Gotong Royong Menyediakan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Rabu, 21 Juli 2021 - 19:14 WIB
loading...
Gotong Royong Menyediakan...
Penyerahan Bantuan 120 Ton Oksigen untuk Rumah Sakit se-Provinsi Banten dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten pada Senin, (19/7/2021).
A A A
BANTEN - Pekan lalu, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), mengaku prihatin terhadap kelangkaan oksigen medis yang dibutuhkan oleh rumah sakit dan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri. "Hari ini kita bahagia. Berkat dukungan teman-teman dari industri untuk memecahkan persoalan oksigen yang merupakan program kemanusiaan," katanya.

Gubernur WH mengaku bersyukur dan bahagia. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Banten mendapatkan bantuan oksigen medis dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (Chandra Asri) untuk penanganan pandemi Covid-19 di Rumah Sakit dan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri. Atas bantuan tersebut, Gubernur mengaku merasa terharu dan bersyukur.

Ia menyampaikan ungkapan terima kasih kepada jajaran PT Chandra Asri, Tbk. "Khususnya Presiden Direktur Chandra Asri yang memberikan perhatian kepada kita semua," ucap Gubernur dalam telekonferensi Penyerahan Bantuan 120 Ton Oksigen untuk Rumah Sakit se-Provinsi Banten dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten pada Senin, (19/7/2021).

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap waspada terhadap penularan dan penyebaran Covid-19. Selain itu, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bahu menbahu melawan Covid-19.

Pemprov Banten bersama PT Candra Asri Petrochemical, PT Utama Gas Multi Perkasa dan sejumlah industri lainnya gotong royong menyediakan oksigen bagi rumah sakit (RS). Penyalurannya, berdasarkan organisasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada).

"Bantuan ini sebenarnya dari produsen, ada empat perusahaan besar. PT Krakatau Steel menyalurkan 100 tabung per hari. Ini ada bantuan 120 ton oksigen dari PT Candra Asri. Kalau dari 1 ton bisa 125 tabung, jadi kalau 20 ton itu 2.500, pengisian tabung per hari ini Insha Allah aman," ujar Kepala Disperindag Banten, Babar Suharso, dilokasi, Senin (19/07/2021).

Sebelumnya, PT Krakatau Steel Tbk. bersedia men-supplay kebutuhan oksigen untuk rumah sakit di Provinsi Banten dan DKI Jakarta secara gratis untuk penanganan Covid-19. Adapun kapasitasnya mencapai 300 tabung per hari dengan volume 6 NM3.
Oksigen tambahan sebanyak 120 ton dari PT Candra Asri dialokasikan untuk dua bulan atau per bulan 60 ton.

Pembagian oksigen pada rumah sakit, akan diatur Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten bersama Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada). Dengan demikian kebutuhan oksigen medis tercukupi di setiap rumah sakit.

"Kita lihat rumah sakit daerah ini banyak sekali pasiennya, kemudian banyak juga dikhawatirkan kekurangan, memang kondisinya mulai waspada kekurangan oksigen," kata Wawan Mulyana, Community Relation Manager PT. Chandra Asri Petrochemical, di tempat yang sama, Senin (19/07/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Babar Suharso, mengaku pihaknya sedang memantau perdagangan okseigen di Banten, dan sedang berupaya agar tidak ada lonjakan harga isi ulang tabung oksigen. Menurutnya, jika ada yang memainkan harga, terlebih menimbun oksigen di tengah pandemi Covid-19, akan berhadapan dengan hukum.

PT Utama Gas Multi Perkasa, sebagai salah satu supplier oksigen di Banten berjanji, tidak akan menaikkan harga isi ulang oksigen, baik untuk medis maupun masyarakat umum. Harganya mulai Rp35 ribu untuk tabung berukuran kecil dan Rp50 ribu tabung ukuran besar. Tercatat lokasinya berada di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.

"Dari awal sampai sekarang tidak ada menaikan harga. Kita sampai hari minggu malam pun kita layani untuk masyarakat, terkadang di atas jam 24.00 WIB pun kita layani kalau itu untuk orang sakit," kata Abdul Manan, Direktur PT Utama Gas Multi Perkasa, Senin (19/07/2021).

Bagi masyarakat yang ingin menyewa tabung oksigen beserta isinya, bisa datang ke perusahaan tersebut dengan membawa kartu identitas dan uang jaminan. Nominal uang jaminan, tergantung dari besar kecilnya tabung yang dipinjam. "Karena ini kan lebih mahal tabungnya daripada oksigennya, orang yang datang ke sini kan kita tidak kenal, jadi terus terang kita minta uang jaminan buat tabung itu," tuturnya. (ADV)
(srf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)