Pasien COVID-19 Terus Bertambah, Ridwan Kamil Siapkan 3.000 Bed Tambahan

Rabu, 16 Juni 2021 - 22:35 WIB
loading...
A A A
"Jangan menyalahkan yang lain juga. Sebelum libur mudik, wisata buka, tapi terkendali. Hanya disiplin kuncinya. Mau seganas apa tipenya, kuncinya disiplin dan kurangi pergerakan yang tidak perlu," tandas Kang Emil.

Sementara itu, Menko PMK, Muhadjir Effendy menyebut, lonjakan kasus COVID-19 di Jabar sebagai hukuman atas ketidaktaatan terhadap imbauan larangan mudik Lebaran 2021 hingga pesta pernikahan.

Menurut dia, Presiden Jokowi pun menyebut bahwa Jabar menjadi salah satu wilayah yang harus diperhatikan dalam penanganan COVID-19, khususnya penanganan klaster keluarga.

"Jabar termasuk yang tinggi (kasus COVID-19). Diminta ada perhatian khusus oleh Bapak Presiden. Ini sebagian (kasus) dari arus balik pascamudik. Kita tahu banyak sekali pemudik yang bandel, nekat, yang kemudian kembali ke wilayah tempat tinggal awal dan membawa oleh-oleh COVID-19 dan menciptakan klaster keluarga," tuturnya.

"Termasuk manten (acara pernikahan) karena setelah Lebaran. Mungkin waktu mudik dapat jodoh, kemudian manten, jadilah klaster-klaster akibat dari pesta penganten," ujarnya melanjutkan.

Muhadjir juga menyoroti klaster ziarah di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 di dua provinsi tersebut banyak yang berasal dari klaster ziarah.

"Seperti yang diumumkan Kemenkes, yaitu (Varian COVID-19 baru) delta yang berasal dari India, sudah masuk ke wilayah Indonesia. Karena itu, mohon betul-betul dapat perhatian, mematuhi prokes, menambah daya tahan tubuh. Jangan sekali-kali mengabaikan protokol kesehatan," katanya.

"Taruhan kita saat ini mau disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin, hukumannya sangat menyakitkan yaitu berkembang biak COVID-19 tidak terkendali," lanjut Muhadjir menegaskan.

Disinggung mengenai usulan Ridwan Kamil terkait peniadaan libur Idul Adha, Muhadjir menyatakan, rencana penetapan libur Idul Adha masih dalam tahap pembahasan.

"Sudah ada rapat kemarin untuk membahas hari libur, baik itu cuti bersama maupun perorangan sampai bulan Desember, tapi hasilnya tunggu nanti akan diumumkan tersendiri. yang jelas sudah jadi agenda pemerintah sesuai dengan perintah Bapak Presiden," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)