Kisah Prajurit TNI Hadapi Musuh Tak Kasat Mata

Senin, 20 April 2020 - 17:19 WIB
loading...
Kisah Prajurit TNI Hadapi Musuh Tak Kasat Mata
Prajurit yang terlibat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). FOTO : IST
A A A
SEMARANG - Prajurit yang terlibat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kali ini mesti waspada dan hati-hati. Tak hanya dituntut mengerjakan pembangunan, tetapi juga sekaligus menjaga diri dari serangan musuh tak tampak yang bernama virus Covid-19.

Kapendam IV/Diponegoro Letkol Kav Susanto, menyampaikan, pada TMMD ke-107 kali ini bersamaan dengan pandemi Covid-19. Untuk itu, Satgas TMMD dan masyarakat harus berjibaku menyelesaikan target dengan berbagai tantangan baik kondisi geografi dan cuaca serta berpacu dengan waktu.

Dia mengungkapkan, pembangunan jalan dan talud di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, berjalan tak mudah. Hujan dan banjir menjadi hambatan tersendiri. Satgas bersama masyarakat harus menyusun skenario baru untuk menyelesaikan pekerjaan.

“Setiap pekerjaan tentu ada kendalanya. Cuaca yang kurang bersahabat, lokasi yang sulit dan munculnya virus corona menjadi kendala utama gelaran TMMD Reguler ke-107 ini,” kata Sutanto, Senin (20/4/2020).

Meski demikian, pengaspalan jalan sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar 3 meter hasilnya memuaskan. Begitu pula pengerjaan talud sepanjang 800 meter dan tinggi 1 meter, hasilnya dipastikan memenuhi RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan.

“Namun sinergitas prajurit bersama masyarakat mampu mencari solusi sehingga hasil pembangunan tetap berkualitas,” tambahnya.

Kerja bersama antara prajurit TNI dan masyarakat ini mendapatkan apresiasi. Jalan yang selama ini menjadi akses utama untuk perekonomian warga telah berubah menjadi mulus. Bagi pedagang keliling yang sehari-hari melintas, tak perlu khawatir lagi dengan ancaman jalan berlubang dan membahayakan.

Penjual es kelilling, Mugiyono (60), mengaku tiap hari menyambangi Desa Pantirejo. Dia pun selalu melintas jalan yang baru selesai dibangun itu untuk menjemput rezeki. WargaDesa Bulaksari, Kecamatan Sragi, Pekalongan itu semula hendak menaikkan harga es jualannya, kini niatan itu urung dilakukan.

“Saya tidak akan menaikkan harga dagangan saya dari hari biasanya, karena lebih baik banyak langganan. Ini juga untuk berterima kasih karena Pak ABRI sudah memuluskan jalan keliling saya ke Pantirejo,” ucap Mugiyono.

Pada TMMD kali ini, Satgas TMMD harus menyelesaikan pembangunan sasaran fisik dan non-fisik. Untuk sasaran fisik misalnya, Satgas harus membangun jalan, jembatan, renovasi dan membangun rumah ibadah, sekolah, rehabilitasi rumah tidak layak huni, serta membangun sarana sanitasi.

Sedangkan sasaran nonfisik, Satgas memberikan penyuluhan Bela Negara, bahaya narkoba, pertanian, peternakan, kesehatan, dan lain sebagainya. Tak kalah penting sekaligus mengedukasi masyarakat melawan virus corona yang mewabah di hampir semua wilayah.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)