bun, gara-gara cintaji tapi beginika.
nda sanggupka bayangkan saya tanpa adit. nda ada laki-laki yang mau sama bekas orang. maafka bun,
bahagiaki nah bun, selama ini prinsipku nda apa-apaji selama ibuku bahagia, tapi ingatki, jangan terlalu keluar batas, cukupmi. Jangan mau diporoti bun.
tanpa diberitahu pun tauka kalau yang dekati ibu cuma mau hartanya ibun.
Tak hanya menulis surat untuk Ibunya, QA juga meninggalkan pesan kepada Bapaknya.
U/ Ayaha
Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea , Iptu Nurtjahyana mengungkap dari hasil identifikasi sementara, QA memilih gantung diri lantaran dirundung persoalan asmara. Itu diketahui setelah polisi menemukan surat wasiat yang ditinggalkan korban.
"Motifnya asmara, karena diputuskan sama pacarnya. Bunyi suratnya begitu, ditambah lagi kami menduga ada permasalah keluarga, karena keluarganya ini sudah berpisah dan masing-masing sudah berkeluarga. Ibu dan Bapaknya juga tertutup semalam," tuturnya.
Berikut isi surat yang ditinggalkan QA untuk ibunya:
U/ Ibu
Bun, minta maafka karena ternyata nda kuatka.
Terlalu berpengaruh adit di hidupku bun. na renggut semua mi.
takutka bikin maluki. anggapmi kalau ndadaka itu karena cowo. terlalu sakit bun, gara-gara cintaji tapi beginika.
nda sanggupka bayangkan saya tanpa adit. nda ada laki-laki yang mau sama bekas orang. maafka bun,
bahagiaki nah bun, selama ini prinsipku nda apa-apaji selama ibuku bahagia, tapi ingatki, jangan terlalu keluar batas, cukupmi. Jangan mau diporoti bun.
tanpa diberitahu pun tauka kalau yang dekati ibu cuma mau hartanya ibun.
Tak hanya menulis surat untuk Ibunya, QA juga meninggalkan pesan kepada Bapaknya.
U/ Ayaha