Gempa M5,3 Guncang Gunungkidul, BMKG: Mirip Gempa di Malang April dan Mei Lalu

Senin, 28 Juni 2021 - 09:12 WIB
loading...
Gempa M5,3 Guncang Gunungkidul, BMKG: Mirip Gempa di Malang April dan Mei Lalu
Warga berhamburan keluar rumah saat mengetahui ada gempa M5,3 di Gunungkidul.Foto/ilustrasi
A A A
JAKARTA - Gempa dengan magnitudo 5,3 guncang Gunungkidul pagi ini, Senin (28/6/2021). Analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan informasi awal gempa bumi selatan Yogyakarta ini berkekuatan M5,3 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M5,1.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa Yogyakarta M5,3 pagi ini dirasakan di Bantul, Gunungkidul dalam skala intensitas III-IV MMI, Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk III MMI, Sleman, Yogyakarta II-III MMI, Klaten, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Malang, dan Solo II MMI.

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,56 LS dan 110,58 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 km arah Selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DI. Yogyakarta pada kedalaman 61 km,” tulis Daryono lewat akun media sosial pribadinya, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Gempa M5,3 Guncang Gunungkidul, BMKG: Tak Ada Hubungan dengan Aktivitas Vulkanik Merapi

Daryono mengatakan BMKG menduga, gempa di Yogyakarta pagi ini adalah gempa instalab atau yang bersumber dari lempeng Indo-Australia, dan mirip gempa yang mengguncang Malang pada 10 April dan 21 Mei 2021 lalu.

“Dugaan kami bhw gempa mag 5,1 selatan Yogyakarta adalah "gempa intraslab" atau gempa yang bersumber dalam lempeng (Indo-Australia) tampaknya terbukti dengan sayatan melintang seismisitas P. Jawa dalam arah utara selatan. Gempa ini mirip Gempa Malang 10 April & 21 Mei 2021,” kata Daryono.

Daryono menegaskan, gempa di Yogyakarta pagi ini bukan gempa megathrust. “Gempa selatan Yogyakarta Mag 5,1 pagi ini bukan gempa megathrust, karena tidak bersumber di bidang kontak antar Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia (subduksi landai-dangkal), tapi hiposenternya agak dalam sedikit memasuki Zona Benioff (subduksi mulai menukik),” katanya.

Selain itu, hingga pukul 05:50 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa Mw5,1 di selatan Yogyakarta. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2106 seconds (0.1#10.140)