Peringati Tahun Baru Islam, Gubernur Khofifah Ajak Move On dari Pandemi COVID-19

Selasa, 10 Agustus 2021 - 09:57 WIB
loading...
Peringati Tahun Baru Islam, Gubernur Khofifah Ajak Move On dari Pandemi COVID-19
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat move on dari pandemi COVID-19
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jatim untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah sebagai momentum “move on” dari pandemi COVID-19.

Menurut Khofifah, semangat Tahun Baru Islam harus dimaknai sebagai format hijrah atau dalam istilah kekinian “move on” dari masa-masa sulit akibat COVID-19. Caranya, dengan menguatkan semangat bangkit, gotong royong dan solidaritas serta saling bantu antar sesama umat manusia.

“Rasa empati dan solidaritas kita benar-benar diuji selama satu tahun setengah ini. Jangan kendor, sebaliknya justru harus semakin diperkuat mengingat dampak pandemi ini memukul semua sektor dan lapisan masyarakat,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Diputus Cinta, Pemuda Tuna Wicara Coba Bunuh Diri Naik ke Papan Reklame Setinggi 10 Meter

Ketua umum PP Muslimat NU itu mengungkapkan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan persoalan akibat pandemi. Perlu dukungan, kerjasama, dan kerja keras seluruh lapisan dan elemen masyarakat agar membuahkan hasil yang optimal. "Pandemi telah memaksa seluruh manusia di dunia melakukan penyesuaian dan perubahan menuju bentuk kenormalan baru," terangnya.

Salah satu semangat hijrah dalam konteks pandemi, kata dia, adalah juga mendisiplinkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Konteks hijrah kekinian berbeda. Saat ini kita dituntut untuk mampu beradaptasi dan dengan cepat merespons situasi dan kondisi. Semangat solidaritas kita sebagai sebuah bangsa pun dituntut untuk lebih kuat dan tinggi lagi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan semangat move on yang dia maksud berlaku di semua sektor kehidupan. Dalam hal berusaha atau berbisnis misalnya, kata dia. Pandemi selayaknya dapat dijadikan ajang move on dari cara-cara pemasaran tradisonal menjadi cara pemasaran yang lebih modern dengan memanfaatkan teknologi.

“Jika dulu pemasaran serba offline, maka sekarang cobalah untuk mengaktivasi penjualan secara online. Manfaatkan media sosial dan internet yang mudah diakses untuk memperluas jangkauan pasar,” ujarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)