2 Jenazah Teroris Mujahidin Indonesia Timur Dievakuasi dengan Helikopter TNI AU
loading...
A
A
A
PARIMO - Evakuasi jenazah2 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dari Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah dilakukan dengan helikopter .
Baca juga: Baku Tembak dengan TNI, 2 Anggota Kelompok Ali Kalora Tewas
Diketahui dua teroris (Rukli dan Ahmad Panjang) ditembak mati oleh Prajurit TNI Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti di Camp Teroris MIT, Pegunungan Tokasa, pada Minggu, 11 Juli 2021.
Baca juga: Baku Tembak dengan KKB, 2 Anggota Raider 752/VJS Terluka
Wadansatgassus Koopsgabsus Tricakti, Letkol Inf Romel J Wardhana memimpin langsung proses evakuasi dengan menggunakan Helikopter Caracal TNI AU, Selasa (13/7/2021).
Proses evakuasi jenazah 2 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dari Pegunungan Tokasa, Tanalanto, Parigi Selatan, Parimo, Sulteng dilakukan dengan helikopter TNI AU. Foto/Puspen TNI
Selain itu, Wadansatgassus Koopsgabsus Tricakti juga melihat langsung pengangkatan dua jenazah dari jurang pada kedalaman lebih dari 50 meter.
Romel J Wardhana mengatakan, saat ini dilakukan upaya dengan hoist crane dan basket stretcher serta terus menentukan titik final approach untuk mempercepat evakuasi.
"Jajaran Koopsgabsus Tricakti bersama prajurit TNI dan Polri di lokasi hingga Selasa pagi terus berupaya untuk mengevakuasi dua jenazah teroris MIT dari TKP, termasuk dibantu masyarakat yang tinggal di sekitar Pegunungan Tokasa yang secara spontan sukarela untuk membantu proses evakuasi jenazah," jelasnya.
"Mudah-mudahan hari ini kedua jenazah tersebut dapat dievakuasi secara tuntas dan bisa segera diberangkatkan ke RS. Bhayangkara Polda Sulteng untuk proses identifikasi dan autopsi," ujarnya.
Sementara itu, Pilot Helikopter Caracal TNI AU, Letkol PNB Imanuel Simarmata menuturkan, sempitnya medan serta lebatnya hutan semakin menyulitkan manuver Heli Caracal dapat mencari posisi aman untuk hover.
Imanuel Simarmata menerbangkan Heli Caracal langsung menuju ke titik landing zone yang disiapkan pada Selasa pagi (13/7/2021).
"Faktor alam bervariasi dengan lembah yang dikelilingi vegetasi pohon rapat, lebatnya hutan dan lembah yang cukup terjal tertutup serta tebing sangat curam di sepanjang rute evakuasi turut menghambat proses evakuasi," katanya.
Baca juga: Baku Tembak dengan TNI, 2 Anggota Kelompok Ali Kalora Tewas
Diketahui dua teroris (Rukli dan Ahmad Panjang) ditembak mati oleh Prajurit TNI Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti di Camp Teroris MIT, Pegunungan Tokasa, pada Minggu, 11 Juli 2021.
Baca juga: Baku Tembak dengan KKB, 2 Anggota Raider 752/VJS Terluka
Wadansatgassus Koopsgabsus Tricakti, Letkol Inf Romel J Wardhana memimpin langsung proses evakuasi dengan menggunakan Helikopter Caracal TNI AU, Selasa (13/7/2021).
Proses evakuasi jenazah 2 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dari Pegunungan Tokasa, Tanalanto, Parigi Selatan, Parimo, Sulteng dilakukan dengan helikopter TNI AU. Foto/Puspen TNI
Selain itu, Wadansatgassus Koopsgabsus Tricakti juga melihat langsung pengangkatan dua jenazah dari jurang pada kedalaman lebih dari 50 meter.
Romel J Wardhana mengatakan, saat ini dilakukan upaya dengan hoist crane dan basket stretcher serta terus menentukan titik final approach untuk mempercepat evakuasi.
"Jajaran Koopsgabsus Tricakti bersama prajurit TNI dan Polri di lokasi hingga Selasa pagi terus berupaya untuk mengevakuasi dua jenazah teroris MIT dari TKP, termasuk dibantu masyarakat yang tinggal di sekitar Pegunungan Tokasa yang secara spontan sukarela untuk membantu proses evakuasi jenazah," jelasnya.
"Mudah-mudahan hari ini kedua jenazah tersebut dapat dievakuasi secara tuntas dan bisa segera diberangkatkan ke RS. Bhayangkara Polda Sulteng untuk proses identifikasi dan autopsi," ujarnya.
Sementara itu, Pilot Helikopter Caracal TNI AU, Letkol PNB Imanuel Simarmata menuturkan, sempitnya medan serta lebatnya hutan semakin menyulitkan manuver Heli Caracal dapat mencari posisi aman untuk hover.
Imanuel Simarmata menerbangkan Heli Caracal langsung menuju ke titik landing zone yang disiapkan pada Selasa pagi (13/7/2021).
"Faktor alam bervariasi dengan lembah yang dikelilingi vegetasi pohon rapat, lebatnya hutan dan lembah yang cukup terjal tertutup serta tebing sangat curam di sepanjang rute evakuasi turut menghambat proses evakuasi," katanya.
(shf)