57 Tahun Hilang Kontak, 2 Mantan Pengawal Jenderal Soedirman dan Moestopo Ketemu

Rabu, 18 Agustus 2021 - 07:28 WIB
loading...
57 Tahun Hilang Kontak,...
Kapten CPM Purn Sanjoto dan Letda CPM Purn R Soemardi saat bertemu di TMP Giri Tunggal Semarang, Selasa (17/8/2021). Foto/iNews.id/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Dua pejuang kemerdekaan, mantan pengawal Jenderal Soedirman dan Mayjen Moestopo akhirnya bisa bertemu setelah hilang kontak selama 57 tahun.

Keduanya yakni Kapten CPM Purn Sanjoto (91), mantan Polisi Tentara Pengaman dan Pengawal Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman saat perang kemerdekaan, dan Letda CPM Purn R Soemardi (95), mantan Polisi Tentara pengawal pribadi Mayjen Moestopo tokoh militer Jawa Timur.

Sanjoto dan Soemardi yang sudah sepuh tak mengira bakal dipertemukan lagi. Detik-detik mengharukan pun muncul saat kedua veteran perang kemerdekaan ini dipertemukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal, Kota Semarang, Jawa Tengah. Keduanya bisa bertemu setelah terpisah sejak tahun 1964.

Wajah berbinar haru dan bahagia bercampur haru tersirat pada wajah kedua veteran tersebut. Sanjoto yang datang lebih awal di TMP Giri Tunggal langsung menghampiri koleganya saat keluar dari mobil Denpom IV/5.

Baca juga: Tangis Pecah di Hari Kemerdekaan, Ribuan Pejuang Timor Timur Beri Hormat Sang Merah Putih

Sanjoto langsung bertegur sapa dan berbincang sesaat dengan Soemardi yang duduk di kursi roda. Perbincangan akrab saling melepas rindu di antara keduanya menjadi pemandangan yang mengharukan.

Baca juga: Bule Cantik Siberia Jatuh Cinta dengan Pencak Silat, Rela Belajar ke Kuningan

Di TMP Giri Tunggal, Sanjoto dan Soemardi berjalan beiringan dengan kawalan anggota Denpom IV/5 berziarah dan tabur bunga di makam beberapa teman seperjuangan dan para komandannya yang telah gugur.

Mereka antara lain Kolonel CPM Moelyono, Kolonel CPM Winarto dan Letkol CPM Untung Soewardi. Rombongan juga menziarahi makam dr Kariadi dan Mgr Soegijapranata, Pahlawan Nasional asal Semarang.

Kedua veteran perang itu tak menyangka bakal bertemu setelah puluhan tahun terpisahkan. Ya, pertemuan kedua veteran itu tak lepas dari peran Dandenpom IV/5 Semarang, Letkol CPM Okto Femula. Keduanya dijemput langsung oleh anggota Denpom IV/5 di rumahnya masing-masing.

Letkol Okto sengaja mempertemukan Sanjoto dengan Soemardi dalam momentum peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa (17/8/2021).

Usai berziarah di TMP Giri Tunggal, Dandenpom IV/5 membawa keduanya menuju markas Denpom IV/5 di Jalan Pemuda Semarang.

Dari markas Denpom menuju D'Kambodja Resto untuk tasyakuran dengan pemotongan tumpeng oleh kedua veteran yang selanjutnya diserahkan kepada Serda Sebastian dan Kapten CPM Andri.

Veteran Sanjoto kemudian menyerahkan helm putih bertuliskan PM kepada Letkol CPM Okto. Helm tersebut menurut Sanjoto merupakan helm pertama yang digunakan pertama kali tugas sebagai CPM dan pernah untuk mengawal Presiden Soekarno tahun 1950 di Tegal.

Dia mengatakan, penyerahan helm tersebut supaya bisa disimpan dan menjadi koleksi berharga Denpom IV/5 Semarang.

"Saya sampaikan terima kasih kepada Dandenpom IV/5 Semarang yang telah memperhatikan kami, para veteran mantan Polisi Tentara. Perhatian pada generasi muda Polisi Militer sangat luar biasa pada pendahulu," kata Sanjoto.

Hal yang sangat mengesankan, ternyata keduanya pernah berpikir sebagai satu-satunya yang masih hidup. "Saya mengira cuma saya yang masih hidup, demikian juga Pak Soemardi juga merasa dialah yang masih hidup dan sehat. Makanya ketika hari ini dipertemukan, saya merasa bahagia, bersemangat dan muda lagi,” katanya.

Sementara itu, Letkol CPM Okto Femula mengatakan, mempertemukan kedua veteran perang kemerdekaan karena mereka merupakan sesama prajurit Polisi Tentara cikal bakal Polisi Militer. Mereka sudah tidak pernah ketemu lagi sejak tahun 1964.

Menurut Okto, mereka berdua merupakan saksi hidup sejarah berdirinya Polisi Tentara. "Pak Sanyoto punya pengalaman gerilya bersama Jenderal Soedirman, Kolonel Gatot Soebroto hingga bersama Letkol Ahmad Yani ikut menggempur pemberontak DI/TII di wilayah Tegal,” kata Okto.

“Sedangkan Pak Soemardi juga pelaku serangan 1 Maret 1949 Yogyakarta, serta pernah mengamankan pelantikan Presiden RIS di Sitihinggil Yogyakarta,” katanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2518 seconds (0.1#10.24)