Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Dibangun dalam Semalam Zaman Sunan Gunung Jati

Senin, 01 Juni 2020 - 05:15 WIB
loading...
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Dibangun dalam Semalam Zaman Sunan Gunung Jati
Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Jalan Keraton Kasepuhan 43, Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.Foto/iNews TV/Miftahudin
A A A
Salah satu bukti sejarah peradaban Islam cukup besar di Cirebon adalah keberadaan Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Jalan Keraton Kasepuhan 43, Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang masih berdiri kokoh.

Masjid yang dibangun atas perintah Sunan Gunung Jati, dan diarsiteki Sunan Kalijaga itu, hingga kini masih terawat dengan baik.

Masjid Agung Sang Pencipta Rasa bermakna keagungan sang pencipta yang dibangun dengan rasa. Ini bukti sejarah peradaban Islam yang didirikan pada tahun 1408 Zaman Wali Songo Sunan Gunung Jati.

Arsitektur bangunan memiliki ciri khas berupa satu gerbang pintu utama, dan pintu lainnya, serta pagar terbuat dari bata merah. Beberapa bagian di dalam dan bagian atap, hinggga kini masih terawat dengan baik.

Kekhasan masjid ini antara lain terletak pada atapnya yang tidak memiliki kemuncak atap, sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid di Pulau Jawa.

Berdasarkan catatan sejarah, masjid ini dibangun hanya dalam satu malam oleh 500 pekerja dari kerajaan Majapahit, Demak, dan Cirebon.

Masjid ini terdiri dari dua ruangan, yaitu beranda dan ruangan utama. Di bagian utama masjid terdapat pintu masuk yang kecil, di mana saat jamaah masuk harus menundukkan kepala. Hal ini sebagai penghormatan dan makna merendahkan diri saat masuk masjid.

Makna lainnya, semua manusia memiliki kedudukan yang sama di mata sang pencipta. Sehingga harus tunduk dan patuh menjalankan perintah Alloh.

Ismail, muazin yang juga pengurus Masjid Agung Sang Cipta Rasa, mengatakan di area utama bagian dalam masjid terdapat ruang khusus yang biasanya digunakan oleh keluarga keraton untuk beribadah.

"Selama bulan Puasa tahun ini, banyak kegiatan masjid ditiadakan karena virus Corona (COVID-19). Namun, kegiatan seperti solat dan tadarus masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat," tutur Ismail.
(zil)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)