Ridwan Kamil Bertemu Ustaz Adi Hidayat, Bawa Kabar Baik untuk Pasien COVID-19
loading...
A
A
A
BEKASI - Di tengah lonjakan kasus COVID-19, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara khusus menemui Ustaz Adi Hidayat di Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Prabowo Kasih Buku Militer ke Ridwan Kamil, Netizen: Ada Aroma Kecocokan
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, pertemuannya dengan Ustaz Adi Hidayat di Kantor Quantum Akhyar Institut, Bekasi, Senin (21/6/2021) malam itu dalam rangka silaturahmi yang sudah seharusnya dilakukan antara seorang umaro (pemimpin) dan ulama.
Baca juga: Tanpa Gejala, Bupati Ponorogo dan Istri Akui Terpapar COVID-19
Apalagi, kata Kang Emil, dirinya tengah menghadapi situasi darurat akibat lonjakan kasus COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya. Sehingga, membutuhkan nasihat dari Ustad Adi Hidayat.
Dalam silaturahminya, lanjut Kang Emil, Ustaz Adi Hidayat ternyata membagikan kabar baik, khususnya bagi para pasien COVID-19. Menurutnya, Ustaz Adi Hidayat berbagai informasi terkait suplemen yang mampu membuat pasien COVID-19 sembuh dalam waktu yang relatif cepat.
"Saya ke sini meminta nasihat. Di luar itu, ternyata ada rezeki luar biasa. Ustad Adi Hidayat bersama timnya punya sebuah temuan dalam bentuk suplemen yang dari catatan record-nya rata-rata 100 persen sembuh dengan cepat," ungkap Kang Emil, Selasa (22/6/2021).
Kang Emil menyatakan, temuan tersebut merupakan kabar baik. Tidak hanya bagi pasien COVID-19, namun juga bagi dirinya yang tengah berupaya keras menekan lonjakan kasus COVID-19 di Jabar.
"Kami di Jabar yang sekarang ada 25.000 kasus aktif tentunya akan sangat bahagia kalau tingkat kesembuhannya bisa lebih cepat, dengan dukungan yang datang dari tim risetnya Ustaz Adi Hidayat," tutur Kang Emil.
Selain persoalan COVID-19, lanjut Kang Emil, dirinya dan Ustaz Adi Hidayat juga membahas sejumlah program yang sempat tertunda dan akan dilanjutkan.
"Kita sempurnakan teknisnya, sehingga Jabar Juara Lahir Batin. Tidak hanya membangun urusan dunia, tapi akherat juga," ujarnya.
Kang Emil juga menyatakan komitmennya untuk terus memberikan beasiswa bagi para penghafal Alquran, termasuk para penghafal Alquaran di Quantum Akhyar Institut.
"Kami meyakini bahwa membangun Jabar luar biasa itu investasi harus di SDM. Mau SDM di bidang apa saja, apalagi keagamaan, di institusi sangat terhormat, di jaringannya Ustaz Adi Hidayat di Turki dan lain-lain, itu sudah luar biasa. Tugas saya sebagai pemimpin kan mempermudah urusan rakyat. Jadi, beasiswa kita perbanyak lagi tentu dengan perbaikan di level-level teknis," katanya.
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, dalam situasi darurat COVID-19, semua pihak harus bekerja sama, termasuk ulama dan pemerintah.
"Semua mesti bersinergi. Saling meguatkan, gak bisa berdiri sendiri. Karena itu, kita bicara hal strategis sampai yang teknis yang kiranya bisa dilakukan sesuai porsi masing-masing, sehingga bisa saling men-support, bisa menekan peredaran COVID, melandaikan penyebarannya atau bisa mengatasinya secara menyeluruh dengan bantuan Allah SWT," tuturnya.
Ustaz Adi Hidayat menambahkan, pihaknya pun telah berupaya dengan beragam cara dalam menuntaskan persoalan COVID-19, seperti mengeluarkan fatwa, berkoordinasi dengan MUI Pusat maupun Jabar, hingga membantu lewat riset pengobatan pasien COVID-19.
"Dan persiapan-persiapan ke depan yang memungkinkan. Kurva (kasus COVID-19) ini kalau gak ditangani dengan baik akan meningkat lagi, terutama persiapan Idul Adha. Ini perlu sikap sinergis dan strategis dari seluruh stakeholder," tegas Adi Hidayat.
Sementara Direktur Quantum Akhyar Institut itu juga mengatakan bahwa baru Pemprov Jabar yang sudah bersinergi dengan Quantum Akhyar Institut, mulai dari penyiapan kader ulama hingga program lainnya.
"Saya kira Jabar satu-satunya dari 34 provinsi di Indonesia, satu-satunya yang langsung bekerja sama dengan kami untuk menyiapkan kader-kader ulama masa depan dengan kualitas yang baik," ujarnya.
"Kedua, tentang program semarak Alquran, 1 Desa 1 Hafiz kita diskusikan untuk bisa ke level lebih baik dan kita sudah siapkan formulanya, tinggal nanti secara teknis diformulasikan aspek-aspek strategisnya," katanya.
Baca juga: Prabowo Kasih Buku Militer ke Ridwan Kamil, Netizen: Ada Aroma Kecocokan
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, pertemuannya dengan Ustaz Adi Hidayat di Kantor Quantum Akhyar Institut, Bekasi, Senin (21/6/2021) malam itu dalam rangka silaturahmi yang sudah seharusnya dilakukan antara seorang umaro (pemimpin) dan ulama.
Baca juga: Tanpa Gejala, Bupati Ponorogo dan Istri Akui Terpapar COVID-19
Apalagi, kata Kang Emil, dirinya tengah menghadapi situasi darurat akibat lonjakan kasus COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya. Sehingga, membutuhkan nasihat dari Ustad Adi Hidayat.
Dalam silaturahminya, lanjut Kang Emil, Ustaz Adi Hidayat ternyata membagikan kabar baik, khususnya bagi para pasien COVID-19. Menurutnya, Ustaz Adi Hidayat berbagai informasi terkait suplemen yang mampu membuat pasien COVID-19 sembuh dalam waktu yang relatif cepat.
"Saya ke sini meminta nasihat. Di luar itu, ternyata ada rezeki luar biasa. Ustad Adi Hidayat bersama timnya punya sebuah temuan dalam bentuk suplemen yang dari catatan record-nya rata-rata 100 persen sembuh dengan cepat," ungkap Kang Emil, Selasa (22/6/2021).
Kang Emil menyatakan, temuan tersebut merupakan kabar baik. Tidak hanya bagi pasien COVID-19, namun juga bagi dirinya yang tengah berupaya keras menekan lonjakan kasus COVID-19 di Jabar.
"Kami di Jabar yang sekarang ada 25.000 kasus aktif tentunya akan sangat bahagia kalau tingkat kesembuhannya bisa lebih cepat, dengan dukungan yang datang dari tim risetnya Ustaz Adi Hidayat," tutur Kang Emil.
Selain persoalan COVID-19, lanjut Kang Emil, dirinya dan Ustaz Adi Hidayat juga membahas sejumlah program yang sempat tertunda dan akan dilanjutkan.
"Kita sempurnakan teknisnya, sehingga Jabar Juara Lahir Batin. Tidak hanya membangun urusan dunia, tapi akherat juga," ujarnya.
Kang Emil juga menyatakan komitmennya untuk terus memberikan beasiswa bagi para penghafal Alquran, termasuk para penghafal Alquaran di Quantum Akhyar Institut.
"Kami meyakini bahwa membangun Jabar luar biasa itu investasi harus di SDM. Mau SDM di bidang apa saja, apalagi keagamaan, di institusi sangat terhormat, di jaringannya Ustaz Adi Hidayat di Turki dan lain-lain, itu sudah luar biasa. Tugas saya sebagai pemimpin kan mempermudah urusan rakyat. Jadi, beasiswa kita perbanyak lagi tentu dengan perbaikan di level-level teknis," katanya.
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, dalam situasi darurat COVID-19, semua pihak harus bekerja sama, termasuk ulama dan pemerintah.
"Semua mesti bersinergi. Saling meguatkan, gak bisa berdiri sendiri. Karena itu, kita bicara hal strategis sampai yang teknis yang kiranya bisa dilakukan sesuai porsi masing-masing, sehingga bisa saling men-support, bisa menekan peredaran COVID, melandaikan penyebarannya atau bisa mengatasinya secara menyeluruh dengan bantuan Allah SWT," tuturnya.
Ustaz Adi Hidayat menambahkan, pihaknya pun telah berupaya dengan beragam cara dalam menuntaskan persoalan COVID-19, seperti mengeluarkan fatwa, berkoordinasi dengan MUI Pusat maupun Jabar, hingga membantu lewat riset pengobatan pasien COVID-19.
"Dan persiapan-persiapan ke depan yang memungkinkan. Kurva (kasus COVID-19) ini kalau gak ditangani dengan baik akan meningkat lagi, terutama persiapan Idul Adha. Ini perlu sikap sinergis dan strategis dari seluruh stakeholder," tegas Adi Hidayat.
Sementara Direktur Quantum Akhyar Institut itu juga mengatakan bahwa baru Pemprov Jabar yang sudah bersinergi dengan Quantum Akhyar Institut, mulai dari penyiapan kader ulama hingga program lainnya.
"Saya kira Jabar satu-satunya dari 34 provinsi di Indonesia, satu-satunya yang langsung bekerja sama dengan kami untuk menyiapkan kader-kader ulama masa depan dengan kualitas yang baik," ujarnya.
"Kedua, tentang program semarak Alquran, 1 Desa 1 Hafiz kita diskusikan untuk bisa ke level lebih baik dan kita sudah siapkan formulanya, tinggal nanti secara teknis diformulasikan aspek-aspek strategisnya," katanya.
(shf)