Serang Gempar, Seorang Suami Bongkar Makam Istri yang Meninggal Akibat COVID-19
loading...
Suami bongkar makam istri yang meninggal akibat COVID-19. Foto/iNews TV/Mahesa Apriandi
A
A
A
SERANG - Warga Kota Serang, Provinsi Banten, digemparkan dengan aksi seorang suami yang membongkar makam istrinya, meskipun istrinya telah dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Keluarga almarhumah Aisiah nekat mendukung sikap suami almarhumah, karena pemakaman korban tidak disertai dengan surat keterangan COVID-19 dari instansi resmi. Mereka akhirnya memakamkan ulang jenazah tersebut secara syariat Islam.
Video pembongkaran makan di Kampung Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, tersebut viral di media sosial. Keluarga korban hingga kini belum menerima surat resmi, terkait meninggalnya almarhumah, termasuk hasil tes swabnya dari RSUD Banten.
Suami almarhum Aisiah, Jahroni menilai, pihak RSUD Banten tidak terbuka lantaran memvonis COVID-19 pada istrinya, tapi tidak disertai surat keterangan resmi. "Jika ada keterangan resmi COVID-19, kami pihak keluarga tak akan membongkar makam tersebut," tuturnya.
Camat Curug, Ahmad Nuri mengaku akan akan mengingatkan pihak RSUD Banten, agar kejadian semacam ini tidak terulang lagi. "Jika ada warga yang meninggal tidak ada surat keterangan resmi dinyatakan COVID-19, agar memberitahukan dari awal sebelum dimakamkan, sehingga pihak keluarga tidak curiga lagi," tegasnya.
Keluarga almarhumah Aisiah nekat mendukung sikap suami almarhumah, karena pemakaman korban tidak disertai dengan surat keterangan COVID-19 dari instansi resmi. Mereka akhirnya memakamkan ulang jenazah tersebut secara syariat Islam.
Video pembongkaran makan di Kampung Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, tersebut viral di media sosial. Keluarga korban hingga kini belum menerima surat resmi, terkait meninggalnya almarhumah, termasuk hasil tes swabnya dari RSUD Banten.
Suami almarhum Aisiah, Jahroni menilai, pihak RSUD Banten tidak terbuka lantaran memvonis COVID-19 pada istrinya, tapi tidak disertai surat keterangan resmi. "Jika ada keterangan resmi COVID-19, kami pihak keluarga tak akan membongkar makam tersebut," tuturnya.
Camat Curug, Ahmad Nuri mengaku akan akan mengingatkan pihak RSUD Banten, agar kejadian semacam ini tidak terulang lagi. "Jika ada warga yang meninggal tidak ada surat keterangan resmi dinyatakan COVID-19, agar memberitahukan dari awal sebelum dimakamkan, sehingga pihak keluarga tidak curiga lagi," tegasnya.
(eyt)
Explore More