Kemensos Bantu Anak yang Matanya Dicongkel Orang Tua Sendiri

Minggu, 05 September 2021 - 18:59 WIB
loading...
Kemensos Bantu Anak yang Matanya Dicongkel Orang Tua Sendiri
Kemensos melalui Balai Anak Toddopuli memberikan sejumlah bantuan terhadap anak yang matanya dicongkel oleh keluarga sendiri. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar, memberikan bantuan kepadaAP (6) anak yang jadi korban penganiayaan hingga matanya dicongkel oleh keluarga sendiri.

Christiana Junus Kepala Balai Toddopuli Makassar bersama dengan Bambang Tri Hartono Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial mengunjungi korban di rumah sakit didampingi oleh Ridwan, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Gowa.



"Kami di instruksikan langsung oleh Ibu Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk segera membantu korban, untuk itu kami datang membawa bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan pokok anak, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, perlengkapan sekolah dan juga alat gambar," kata dia.

Dirinya mengaku, akan terus melakukan pendampingan terhadap korban. "Kami telah bekerjasama dengan HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) untuk melakukan pendampingan psikologis terhadap anak," tandasnya sambil menawarkan pengasuhan alternatif oleh keluarga terdekat korban.

Paman Korban bernama Bayu, mengaku korban yakniAP masih menjaga jarak terhadap orang lain, karena adanya rasa trauma atas apa yang telah terjadi kepadanya.

"Dia hanya ingin bersama saya dan juga tantenya, dia belum mau dekat dan mendekat dengan keluarga lain," katanya.

Dirinya mengaku membutuhkan bantuan biaya obat dan rumah sakit, karena tidak tertanggung oleh BPJS . "Anak ini membutuhkan biaya operasi untuk matanya," katanya.

Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Gowa, Ridwan, akan membantu melakukan Koordinasi dengan Pihak BPJS agar biaya obat dan rumah sakit tersebut dapat digunakan.





Tim Psikologi Bambang langsung melakukan psychological first aid terhadap anak dengan memastikan anak merasa aman dan tenang, stabilisasi emosi, dan mendengarkan secara aktif melalui aktivitas menggambar dan mewarnai.

Bambang melihat anak ini cukup tenang dan dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, namun masih memerlukan pendampingan psikolog. Ia juga menawarkan fasilitas rumah aman (temporary shelter) bersama keluarga pendamping di Balai Anak Toddopuli.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)