Takut Amuk Massa Susulan, Warga Pendatang di Dogiyai Papua Mengungsi ke Pos Polisi dan TNI

Sabtu, 17 Juli 2021 - 06:23 WIB
loading...
Takut Amuk Massa Susulan, Warga Pendatang di Dogiyai Papua Mengungsi ke Pos Polisi dan TNI
Akibat amuk massa di Kabupaten Dogiyai, Papua warga pendatang mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di daerah tersebut. Petugas saat mengevakuasi korban tewas pembakaran. Foto Bidhumas Polda Papua
A A A
DOGIYAI - Akibat amuk massa di Kabupaten Dogiyai, Papua warga pendatang mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di daerah tersebut. Ini dilakukan pasca-penyerangan dan pembakaran oleh warga asli Papua yang menyebabkan satu orang tewas akibat pembakaran serta 13 rumah dan 19 ruko dibakar massa yang beringas.

Mereka ketakutan akan adanya penyerangan susulan dan penjarahan serta pembakaran oleh warga asli Papua.

"Ya masyarakat pendatang mulai mengungsi ke pos-pos Aparat Keamanan di wilayah Kabupaten Dogiyai," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal kepada SINDOnews, Jumat malam (16/7/2021).



Saat ini personil gabungan Polsek Kamuu dan Polres Nabire terus melakukan Patroli di Seputaran Kota untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.

"Untuk situasi saat ini di Kabupaten Dogiyai sudah kembali aman dan kondusif, " timpalnya.

Sebelumnya Hendrik Simatupang satu warga pendatang tewas akibat tempat kediamannya dibakar massa. Selain itu warga atas nama Ester Paruka juga terluka ketiak kirinya akibat di panah oleh warga Papua.

Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kejadian tersebut berawal saat Kamis 15 Juli 2021, pukul 17.08 WIT, saat pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang yang mabuk miras di Runway Bandara Moanemani.

Lalu Pukul 17.25 WIT lima personel Satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono melakukan peneguran terhadap masyarakat yang mabuk tersebut untuk keluar Runway Bandara melalui jalan setapak. Kemudian personel bergegas keluar dari dalam Runway dan terdapat sekumpulan masyarakat sekitar 20 orang dengan membawa panah, parang dan batu. Sekumpulan masyarakat tersebut langsung mengeroyok lima personil Satgas Paskhas.

Personel Satgas Paskhas pun memberikan tembakan peringatan kemudian orang-orang tersebut melarikan diri dan lima personel satgas Paskhas melaksanakan pengunduran.

"Pukul 17.31 WIT merasa tidak terima ditegur sehingga sekelompok warga tersebut melakukan perlawanan dan sekitar 20 orang lagi ikut menyerang dengan parang dan kapak karena diprovokasi. Dari aksi tersebut, terdapat dua Korban dari personel Paskhas, yang kemudian korban dibawa menuju unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan Mobil Ambulans Bandara Moanemani," kata Kabid Humas Polda Papua.

Sementara pada Pukul 19.35 WIT di tempat dan lokasi yang berbeda, massa mulai berkumpul di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.

Pukul 20.49 WIT massa mulai melakukan pembakaran bengkel dan warung bakso milik Iwan di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.

Pukul 22.13 WIT massa mulai membakar bangunan dan rumah-rumah milik pendatang di Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai.

Selanjutnya pada hari Jumat Tanggal 16 Juli 2021 Pukul 04.45 WIT, Massa masih melakukan pembakaran di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi toko dan bangunan.

Pukul 05.43 WIT masyarakat mulai memadamkan api yang ada di Kampung Ikebo dengan menggunakan peralatan seadanya karena terlihat adanya Korban dari kejadian tersebut.



Pukul 06.41 WIT 9 Personel Polsek Kamuu dipimpin Kapolsek oleh Iptu Mikael Ayomi tiba di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai guna melaksanakan evakuasi jenazah.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1843 seconds (0.1#10.140)