Usai Bertemu Gibran, Kepala BNPT: Jangan Salah Bersimpati Terhadap Isu Taliban

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 14:51 WIB
loading...
Usai Bertemu Gibran,...
Komjen Pol Boy Rafli Amar bersilaturahmi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Kamis (19/8/2021). Foto/Ist
A A A
SOLO - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengimbau seluruh masyarakat untuk bersikap bijak dan tidak salah bersimpati dalam menyikapi konflik antara Afghanistan dengan kelompok Taliban. Dengan adanya konflik tersebut, bukan tidak mungkin ada kelompok yang berusaha menggalang simpatisan.

Boy Rafli Amar menyampaikan hal tersebut usai bersilaturahmi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balaikota Solo, Kamis (19/8/2021). Silaturahmi tersebut digelar dalam rangka membangun sinergi dengan berbagai instansi dalam rangka pencegahan paham radikalisme dan terorisme.

"Tentunya kita harus hati-hati dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di Afganistan, yang dilanda konflik berkepanjangan itu. Jangan sampai masyarakat salah bersimpati, karena berdasarkan pemantauan kami ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggalang simpatisan atas isu Taliban. Ini sedang kita cermati," ujar Boy Rafli Amar.

Dia menekankan kepada masyarakat agar bijak dan tetap menyadari bahwa apa yang terjadi di Afghanistan tersebut merupakan persoalan dalam negeri di sana. Dan masalah pergerakan yang terjadi di negara tersebut adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi di Indonesia.

Baca juga: Cegah Radikalisme, Sandiaga Sinergi Program Kemenparekraf dengan BNPT

"Jangan sampai masyarakat terpengaruh masuk kedalam aksi-aksi yang tidak perlu. Karena kita adalah negara yang memiliki ideologi dan konstitusi yang mewajibkan kita untuk bela negara sendiri, bukan bela negara lain," tegas mantan Kapolda Papua ini.

Baca juga: Menolak Kabur, 3 Politisi Wanita Afghanistan Ini Berani Melawan Taliban

Menyinggung kemungkinan pengaruh pergerakan Taliban dengan kelompok jaringan terorisme Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Indonesia, Kepala BNPT melihat Taliban tidak ada afiliasi dengan ISIS.

Meski demikian, Taliban dalam pergerakannya terjebak dalam perbuatan kekerasan yang dalam terminologi hukum disebut sebagai perbuatan teror.

"Selama berupaya meraih kekuasaan, Taliban melakukan kekerasan. Itu yang tidak sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia. Taliban jangan dijadikan role model bagi anak muda. Karena bertentangan dengan falsafah dan ideologi kita Pancasila," tegas mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Terkait dengan silaturahmi kepada Gibran Rakabuming Raka, Kepala BNPT mengatakan bahwa pertemuan membahas program yang berkaitan dengan dukungan vaknisasi terhadap mantan warga binaan BNPT dan penyintas terorisme. Selain juga membahas program pencegahan berkaitan dengan masalah radikalisme dan intoleransi yang berkembang di masyarakat.

"Kita terus bersinergi khususnya dengan Pemkot Solo dan daerah Solo Raya lainnya, karena cukup banyak warga binaan kita yang perlu disinergikan potensinya dengan program-program yang ada di pemerintah daerah setempat," ujar mantan Kapolda Banten ini.

Dengan upaya tersebut menurutnya, diharapkan mantan warga binaan juga dapat berperan aktif dalam menangkal isu hoaks di tengahpandemi COVID-19. "Kita menggandeng warga binaan bersama dengan masyarakat agar meyakinkan semua pihak untuk tidak termakan isu hoaks dan mensukseskan program nasional," ujar mantan Waka Lemdiklat Polri ini.

Boy Rafli Amar juga menjelaskan rencana BNPT ke depan dalam hal penanggulangan terorismemelalui pelibatan seluruh komponen masyarakat, baik secara daring maupun luring. Hal ini terkait wawasan kebangsaan dan moderasi beragama karena keberagaman yang dimiliki bangsa ini justru menjadi kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh kelompok atau oknum tertentu untuk dengan sengaja menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

"Kami berupaya meningkatkan peran serta tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam hal pencegahan masuknya paham radikal dan terorisme yang saat ini mengincar anak muda," ujar alumni Akpol 1988 tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Solo, Gibran Rakbuming Raka pun menyambut baik sinergi yang akan terjalin antara BNPT dan Pemerintah Kota Solo.

"Kami berterima kasih dan atas dukungan penuh BNPT terhadap program percepatan vaksinasi. Kami siap merangkul teman-teman eks napiter beserta warga binaan agar bisa menyebar virus optimistis dan kami siap bersinergi untuk pencegahan radikalisme dan terorisme," kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi ini pun mengungkapkan bahwa Pemkot Solo juga turut membantu percepatan vaksinasi terhadap eks napi terorisme yang ada di wilayah Solo Raya.

"Vaksinasi di Solo sudah mencapai 76 persen. Dengan adanya bantuan dari BNPT ini, maka target vaksinasi akan terus meningkat," ujarnya.

Kunjungan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar didampingi Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto, Plt Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Pol Eddy Hartono, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nuwakhid, serta Direktur Deradikalisasi BNPT Prof Irfan Idris.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1688 seconds (0.1#10.140)