Yogya Tidak Pernah Menyerah Melawan COVID-19

Rabu, 11 Agustus 2021 - 08:10 WIB
loading...
Yogya Tidak Pernah Menyerah Melawan COVID-19
Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) per 8 Agustus terjadi penurunan kasus angka positif COVID-19 sebesar 56,3%. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat semenjak tanggal 3 Juli 2021 membuat aktivitas 3T (tracing, testing, treatment) dan vaksinasi semakin digenjot oleh pemerintah. Alhasil, data menunjukkan diberbagai wilayah kondisinya semakin membaik. Salah satunya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dimana per 8 Agustus terjadi penurunan kasus positif sebesar 56,3%.

Hal tersebut menjadi sinyal bahwa Yogyakarta terus bekerja keras, baik itu dari sisi pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakatnya. Per 8 agustus, DIY sendiri mencatat penambahan kasus positif sebanyak 1.194 kasus baru, angka kesembuhan sebanyak 2.090 kasus baru, dan angka kematian sebanyak 51 kasus baru.

Baca : 12 Kali Gunungkidul Diguncang Gempa Bumi Sejak Tengah Malam


Tren kasus konfirmasi positif mengalami penurunan selama PPKM Daruratsebesar 56,3% dari puncak kasus ditanggal 27 Juli yaitu sebanyak 2.732 kasus baru. Kemudian angka kesembuhan tertinggi dicapai pada 7 Agustus yaitu sebanyak 2.116 pasien sembuh. Sedangkan untuk tingkat kematian, walaupun pada 27 Juli mencatat angka tertinggi sebanyak 104 kasus baru dan menurun per tanggal 8 Agustus dengan 51 kasus baru, namun tingkat kematian (fatality rate) DIY (3,01%) masih berada di atas angka kematian nasional (2,92%).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, tracing dan testing yang terus meningkat, perlu dibarengi dengan penurunan angka kematian.

“Hal tersebut menjadi perhatian bagi kami, mengingat di DIY sendiri angka kematian (fatality rate) nya masih melebihi angka nasional,” terang Pembajun saat wawancara secara daring (9/8/2021).

Pembajun berharap, vaksinasi semakin gencar dilaksanakan. Baik itu mengenai ketersediaan stok vaksin begitu juga dengan pelaksanaannya. Per tanggal 8 Agustus penerima vaksinasi dosis pertama telah mencapai 1.242.450 orang atau 43,15%. Sementara, cakupan vaksinasi dosis kedua telah menjangkau 477.149 orang atau 16,57%.

“Telah dimulai juga vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sebanyak 2.474 orang atau 7,32%,” tambah Pembajun. Hal tersebut juga dibarengi dengan peningkatan tracing dan testing, dimana per 8 Agustus angka rasio mencapai 4,6 dari sejumlah 1.194 kasus konfirmasi dan 6.011 tracing-testing.

“Prosentase penggunaan metode PCR di DIY cukup tinggi mencapai 67,7%,”kata Pembajun. Namun kondisi tersebut disayangkan oleh Pembajun masih belum merata di semua kabupaten/kota. “Di kabupaten Gunung Kidul penggunaan swab antigen masih lebih tinggi,” tambahnya.

Pembajun sendiri optimis, khususnya dengan karakter “gotong-royong” yang dimiliki masyarakat DIY dapat menjadi akselerator pemulihan pandemi. Namun pihaknya mengakui menemui ganjalan dari sisi banyaknya informasi hoax yang diterima oleh masyarakat.

“Informasi hoax, tidak akurat, serta tidak jelas kredibilitas sumbernya membuat masyarakat bimbang dan ketakutan. Akibatnya masih ada yang ragu untuk lapor sehingga seharusnya dapat ditangani di rumah sakit atau dibawa untuk isolasi mandiri (Isoman) ke shelter,” terangnya lagi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0942 seconds (0.1#10.140)