Ridwan Kamil Targetkan Metropolitan Rebana Pusat Investasi Terbaik Asia Tenggara
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat , Ridwan Kamil menargetkan Metropolitan Rebana menjadi pusat investasi terbaik di kawasan Asia Tenggara.Target tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam telekonferensi dengan tim penyusun peraturan presiden terkait penyampaian rincian proyek percepatan pembangunan kawasan rebana dan kawasan Jabar bagian selatan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (18/6/2021).
"Target saya, Rebana itu kawasan destinasi terbaik Asean. Mimpi saya ingin sekelas Asean, saya bermimpi kawasan rebana didesain sebagai the best destinasi investasi di Asean," katanya.
Kang Emil, sapaan akrabnya menjelaskan, Pemda Provinsi Jabar bersama stakeholders tidak hanya akan membangun kawasan industri saja, melainkan juga membangun peradaban yang berbentuk kota di kawasan itu. Direncanakan, akan ada sekitar 13 kota di dalamnya.
"Kami menciptakan peradaban, maka bentuknya kota yang jumlahnya kurang lebih sekitar 13 kota. Kalau kota berarti ada alun-alun, ada jalan utama seperti Sudirman Thamrin, ada CBD, dan di luar itu ada zona-zona industri," jelasnya.
Selain itu, Kang Emil juga menyebut akan mengoneksikan satu tempat dengan tempat lainnya. Sehingga, masyarakat bisa mudah mengakses tempat kerja dengan tempat tinggalnya.
"Itulah Rebana kalau berhasil kita kawal dengan Perpres ini, maka akan menjadi futuristik region di Indonesia. Asal dengan rumus-rumus yang membentuk klaster kota masa depan dimana tempat kerjanya dekat dengan tempat tinggal dan kalau mau rekreasi juga ada di situ," terangnya.
Menurut Kang Emil, Metropolitan Rebana akan berdampak besar bagi perekonomian. Apalagi, kawasan ini juga diproyeksikan mampu menciptakan 3-5 juta lapangan pekerjaan.
"Oleh karena itu, kalau Rebana berhasil, maka 3-5 juta lapangan pekerjaan bisa hadir. Karenanya, dalam konsep Rebana, kami tidak mau mendesain pabrik-pabrik saja seperti di Bekasi Karawang," imbuhnya.
Selain membangun kawasan Metropolitan Rebana yang mencakup Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Cirebon, lanjut Kang Emil, pihaknya juga ingin membangun kawasan Jabar bagian selatan.
Menurut dia, Jabar selatan memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa, namun selama ini, wilayah selatan masih belum tersentuh infrastruktur. "Jabar selatan potensinya besar tapi infrastrukturnya untuk ekonomi pariwisata," ucapnya.
Menurut Kang Emil, pembangunan infrastruktur di Jabar selatan akan mengusung tiga konsep. Pertama, harus berorientasi pada pariwisata, pertanian, dan aquaculture.
"Kalau ada rencana pembangunan infrastruktur di Jawa Barat bagian selatan saya titip dicek lagi agar orientasinya pada pariwisata, pertanian, dan aquaculture. Mudah-mudahan dalam list of project itu ada tiga spirit tadi dan jangan bikin macem-macem yang tidak connect dengan pariwisata, pertanian dan maritim ekonomi," tandasnya.
"Target saya, Rebana itu kawasan destinasi terbaik Asean. Mimpi saya ingin sekelas Asean, saya bermimpi kawasan rebana didesain sebagai the best destinasi investasi di Asean," katanya.
Kang Emil, sapaan akrabnya menjelaskan, Pemda Provinsi Jabar bersama stakeholders tidak hanya akan membangun kawasan industri saja, melainkan juga membangun peradaban yang berbentuk kota di kawasan itu. Direncanakan, akan ada sekitar 13 kota di dalamnya.
"Kami menciptakan peradaban, maka bentuknya kota yang jumlahnya kurang lebih sekitar 13 kota. Kalau kota berarti ada alun-alun, ada jalan utama seperti Sudirman Thamrin, ada CBD, dan di luar itu ada zona-zona industri," jelasnya.
Selain itu, Kang Emil juga menyebut akan mengoneksikan satu tempat dengan tempat lainnya. Sehingga, masyarakat bisa mudah mengakses tempat kerja dengan tempat tinggalnya.
"Itulah Rebana kalau berhasil kita kawal dengan Perpres ini, maka akan menjadi futuristik region di Indonesia. Asal dengan rumus-rumus yang membentuk klaster kota masa depan dimana tempat kerjanya dekat dengan tempat tinggal dan kalau mau rekreasi juga ada di situ," terangnya.
Menurut Kang Emil, Metropolitan Rebana akan berdampak besar bagi perekonomian. Apalagi, kawasan ini juga diproyeksikan mampu menciptakan 3-5 juta lapangan pekerjaan.
"Oleh karena itu, kalau Rebana berhasil, maka 3-5 juta lapangan pekerjaan bisa hadir. Karenanya, dalam konsep Rebana, kami tidak mau mendesain pabrik-pabrik saja seperti di Bekasi Karawang," imbuhnya.
Selain membangun kawasan Metropolitan Rebana yang mencakup Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Cirebon, lanjut Kang Emil, pihaknya juga ingin membangun kawasan Jabar bagian selatan.
Menurut dia, Jabar selatan memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa, namun selama ini, wilayah selatan masih belum tersentuh infrastruktur. "Jabar selatan potensinya besar tapi infrastrukturnya untuk ekonomi pariwisata," ucapnya.
Menurut Kang Emil, pembangunan infrastruktur di Jabar selatan akan mengusung tiga konsep. Pertama, harus berorientasi pada pariwisata, pertanian, dan aquaculture.
"Kalau ada rencana pembangunan infrastruktur di Jawa Barat bagian selatan saya titip dicek lagi agar orientasinya pada pariwisata, pertanian, dan aquaculture. Mudah-mudahan dalam list of project itu ada tiga spirit tadi dan jangan bikin macem-macem yang tidak connect dengan pariwisata, pertanian dan maritim ekonomi," tandasnya.
(don)