Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair Beri Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Santri

Senin, 06 September 2021 - 10:26 WIB
loading...
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair Beri Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Santri
Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi pada santri.Foto/ist
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) dan pasca sarjana memberi edukasi tentang kesehatan reproduksi kepada santri putri Al Izzah, Batu. Ada tiga mahasiswa yang melakukan program pengabdian masyarakat ini, yaitu Cahyani Tiara, Safa Salsabila dan Nur Anisah R.

Pondok pesantren menjadi sasaran pengabdian karena dipondok, santri jauh dari keluarga dan orang tua. sementara masa penting kesehatan reproduksi perlu pendampingan dengan baik. Pengetahuan tentang menstruasi, pubertas, keputihan dan lainnya menjadi tanda tanya bagi santri putri yang baru akil baligh.

Baca juga: Ngeri! Puluhan Makam di Banyuwangi Mendadak Berantakan, Warga Tak Berani Mendekat

"Karenanya, sebagai insan akademis, kami mempunyai kewajiban untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi santri putri, Dan para mahasiswa yang aktif dan kreatif juga diharapkan berperan" ungkap dosen pembimbing kegiatan pengabdian masyarakat, Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K).

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair Beri Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Santri


Perwakilan pimpinan SMP Al Izzah Putri, Luluk Zumrotul Laili,S.Pd, menyambut baik kegiatan edukasi ini. "Insyaa Allah akan menambah wawasan tentang kesehatan reproduksi bagi santri putri," tuturnya.

Tiara, Fasha dan Anisah bergantian memberi materi tentang pubertas, menstruasi dan keputihan. Ceramah diberikan bagi 235 santri putri SMP Al Izzah. Antusiasme santri putri luar biasa. Banyak pertanyaan diajukan, erutama tentang haid yang tak kunjung datang, nyeri haid maupun haid berkepanjangan.

Baca juga: Kronologi Santri Anak-Anak Dianiaya Ustaz Ponpes di Wonosalam Demak

Sementara, santri yang lain juga mengeluhkan temannya yang menjadi badmood, mudah tersinggung dan sensitif.

Setelah presentasi oleh mahasiswa, Eighty melayani pemeriksaan 16 santri yang memiliki keluhan. Hampir semua mengeluh tentang keputihan dan gangguan haid. Selain pemeriksaan, dilakukan edukasi berulang secara pribadi tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Termasuk tanda keputihan tak normal, gangguan haid, berapa kali harus ganti pembalut saat haid maupun cara cebok yang benar. "Keputihan tak normal pasti hanya datang di saat tertentu. Misalnya sebelum dan sesudah haid, saat berhubungan dengan suami, dan saat dipertengahan siklus haid," kata Eighty.

Ia juga memastikan keputihan yang berbau, gatal dan berubah warna kuning atau hijau, perlu mendapat perhatian khusus dan mungkin perlu pengobatan yang tepat.

Tim ini juga menyiapkan modul tentang kesehatan reproduksi yakni "Buku Saku tentang puber untuk aku dan kamu". Harapannya kelak digunakan para santri di pondok yang membutuhkan informasi tentang kesehatan reproduksi secara akurat
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)